BPD NTT Siapkan Dana Rp3,1 Miliar Untuk Kredit Pertanian
![BPD NTT Siapkan Dana Rp3,1 Miliar Untuk Kredit Pertanian](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/12/417c57e2dfc063521ff9bad481bede5f.jpg)
BANK Pembangunan Daerah NTT, siap menggelontorkan kredit senilai Rp3,1 miliar untuk membiayai 436 Ha lahan usaha pertanian milik petani di 9 Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kebijakan pemberian kredit untuk usaha pertanian, sejalan dengan kebijakan pemerintah Provinsi NTT, tanam jagung panen ternak.
Pihak Bank BPD NTT juga mempertimbangkan kebijakan Pemda Lembata yakni Healthiest from the east atau segala yang sehat datang dari Lembata.
Kesediaan PT. Bank Pembangunan Daerah NTT untuk membiayai kredit usaha petani itu tersedia melalui skema pembiayaan ekosistem pertanian di Nusa Tenggara Timur, melalui divisi kredit mikro, kecil dan konsumer.
Steven Mesakh, Direktur perkreditan PT. Bank BPD NTT, kepada wartawan usai menggelar sosialisasi pembiayaan ekosistem pertanian, kemarin.
"Kredit untuk Ekosistem Pertanian, dirancang dari hulu sampai hilir sudah disediakan. Data Calon petani calon lahan (CPCL), akan dipergunakan pihak bank NTT, sebagai data untuk masuk dalam sistim pembiayaan ini," ujar Steven Mesakh.
Steven menyebutkan, syarat pemberian kredit usaha petani minimal ada lahan 500 meter persegi, sedangkan pihak Bank BPD NTT sediakan juga supplier yang menyediakan bibit jagung dengan patokan harga dan standar yang sama untuk semua.
"Ada juga pihak yang menjamin resiko dari kredit ini. Kalau gagal, harus ditetapkan dari Dinas Pertanian atau Bupati bahwa memang gagal karena serangan hama atau akibat bencana alam," ujar Direktur Perkreditan Bank NTT, Steven Mesakh.
Disebutkan, Potensi Calon petani calon lahan (CPCL), yang siap dibiayai adalah lahan seluas 436 Ha tersebar di 9 Kabupaten dengan nilai Rp3,1 Miliar.
"Dana sudah siap di gelontorkan untuk program ini. Program ini ingin merubah mindset petani yang ada di NTT. Kita punya lahan yang luas, tapi kalau pikir untuk tanam dan makan saja, kita tidak akan maju. Tanam juga untuk menghasilkan income," ujar Steven.
Pembiayaan Kredit ekosistem pertanian di Nusa Tenggara Timur, bertujuan membiayai sarana produksi pertanian (Saprodi), investasi pembelian alat dan mesin pertanian (alsintan), biaya hidup selama masa tanam/biaya tenaga kerja.
"Sesuai hitungan kami, jika sebelum adanya intervensi, lahan 1 Ha produksinya 4-5 ton, kita bisa tingkatkan hingga 7 ton per Ha dengan penambahan Saprodi, alsintan dan biaya kerja," ujar Steven Mesakh.
Syarat penerima kredit pembiayaan ekosistem pertanian adalah Petani memiliki pengalaman minimal 5 tahun dibuktikan dengan surat keterangan usaha dari Kepala Desa atau Lurah setempat, atau yabg telah terdaftar sebagai petani atau anggota kelompok tani dibuktikan penetapannya sesuai data dari Dinas Pertanian dan ketahanan pangan.
Petani memiliki lahan minimal 5 are untuk kredit modal kerja dan minimal 10 hektar untuk kredit investasi dan harus berbasis pada kelompok tani pada satu desa/kelurahan.
Sementara itu, Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday dalam kesempatan itu berharap intervensi Kredit Pembiayaan ekosistem pertanian, dapat meningkatkan taraf hidup para Petani di Lembata.
"Kita punya lahan cocok untuk pengembangan Jagung, Sorgum, dan peternakan kambing. Intervensi kredit ini diharapkan meningkatkan taraf hidup petani kita," ujar Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday. (OL-13)
Baca Juga: Spil Peduli Anak-anak di Pengungsian Semeru
Terkini Lainnya
Erupsi Gunung Lewotolok Jangkau 500 Meter di Luar Kawah
Pascapandemi, Nilai Investasi di DPSP Labuan Bajo Capai Rp1 Triliun
Piutang PDAM Wae Mbeliling Tembus Rp2 Milliar, ini Rinciannya
Sepuluh Siswa SMK di Lembata Ikuti Program Magang ke Jepang
Duel Maut di Lembata, Polisi Tahan Pelaku
Rayakan HUT Bhayangkara, Anggota Polda NTT dan TNI Terima Hadiah Handphone dari Kapolda
Serapan Pupuk Subsidi Baru 32%, Komisi IV DPR: Penyaluran tidak Efektif
Jawa Barat Targetkan Peningkatkan Produksi Gabah Naik 11 Juta Ton
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap