Konflik Pakistan-Afghanistan Kian Memanas
![Konflik Pakistan-Afghanistan Kian Memanas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/c0a7e7ae3463e5944745e1dc18987116.jpg)
AFGHANISTAN memanggil diplomat penting Pakistan. Itu setelah Pakistan melancarkan serangan udara menjelang fajar di Afghanistan yang menewaskan delapan orang.
Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengatakan Kabul mengajukan protes kepada Islamabad atas serangan tersebut. Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah Afghanistan Zabihullah Mujahid mengatakan pesawat militer Pakistan menyerang sejumlah rumah.
Serangan itu menewaskan delapan orang, termasuk tiga anak-anak dan lima wanita di provinsi tenggara Paktika dan Khost. Islamabad menegaskan pasukannya melakukan serangan terhadap sasaran militan dan menjamin rasa hormat terhadap kedaulatan Afghanistan.
Baca juga : Pakistan, Afghanistan, dan India Diguncang Gempa Magnitudo 6,5
Belakangan, Kabul melancarkan serangan balasan yang menghantam instalasi militer Pakistan di seberang perbatasan. Serangan udara lintas batas itu terjadi pada Minggu (17/3), sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
Mengecam serangan tersebut sebagai pelanggaran sembrono terhadap wilayah Afghanistan, Mujahid menekankan bahwa Afghanistan tidak akan membiarkan siapa pun menyerang wilayahnya.
Serangan udara tersebut terjadi setelah tujuh tentara Pakistan dibunuh oleh militan di daerah Mir Ali di Waziristan Utara pada Sabtu (16/3). Islamabad menuduh Afghanistan gagal mencegah militan dari Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), konglomerat berbagai kelompok militan, yang dilarang melakukan serangan di Pakistan sebelum kembali ke Afghanistan untuk berlindung.
Baca juga : Mayoritas Korban Bom Bunuh Diri di Pakistan Anggota Kepolisian
Afghanistan membantah tuduhan tersebut. Peristiwa itu terjadi pada April 2022, tepatnya saat Pakistan melancarkan serangan udara lintas batas terhadap tersangka militan kelompok terlarang tersebut.
"Orang bernama Abdullah Shah, yang diklaim pihak Pakistan menjadi sasaran insiden tersebut, berada di Pakistan. Rakyat Pakistan dan pemerintahan baru harus menghentikan beberapa jenderal militer melanjutkan kebijakan mereka yang salah demi keuntungan orang lain seperti yang terjadi dalam 20 tahun terakhir dan merusak hubungan antara dua negara Muslim yang bertetangga,” tambahnya.
Targetkan Situs Militer Pakistan
Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Pertahanan Afghanistan menggambarkan serangan udara Pakistan sebagai operasi agresif. Pasukan perbatasan atau Imarah Islam Afghanistan membalas dengan menargetkan instalasi militer Pakistan di sepanjang perbatasan imajiner.
Baca juga : Afghanistan Berang dengan Serangan Roket Militer Pakistan
Afghanistan tidak mengakui Garis Durand, wilayah perbatasan de facto antara kedua negara dengan alasan Garis tersebut dibuat rezim kolonial Inggris untuk memecah belah etnis Pashtun.
Perbatasan sepanjang 2.640 kilometer didirikan pada 1893 sebagai bagian dari perjanjian antara India di bawah pemerintahan kolonial Inggris dan Abdur Rahman Khan, penguasa Afghanistan saat itu.
Pakistan dan Afghanistan berbagi 18 titik persimpangan dan yang paling sering digunakan untuk perdagangan dan pergerakan manusia adalah Torkham dan Chaman, yang menghubungkan provinsi Balochistan di barat daya Pakistan ke Kandahar, provinsi selatan Afghanistan.
Baca juga : Pakistan Serukan Pencairan Aset Afghanistan
"Pasukan pertahanan dan keamanan negara tersebut tetap siap untuk melawan tindakan agresif lebih lanjut dan berkomitmen untuk menjaga integritas wilayah mereka dalam segala keadaan," ungkap pernyataan Kementerian Pertahanan Afghanistan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Mumtaz Zahra Baloch membenarkan serangan udara tersebut. Islamabad melakukan operasi anti-teroris berbasis intelijen di wilayah perbatasan di Afghanistan.
“Sasaran operasi hari ini adalah para teroris yang tergabung dalam Kelompok Hafiz Gul Bahadur, yang bersama dengan TTP, bertanggung jawab atas beberapa serangan teroris di Pakistan, yang mengakibatkan kematian ratusan warga sipil dan petugas penegak hukum,” kata Baloch.
Baca juga : PBB: Jika Serangan Taliban tidak Dihentikan, Banyak Korban Berjatuhan
Selama dua tahun terakhir, kata dia, Pakistan telah berulang kali menyampaikan keprihatinan seriusnya kepada Pemerintah Sementara Afghanistan atas kehadiran kelompok teror termasuk TTP di Afghanistan.
Ia menambahkan bahwa kelompok ini merupakan ancaman besar bagi keamanan Pakistan dan secara konsisten telah melakukan hal yang sama. menggunakan wilayah Afghanistan untuk melancarkan serangan teror di dalam wilayah Pakistan.
“Pakistan sangat mementingkan kedaulatan dan integritas wilayah Afghanistan. Oleh karena itu, Pakistan selalu memprioritaskan dialog dan kerja sama untuk menghadapi ancaman teroris,” katanya. (Anadolu/Z-3)
Terkini Lainnya
Targetkan Situs Militer Pakistan
PBB: Mayoritas Penduduk Ingin Negara Tingkatkan Aksi Atasi Perubahan Iklim
Putra Pendiri Taliban Minta Tolong ke Jusuf Kalla
Berkunjung ke Afghanistan, JK Bahas Soal Kesetaraan Pendidikan Perempuan
153 Orang Tewas Selama Banjir Bandang di Afghanistan
62 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan
Pakistan dan Rusia Turut Berpartisipasi dalam Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi
17 Tewas, 41 Terluka dalam Kecelakaan Truk di Pakistan
Influencer Atta Ul Karim Pererat Hubungan Indonesia dan Pakistan
Ini Negara di PBB Mendukung Pakar yang Menuduh Israel Melakukan Genosida
Kedubes Pakistan di Jakarta Rayakan Hari Nasional Ke-84
Imran Khan Dihalangi Penguasa Pakistan untuk Ikuti Pemilu
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap