visitaaponce.com

Jokowi Tinjau Panen Raya di Kabupaten Maros

 Jokowi Tinjau Panen Raya di Kabupaten Maros
Presiden Jokowi meninjau kegiatan panen raya beras di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan(Biro Setpres)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) meninjau kegiatan panen raya di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (30/3). Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyebut bahwa Kabupaten Maros merupakan salah satu kabupaten lumbung padi Indonesia. 

“Kita harapkan nanti hasilnya yang surplus bisa dibawa ke provinsi yang lain yang membutuhkan,” ujar Jokowi.

Meski sempat dilanda bencana banjir, Jokowi menilai bahwa hasil panen di Maros dapat dikatakan cukup baik dengan menghasilkan beras sebanyak 5,5 ton per hektare. Banjir yang melanda Maros membuat produksi panen beras menurun.

Baca juga :Hari Kedua di Sulawesi Selatan, Presiden akan Tinjau Panen Padi dan Smelter

“Saya lihat juga bagus hasil panen 1 (hektare) bisa diangka 5,5 ton tapi ini (benih) inpari hasilnya bagus. Kenapa 5,5 ton per hektare karena terkena banjir 2 kali, ini menurunkan produksinya. Tapi 5,5 ton juga sudah hasil yang baik,” papar presiden.

Jokowi menuturkan dari hasil panen raya diharapkan Maros bisa menghasilkan 2 juta ton beras. Pascapanen, terang Jokowi, padi dari para petani akan diproses di penggilingan beras. Kemudian, imbuhnya, segera disalurkan ke pasar-pasar tradisional. Saat ini di Kabupaten Maros belum tersedia penggilingan beras modern yang baru tersedia di Sumatera dan Pulau Jawa.

Baca juga : Pemda Ingin Bangun Pasar Induk, Presiden: Bagus untuk Kontrol Stok

“Ya satu-satu baru ada sedikit di Sumatera, agak banyak di Jawa nanti bergerak. Baru semuanya baru jadi, baru dibangun,” terang presiden.

Saat ditanya mengenai harga beras yang sempat naik, Jokowi menerangkan harga tergantung pada suplai barang.

“Kalau suplainya banyak, suplainya melimpah otomatis harga turun. Kalau suplainya kurang otomatis harga naik,” ucapnya.

Selain beras, pada kesempatan itu presiden juga ditanya mengenai ketersediaan pupuk yang sering dikeluhkan para petani. Jokowi mengakui suplai pupuk menjadi masalah di berbagai negara, tidak hanya Indonesia. Pasalnya Ukraina dan Rusia sebagai negara produsen pupuk saat ini tengah berperang.

“Memang sebagai eksportir pupuk maupun ekspotir bahan baku pupuk semua di sana (Rusia dan Ukraina). Rapat terakhir, Mentan (Menteri Pertanian) akan mencarikan solusinya,” ujar Jokowi.(Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat