Ribuan Pohon Rusak akibat Atribut Parpol di Depok, DLHK Prihatin
![Ribuan Pohon Rusak akibat Atribut Parpol di Depok, DLHK: Prihatin!](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/f6f3846acaafee6234b77561e46a833c.jpg)
DINAS Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok prihatin maraknya atribut peraga kampanye (APK) parpol Pemilu 2024 yang merusak dan mematikan pohon peneduh di penjuru wilayah tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (KDLHK) Kota Depok Abdul Rahman mengakan ia prihatin dan bersedih melihat ribuan pohon peneduh rusak akibat atribut parpol.
"Kami menemukan ribuan pohon rusak akibat baliho, spanduk, benner, dan bendera parpol yang dipasang dengan cara dipaku. Kami juga menemukan banyak pohon perindang diikat dengan tiang bendera tinggi-tinggi sehingga membahayakan pengguna jalan dan rawan tumbang.
Baca juga : Bawaslu Minta Pemprov DKI Tindak APK Parpol yang Dipasang di Jalur Sepeda
"Banyak sekali pohon-pohon perindang dipaku, diisi baliho, spanduk, benner tiang bendera tinggi-tinggi. Ini, tentu merusak dan membahayakan sekali. Ini banyak kami temukan di jalan-jalan protokol, jalan provinsi, jalan kota bahkan kampung-kampung," terang Abdul Rahman kepada Media Indonesia, di kantornya, Senin (15/1) pagi.
Selain merusak estetika kawasan, pemasangan baliho, spanduk, benner dan bendera di pohonan juga membahayakan masyarakat. Sebab pohon rawan tumbang.
Baca juga : Bawaslu: Pemasangan APK di Tiang Listrik Masuk Pelanggaran Pemilu
"Paling kami takutkan saat musim hujan seperti sekarang ini pohon-pohon itu rebah dan kalau kena orang atau kabel listrik kan kacau jadinya, sambung Abdul Rahman.
Abra panggilan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok ini mendesak penyelenggara pemilu menertibkan atribut-atribut parpol yang mengganggu estetika dan membahayakan masyarakat itu.
" Kami menyerahkan penertiban ini ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok. Karena KPU juga punya senjata Undang-Undang Pemilu untuk menertibkan itu."
" Sekarang ranah dari KPU. Jadi kami serahkan ke KPU biar itu diturunkan karena ini merusak pepohonan yang telah ditanam oleh Pemkot, " ucapnya.
Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Konservasi pada DLHK Kota Depok Indra Kusuma menambahkan baliho, spanduk, benner dan bendera partai politik dengan berbagai ukuran ini sengaja dipaku, hingga diikat dengan kawat ke pepohonan. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan karena merusak pohon yang berperan sangat krusial sebagai peneduh, penyuplai oksigen, dan peredam suara alami. Apalagi membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menumbuhkan satu pohon.
Indra memperkirakan setidaknya ada ratusan kg paku yang menancap bersama ribuan baliho, spanduk, benner, dan bendera di ruas- ruas jalan di Kota Depok.
"Kami bisa pastikan itu kurang lebih ratusan kilogram paku yang merusak pohon," ujarnya.
" Seyogianya pemakuan pohon ini telah diatur dalam Undang-Undang
No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kemudian ditindaklanjuti dalam Perwali dan KPU, yang sama-sama melarang adanya pemasangan atribut kampanye pada pohon.
Indra merasa miris melihat pohon penghijauan itu hanya dimanfaatkan sebagai media memasang spanduk. Apalagi mereka adalah tokoh-tokoh yang mencari suara rakyat. "Jadi miris, karena pohon dijadikan media pengiklan atau APK," ucapnya (Z-4)
Terkini Lainnya
Langgar Kode Etik, DKPP Pecat Tiga Penyelenggara Pemilu
Urus Kampanye Pilkada 2024, KPU-Bawaslu Diminta Belajar dari Pemilu 2024
Partisipasi Warga Jakarta untuk Pemilu 2024 Capai 78%
Perputaran Uang Pemilu 2024 Mencapai Rp80 Triliun
Menteri PPPA: Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Perempuan Harus Diberikan Efek Jera
Bawaslu Cegah Calon Berkampanye Sebelum Pemilu Ulang 2024
KLHK Keluarkan Surat Edaran untuk Tanggulangi Sampah APK Pemilu
Sampah APK Pemilu 2024 di Jakarta akan Diolah Jadi Bahan Bakar Alternatif
Letkol Slamet Riyadi Merasa Difitnah karena Muncul Spanduk Kampanye Dirinya dan Prabowo-Gibran
Papan Baliho PSI Jatuh dan Membuat Pengendara Motor Terjungkal
Angkutan Umum Harus Bersih Dari Atribut Kampanye
Kampanye Pemilu di Gianyar dan Badung Sepi, Belum Ada Pengerahan Massa
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap