Jokowi Tinjau Panen Raya di Kabupaten Maros
![Jokowi Tinjau Panen Raya di Kabupaten Maros](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/25fb6853f4cbd1060e01984806200952.jpg)
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) meninjau kegiatan panen raya di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (30/3). Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyebut bahwa Kabupaten Maros merupakan salah satu kabupaten lumbung padi Indonesia.
“Kita harapkan nanti hasilnya yang surplus bisa dibawa ke provinsi yang lain yang membutuhkan,” ujar Jokowi.
Meski sempat dilanda bencana banjir, Jokowi menilai bahwa hasil panen di Maros dapat dikatakan cukup baik dengan menghasilkan beras sebanyak 5,5 ton per hektare. Banjir yang melanda Maros membuat produksi panen beras menurun.
Baca juga :Hari Kedua di Sulawesi Selatan, Presiden akan Tinjau Panen Padi dan Smelter
“Saya lihat juga bagus hasil panen 1 (hektare) bisa diangka 5,5 ton tapi ini (benih) inpari hasilnya bagus. Kenapa 5,5 ton per hektare karena terkena banjir 2 kali, ini menurunkan produksinya. Tapi 5,5 ton juga sudah hasil yang baik,” papar presiden.
Jokowi menuturkan dari hasil panen raya diharapkan Maros bisa menghasilkan 2 juta ton beras. Pascapanen, terang Jokowi, padi dari para petani akan diproses di penggilingan beras. Kemudian, imbuhnya, segera disalurkan ke pasar-pasar tradisional. Saat ini di Kabupaten Maros belum tersedia penggilingan beras modern yang baru tersedia di Sumatera dan Pulau Jawa.
Baca juga : Pemda Ingin Bangun Pasar Induk, Presiden: Bagus untuk Kontrol Stok
“Ya satu-satu baru ada sedikit di Sumatera, agak banyak di Jawa nanti bergerak. Baru semuanya baru jadi, baru dibangun,” terang presiden.
Saat ditanya mengenai harga beras yang sempat naik, Jokowi menerangkan harga tergantung pada suplai barang.
“Kalau suplainya banyak, suplainya melimpah otomatis harga turun. Kalau suplainya kurang otomatis harga naik,” ucapnya.
Selain beras, pada kesempatan itu presiden juga ditanya mengenai ketersediaan pupuk yang sering dikeluhkan para petani. Jokowi mengakui suplai pupuk menjadi masalah di berbagai negara, tidak hanya Indonesia. Pasalnya Ukraina dan Rusia sebagai negara produsen pupuk saat ini tengah berperang.
“Memang sebagai eksportir pupuk maupun ekspotir bahan baku pupuk semua di sana (Rusia dan Ukraina). Rapat terakhir, Mentan (Menteri Pertanian) akan mencarikan solusinya,” ujar Jokowi.(Z-8)
Terkini Lainnya
Perkuat Kolaborasi Pertanian Kopi demi Dorong Ekonomi Kerakyatan
Kemarau, Lamongan Panen Jagung Seluas 21 Ribu Hektare
Dukungan Nyata Kementan, Petani Desa Marga Mulya Berhasil Panen Raya
Inflasi ke Depan Diperkirakan Melandai seiring Panen Raya
Perum Bulog Klaim Serap 486 Ribu Ton Gabah di Sepanjang April 2024
Tidak Ada Alasan bagi Bulog untuk tidak Serap Gabah Petani
Pemerintah Dinilai tidak Serius Tangani Urusan Pangan
100 Hektare Sawah di Pidie Alami Kekeringan
Pastikan Produksi Aman, Kementan Tinjau Langsung Padi hingga Tebu di Cirebon
Kotawaringin Timur Siap Jadi Penyangga Pangan IKN
Antisipasi El Nino, Padi Gogo Dikembangkan di Rejang Lebong
100 Ha Tanaman Pangan Dibabat Akibat Gagal Panen
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap