visitaaponce.com

Jembatan Runtuh dan Ratusan Rumah Terendam di Kotawaringin Timur

Jembatan Runtuh dan Ratusan Rumah Terendam di Kotawaringin Timur
Seorang ibu menggendong anaknya melintasi banjir di permukiman Desa Mentaya Hulu, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Kamis (7/10/2021).(Antara/Chalisa.)

BANJIR yang melanda belasan desa di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, merendam ratusan rumah warga. Bahkan satu jembatan kecil runtuh atau ambruk akibat derasnya arus air.

"Ketinggian air di beberapa desa ada yang berkisar 50 sentimeter sampai 100 sentimeter. Ada pula yang sudah mencapai 2,5 meter. Curah hujan masih tinggi di hulu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, Rihel, di Sampit, Jumat (9/9).

Rihel mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya Jumat pagi, banjir melanda Kecamatan Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai, Antang Kalang, Parenggean dan Kota Besi. Banjir terjadi akibat sungai meluap setelah hampir setiap hari diguyur hujan deras dalam pekan ini. 

BPBD turun memantau perkembangan banjir di sejumlah lokasi. Koordinasi juga terus dilakukan dengan pemerintah desa untuk mengetahui perkembangan banjir dari waktu ke waktu.

Beberapa warga ada yang mengungsi ke rumah kerabat mereka yang tidak terkena banjir. Warga yang masih bertahan di lokasi banjir juga diimbau selalu waspada demi keselamatan jika kondisi banjir dikhawatirkan bertambah parah. 

Pemerintah desa sudah diminta melaporkan warga yang menjadi korban banjir. Laporan juga diperlukan untuk mengetahui jika ada warga yang memerlukan bantuan kebutuhan pokok sehingga bisa segera didistribusikan. 

Baca juga: Polres Pasaman Barat Tangkap Pelaku Penyalahgunaan BBM Subsidi

"Saat ini di Desa Tewai Hara Kecamatan Bukit Santuai, Desa Tumbang Manya, Tumbang Kalang, Rasau Tumbuh, dan Hanjalipan mulai terendam. Ada enam desa di Kecamatan Parenggean dengan 341 rumah yang terendam. Untuk banjir di Tewai Hara, Tumbang Manya, Tumbang Kalang, Rasau Tumbuh dan Hanjalipan, kami masih berkoordinasi terkait jumlah rumah yang terendam," ujar Rihel. 

Derasnya arus banjir membuat Jembatan Sungai Babi di Desa Karang Sari, Kecamatan Parenggean ambruk pada Kamis (8/9) malam. Akibatnya lalu lintas menuju ke Kecamatan Tualan Hulu dialihkan melalui jalan milik perusahaan tambang. 

"Pak Bupati telah menginstruksikan kami bersama DPUPR untuk segera melakukan penanganan supaya jembatan tersebut dapat dilintasi kembali. Kami bersama DPUPR akan ke lapangan untuk melakukan perbaikan," kata Staf Ahli Bupati Kotim Bidang Sumber Daya Manusia dan Kemasyarakatan Raihansyah. Masyarakat di lokasi banjir diimbau untuk selalu waspada terhadap kemungkinan banjir yang bertambah parah. Keselamatan harus selalu diutamakan dalam setiap situasi dan tindakan di lokasi bencana. (Ant/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat