Pertama Kali Terjadi Kematian dalam Unjuk Rasa Panama Terkait Kontrak Pertambangan
SEORANG penembak membunuh dua pengunjuk rasa yang memblokir jalan di Panama pada Selasa, dalam minggu ketiga protes atas kontrak pertambangan besar.
"Pihak berwenang menangkap penembaknya di distrik Chame, 80 km (50 mil) sebelah barat Panama City," kata polisi di Twitter.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan pria itu menembak orang-orang yang memblokir Jalan Pan-Amerika, yang menghubungkan Panama dengan bagian lain Amerika Tengah.
Baca juga: Pengadilan Panama Tolak Gagasan Referendum
Ini adalah kematian pertama dalam protes yang pecah pada 20 Oktober terhadap kontrak yang memungkinkan First Quantum Minerals, perusahaan berbasis Kanada, untuk mengoperasikan tambang tembaga terbuka terbesar di Amerika Tengah setidaknya selama 20 tahun ke depan. Para pengunjuk rasa khawatir tentang dampak lingkungan dari tambang ini.
Polisi juga memublikasikan foto tahanan tersebut - seorang pria berambut abu-abu dan berkacamata - yang duduk dengan satu tangan terborgol di pipa, baik di kantor polisi atau dalam van.
Baca juga: Demonstrasi Sayap Kanan Melawan RUU Amnesti Separatis Catalan
Beberapa jalan di ibu kota diblokir kelompok kecil pengunjuk rasa pada hari Selasa. Sementara Jalan Pan-Amerika terhalang di beberapa tempat, menghambat transportasi makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.
Untuk meredakan ketegangan, kongres minggu lalu mengesahkan undang-undang yang memberlakukan moratorium terhadap kontrak pertambangan logam baru dan membiarkan Mahkamah Agung memutuskan apakah akan mengizinkan kontrak dengan First Quantum Minerals.
Para aktivis lingkungan menyambut keputusan ini oleh para legislator, mengatakan memang hak mahkamah untuk memutuskan apakah kontrak ini melanggar konstitusi.
Tetapi serikat konstruksi yang berpengaruh, Suntracs, serikat guru, dan organisasi lainnya ingin kontrak tersebut dibatalkan melalui undang-undang yang disahkan oleh Kongres, sehingga mereka terus melanjutkan protes mereka. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Wartawan Bandung Unjuk Rasa di DPRD Jawa Barat, Tolak RUU Penyiaran
Wartawan di Bali Kompak Tolak Revisi UU Penyiaran
Tolak Revisi UU Penyiaran, Aliansi Jurnalis Gelar Aksi di Depan DPR RI
Gelar Aksi, HMI Subang Kritisi Kinerja Penjabat Bupati
Miliarder Tekan Pejabat AS Hentikan Demo pro Palestina
Mahasiswa, Dosen dan Rektor di Bandung Berunjuk Rasa Dukung Palestina
BIG Terus Dorong Penguatan Integrasi Data
Pemprov Kalsel Tata Ulang Izin Tambang Mineral bukan Logam dan Batuan
PBNU Siap Kelola Tambang dengan Halal, Muhammadiyah belum Beri Kepastian
Indonesia Diyakini akan Menjadi Penentu Harga Pertambangan Global
Ormas Kelola Tambang, Bahlil: Masyarakat Kecil juga Diberikan
Anggap tidak Adil, DPR Cecar Bahlil soal Ormas Kelola Tambang
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap