visitaaponce.com

Boris Johnson Sempat Menyangka Hairdryer Bisa Matikan Virus Covid-19

Boris Johnson Sempat Menyangka Hairdryer Bisa Matikan Virus Covid-19
Mantan PM Inggris Boris Johnson(AFP/Liam McBurney)

MANTAN Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pernah bertanya kepada penasehat ilmiah pemerintahannya, di awal pandemi, mengenai apakah hairdryer bisa digunakan untuk melawan covid-19

Saat covid-19 mulai menyebar di dunia pada Maret 2020, Johnson membagikan video Youtube yang memperlihatkan hairdryer digunakan untuk membunuh virus korona. Hal itu diungkapkan mantan penasehat Johnson, Donimic Cummings, dalam kesaksian di penyelidikan terkait tanggapan pemerintah Inggris terhadap pandemi covid-19.

Johnson dilaporkan meminta Kepala Kesehatan Inggris Chris Whitty dan penasehat ilmiahnya Patrick Vallance untuk memberi tanggapan terhadap video itu.

Baca juga: Kunjungi Israel, Partai Sunak Kalah Telak

Penyelidikan itu digelar untuk menilai performa pemerintah Inggris dalam menanggapi pandemi covid-19 yang menewaskan hampir 130 ribu orang di Inggris hingga pertengahan Juli 2021. Angka itu merupakan yang terburuk di dunia terkait pandemi covid-19.

Cummings, yang mundur dari pemerintahan Johnson pada 2020 setelah berselisih paham dengan sang perdana menteri mengunakan kesaksian yang terdiri dari catatan setebal 115 halaman dan kesaksian langsung untuk menyerang mantan atasannya itu.

"Titik terendahnya adalah ketika dia menyerbarkan video yang memperlihatkan seseorang meniupkan hairdryer ke hidungnya dan mengklaim hal itu bisa membunuh covid-19. Dia bahkan meminta CSA dan CMO untuk menanggapi video itu," ungkap Cummings, mengacu pada Whitty dan Vallance.

Baca juga: Usai Biden, PM Sunak Kunjungi Israel untuk Beri Dukungan Serangan ke Gaza

AFP membuktikan klaim bahwa hairdyer dan sauna bisa membunuh covid-19 sebagai hoaks pada 19 Maret 2020.

Cummings juga menuding Johnson sangat terdistraksi ketika covid-19 tiba di Inggris karena masalah pribadi dan politis.

"Dia tengah bercerai dan menghadapi masalah keuangan karenanya," kata Cummings.

"Mantan kekasihnya menudingnya melakukan berbagai hal di media. Sementara, kekasihnya saat ini, ingin segera dinikahi."

"Dia juga ingin menulis sebuah buku tentang Shakespeare," lanjutnya.

Penyelidikan itu juga dijadwalkan akan mewawancarai Johnson dan PM Inggris Rishu Sunak, yang menjabat sebagai menteri keuangan saat pandemi.

Johnson digulingkan pada tahun lalu oleh parlemen setelah serangkaian sjandal termasuk skandal Partygate, saat dia menggelar pesta di Downing Street saat lockdown covid-19 diberlakukan di Inggris. (AFP/Z-1)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat