Murid SDN Bunisari Bisa Sekolah Lagi
![Murid SDN Bunisari Bisa Sekolah Lagi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/0cfe4bd21fa0e7a9c323e17eaeb784fc.jpg)
MURID SD Negeri Bunisari, Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat Barat akhirnya bisa bersekolah kembali. Kegiatan belajar mengajar di SD tersebut kembali berjalan normal setelah gerbang sekolah yang sebelumnya ditutup ahli waris lahan, dibuka.
Pembongkaran disaksikan aparat kepolisian, TNI, pihak sekolah, perwakilan Dinas Pendidikan (Disdik), dan Kepala Desa Gadobangkong, Ae Tajudin. Kepala Bidang SD Disdik Bandung Barat, Dadang A Sapardan memastikan, mulai saat ini proses pembelajaran di SDN Bunisari sudah berjalan normal.
"Kami sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru-guru, sejak hari ini anak-anak sudah mulai melaksanakan pembelajaran," katanya, Selasa (9/8).
Meski sedang bersengketa, dia meminta pihak sekolah untuk memprioritaskan proses pembelajaran bagi murid karena itu merupakan kewajiban dari pihak sekolah.
"Tadi sudah brifing dengan kepala sekolah dan pengawas pembina untuk tetap menomorsatukan pelayanan dan pembelajaran kepada anak-anak didik karena mereka punyak hak pembelajaran," ujar Dadang.
Kepala Desa Gadobangkong, Drs. Ae Tajudin menjelaskan, lahan yang dibangun SD Negeri Bunisari bukan aset desa. Meski dalam surat pelimpahan Pemkab Bandung disebutkan bahwa status tanah milik Pemerintah Desa Gadobangkong.
"Tapi dalam akta jual beli pada tahun 1970 tertera jelas milik pak Nana Rumantana. Kami dari desa tidak bisa mengklaim karena memang tidak memiliki bukti kepemilikan," ucapnya.
Ae mengaku terkejut saat mengetahui kabar penyegelan SDN Bunisari, bahkan ia tidak menyangka jika surat keterangan yang dibuatnya dijadikan dasar ahli waris untuk menyegel sekolah.
"Saya baru tahu kemarin pagi, katanya akses masuk ke bagian paling belakang sekolah disegel ahli waris. Kaget juga, ternyata surat keterangan yang menyatakan bahwa tanah milik pak Nana justru digunakan untuk menyegel sekolah oleh ahli warisnya," tuturnya.
Dia menduga penyegelan yang dilakukan ahli waris karena jengkel persoalan ini tak kunjung tuntas. Lebih jauh, persoalan ini sudah pernah dibahas bersama antara ahli waris dengan Pemkab Bandung Barat melalui Disdik, Bagian Hukum, dan instansi terkait lainnya.
"Informasi yang saya terima, pihak ahli waris belum memberikan hibah atau mewakafkan tanahnya ke sekolah. Sampai sekarang memang belum ada titik temu, saya pribadi sangat menyayangkan, jangan sampai anak-anak menjadi korban," jelasnya. (OL-15)
Terkini Lainnya
Petani Penggarap di Desa Batulawang Tolak Direlokasi
Kuasa Hukum Kota Baru Parahyangan Ajukan Perlindungan Hukum ke Pengadilan Tinggi Bandung
Sengketa di Kota Baru Parahyangan, Pengembang Membeli Lahan dari Warga
Sengketa Lahan, Kota Baru Parahyangan Digeruduk Ahli Waris Tanah
Mahkamah Agung Terima Tujuh Bukti Baru Peninjauan Kembali PT BMI
BAP DPD RI: Ketimpangan dan Ketidakadilan Akar Konflik Agraria
Raffi Ahmad akan Menggelar Festival UMKM Bandung Barat
KOTA Baru Parahyangan Meluncurkan Hunian Perbukitan Pertama di Bandung Raya
Raffi Ahmad Kenalkan Jeje Govinda sebagai Calon Bupati Bandung Barat
Imbas Keracunan Massal, Warga Bandung Barat yang akan Gelar Hajatan Harus Lapor Puskesmas
83 Warga Bandung Barat Diduga Keracunan Usai Santap Nasi Kotak
Kontainer Bawa Benang Terguling di Cipularang, Kendaraan ke Jakarta Dialihkan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap