Realestat Israel Masuki Jalur Gaza Ingin Bangun Rumah Mewah
PERUSAHAAN realestat dari Israel memasuki kawasan tepi pantai di Jalur Gaza, Palestina, dalam upaya membangun rumah mewah di atas tanah yang telah menjadi puing-puing. Harey Zahav, perusahaan realestate terkemuka di Israel, mengiklankan pembangunan rumah pantai di Gush Katif saat perang berkecamuk antara Israel dan Hamas.
Wilayah tersebut, di dalam Gaza, merupakan bagian dari 17 permukiman Israel di wilayah tersebut hingga Agustus 2005 ketika tentara Israel secara paksa mengusir warga Yahudi dari rumah mereka setelah Israel secara sepihak melepaskan diri dari wilayah tersebut. Dalam serangkaian postingan di akun Instagram Harey Zahav, perusahaan tersebut menyampaikan niatnya untuk membangun kondominium di tepi pantai.
Videonya menunjukkan para pekerja berbicara tentang rencana di lokasi serta grafik lain yang menunjukkan tata letak perumahan dan bahkan tata letak perumahan serta kesempatan untuk membeli dalam presale.
Baca juga: Malaysia Tolak Kapal Berbendera Israel ZIM
"Kami di Harey Zahav sedang berupaya mempersiapkan landasan untuk kembali ke Gush Katif," demikian bunyi terjemahan yang dilihat oleh Express.co.uk. "Sejumlah pekerja kami sudah mulai mengerjakan reklamasi kawasan itu, pembuangan limbah, dan pengusiran penjajah."
Maket permukiman di tepi pantai Gaza. Dok Harey Zahraf.
Postingan tersebut menambahkan, "Kami berharap dalam waktu dekat, semua korban penculikan akan dikembalikan dengan selamat ke rumah mereka, tentara kami akan kembali ke rumah, dan kami akan dapat memulai pembangunan di Jalur Gaza, di seluruh wilayah Gush Katif."
Baca juga: Israel Hancurkan Rumah Warga Tepi Barat Palestina, Konfrontasi Meletus
Ketika Hamas menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober dan babak baru konflik pun dimulai, banyak orang di Israel senang memikirkan untuk kembali ke daerah kantong Palestina. Pada 26 Oktober, banyak orang mengatakan kepada The Times of Israel bahwa mereka bermimpi untuk kembali ke rumah mereka sebelumnya.
Alat berat Harey Zahraf di tepi pantai Gaza. Dok Harey Zahraf.
Zevulun Kalfa, 61, yang tinggal di Sa'ad--permukiman agama Yahudi yang berjarak kurang dari empat kilometer dari perbatasan Gaza--mengatakan, "Kami memiliki anak dan cucu yang bermimpi untuk kembali ke sana. Begitu pemerintah memutuskan, kami siap."
Baca juga: Penyintas Genosida Nazi Menentang Pembantaian Israel di Gaza
Pada 3 Desember, muncul gerakan yang bertekad memukimkan kembali warga Israel di Gaza. Meskipun demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan gagasan tersebut sebagai tidak realistis. (Z-2)
Terkini Lainnya
135 Pegolf Ikuti Sinar Mas Land Golf Tournament 2024
Perkembangan Teknologi Berimbas pada Semua Sektor
Tipe Termahal Klaster Trésor BSD City Ludes Terjual dalam Waktu Singkat
Tak Ada Kejelasan Bertahun-tahun, 46 Konsumen Korban Pembelian Properti Laporkan Developer ke Polisi
Insentif PPNDTP Dorong Penjualan Properti, Ciputra Group Percepat Serah Terima Unit
Kawasan Depok dan Sawangan Dinilai Strategis Sebagai Hunian Tempat Tinggal
KOTA Baru Parahyangan Meluncurkan Hunian Perbukitan Pertama di Bandung Raya
Survei: Permintaan Rumah Tapak Menunjukkan Tren Positif Sepanjang 2024
Pengamat: Sektor Properti di Era Pemerintahan Baru Diprediksi Membaik
Selegram Diamankan Polisi Tipu Member Arisan hingga Rp100 Juta
Hunian di Luar Jakarta Lebih Ekonomis Bagi Kalangan Milenial
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap