visitaaponce.com

Menteri Negara-Negara Andes Segera Bahas Kejahatan Lintas Batas, saat Ekuador Terhempas Krisis Keamanan

Menteri Negara-Negara Andes Segera Bahas Kejahatan Lintas Batas, saat Ekuador Terhempas Krisis Keamanan
Perdana Menteri Peru, Alberto Otarola(AFP)

MENTERI Luar Negeri, Dalam Negeri, dan Pertahanan negara-negara Andes akan mengadakan pertemuan mendesak akhir pekan ini untuk membahas masalah kejahatan lintas batas, terkait perdagangan narkoba yang telah menyebabkan Ekuador mengalami krisis keamanan besar, demikian dikatakan pemerintah Peru, Senin.

Perdana Menteri Peru, Alberto Otarola, mengatakan kepada wartawan pertemuan di Lima pada Minggu akan difokuskan pada cara menghadapi kejahatan lintas negara.

"Kita harus menghentikan perdagangan narkoba, yang merupakan sumber pendanaan utama untuk masalah ini yang telah menimbulkan kematian, kekacauan, dan kegelisahan di tetangga kita, Ekuador," katanya.

Baca juga: Ekuador Kembali Kuasai Penjara setelah Pelepasan Sandera

Dia mengatakan menteri dari Peru, Bolivia, Kolombia, dan Ekuador akan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.

Mereka akan berupaya meningkatkan kerja sama melalui "sistem intelijen nasional, kepolisian, dan angkatan bersenjata... dalam perjuangan bersama melawan kejahatan terorganisir."

Baca juga: 40 Sandera Pejabat Penjara di Ekuador Dilepaskan

Dulu menjadi benteng perdamaian yang terletak di antara produsen kokain terbesar di dunia, Kolombia dan Peru, Ekuador baru-baru ini terjerumus ke dalam krisis setelah bertahun-tahun ekspansi oleh kartel transnasional.

Kekerasan terbaru dipicu kaburnya salah satu bos geng narkoba paling berkuasa dari penjara Guayaquil lebih dari seminggu yang lalu.

Pemerintah menyatakan keadaan darurat dan jam malam di seluruh negeri, yang membuat geram para gangster yang melancarkan serangan mematikan dan menculik puluhan sandera, sebagian besar di antaranya sejak itu dibebaskan.

Hingga hari Minggu, pasukan keamanan Ekuador mengatakan mereka telah mengambil alih beberapa penjara dari geng dan melaporkan lebih dari 1.300 penangkapan, delapan "teroris" tewas, dan 27 tahanan yang kabur berhasil ditangkap kembali.

Peru dan Kolombia memperkuat keamanan di perbatasan mereka mengingat merebaknya kekerasan yang telah menewaskan setidaknya 19 orang di negara tetangga tersebut. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat