Menteri Negara-Negara Andes Segera Bahas Kejahatan Lintas Batas, saat Ekuador Terhempas Krisis Keamanan
![Menteri Negara-Negara Andes Segera Bahas Kejahatan Lintas Batas, saat Ekuador Terhempas Krisis Keamanan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/1529221b9f1aba8cb3dd914fe8f364da.jpg)
MENTERI Luar Negeri, Dalam Negeri, dan Pertahanan negara-negara Andes akan mengadakan pertemuan mendesak akhir pekan ini untuk membahas masalah kejahatan lintas batas, terkait perdagangan narkoba yang telah menyebabkan Ekuador mengalami krisis keamanan besar, demikian dikatakan pemerintah Peru, Senin.
Perdana Menteri Peru, Alberto Otarola, mengatakan kepada wartawan pertemuan di Lima pada Minggu akan difokuskan pada cara menghadapi kejahatan lintas negara.
"Kita harus menghentikan perdagangan narkoba, yang merupakan sumber pendanaan utama untuk masalah ini yang telah menimbulkan kematian, kekacauan, dan kegelisahan di tetangga kita, Ekuador," katanya.
Baca juga: Ekuador Kembali Kuasai Penjara setelah Pelepasan Sandera
Dia mengatakan menteri dari Peru, Bolivia, Kolombia, dan Ekuador akan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.
Mereka akan berupaya meningkatkan kerja sama melalui "sistem intelijen nasional, kepolisian, dan angkatan bersenjata... dalam perjuangan bersama melawan kejahatan terorganisir."
Baca juga: 40 Sandera Pejabat Penjara di Ekuador Dilepaskan
Dulu menjadi benteng perdamaian yang terletak di antara produsen kokain terbesar di dunia, Kolombia dan Peru, Ekuador baru-baru ini terjerumus ke dalam krisis setelah bertahun-tahun ekspansi oleh kartel transnasional.
Kekerasan terbaru dipicu kaburnya salah satu bos geng narkoba paling berkuasa dari penjara Guayaquil lebih dari seminggu yang lalu.
Pemerintah menyatakan keadaan darurat dan jam malam di seluruh negeri, yang membuat geram para gangster yang melancarkan serangan mematikan dan menculik puluhan sandera, sebagian besar di antaranya sejak itu dibebaskan.
Hingga hari Minggu, pasukan keamanan Ekuador mengatakan mereka telah mengambil alih beberapa penjara dari geng dan melaporkan lebih dari 1.300 penangkapan, delapan "teroris" tewas, dan 27 tahanan yang kabur berhasil ditangkap kembali.
Peru dan Kolombia memperkuat keamanan di perbatasan mereka mengingat merebaknya kekerasan yang telah menewaskan setidaknya 19 orang di negara tetangga tersebut. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Venezuela vs Ekuador: Venezuela Tekuk Ekuador 2-1 dalam Laga Pembuka Copa América dengan Comeback Dramatis
Lionel Messi akan Perkuat Timnas Argentina di Laga Kontra Ekuador
Mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas Memohon Bantuan di Tengah Krisis dengan Meksiko
Meksiko Gugat Ekuador ke Pengadilan Internasional atas Serbuan Kedutaan
Pemimpin Amerika Latin Akan Gelar Konferensi Terkait Serangan Kedutaan Ekuador
Meksiko Bersitegang dengan Ekuador Usai Kedutaannya Digerebek
Jepang Umumkan Prinsip-prinsip Dasar Kecerdasan Buatan
Pemerintah Harus Terapkan Standar Dunia Pengamanan Data
Amerika Serikat Kecam Peluncuran Rudal Balistik Korea Utara
Perkuat Personel Keamanan untuk Menjaga Objek Vital Nasional
PDN Diretas, Kominfo Disebut tak Minta Back up Data ke Telkom Sigma
Perhatian! Pengguna 35 HP dengan Merk Ini akan Diblokir WhatsApp Tahun ini
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap