visitaaponce.com

Ratusan Warga Kupang Ikuti Pekan Literasi Digital Kemenkominfo

Ratusan Warga Kupang Ikuti Pekan Literasi Digital Kemenkominfo
Ivan Raymond Rondo, Yandri Lasi, Khemal Andrias, dan Zacharias Yezua Matias Therik.(DOK Kemenkominfo.)

PEREKMBANGAN teknologi informasi yang melaju pesat harus diimbangi sumber daya manusia mumpuni. Oleh sebab itu, dibutuhkan literasi sebagai langkah akselerasi untuk mewujudkan masyarakat yang cakap digital, termasuk beretika ketika bermedia sosial. 

"Dengan kecakapan bermedia sosial masyarakat jadi memiliki kemampuan menyaring dan memverifikasi informasi yang didapatkan. Optimalisasi media sosial bermanfaat untuk diri, lingkungan sekitar, maupun pembangunan NTT dan Indonesia," kata Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi NTT Yandri Lasi dalam Pekan Literasi Digital berupa workshop sehari secara tatap muka pada 30 Mei 2023 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tema yang diangkat ialah Pentingnya Pengetahuan & Kecakapan Dalam Menggunakan Media Digital.

Penggiat industri kreatif dan Digital Enthusiast Ivan Raymond Rondo mengatakan, pengaruh media sosial secara global terus mengalami pertumbuhan. Oleh sebab itu, kecerdasan bermedia sosial sangat dibutuhkan supaya tidak menjadi bagian dari penyebaran hoaks. "Pastikan informasi yang kita unggah di media sosial berdampak baik. Selalu periksa kebenarannya dan jangan terburu-buru hanya supaya menjadi yang pertama mem-posting," ujar Ivan.

Baca juga: Literasi Digital, Para Siswa di Jeneponto Ikut Belajar Asyik dengan Google Classroom

Penjelasan Ivan selaras dengan hasil survei Reuters Insititute bekerja sama dengan Universitas Oxford mengenai pola konsumsi berita dan pasar digital secara global dalam Digital News Report 2022. Survei tersebut menyebutkan 68% masyarakat Indonesia mengonsumsi berita melalui media sosial, mengalahkan televisi 57% dan media cetak 17%.

CEO Next Generation Khemal Andrias berbagi tips dan trik untuk membuat konten menarik hingga cara meningkatkan engagement di media sosial. Menurut dia, konten harus memiliki twist atau cerita yang tidak mudah diprediksi serta memiliki pendekatan emosional. Masyarakat harus tetap memperhatikan etika dan jangan sampai kebablasan hanya untuk mengejar viral. "Tantangannya yaitu cara supaya netizen mau menyimak dan bisa mengerti pesan yang ingin disampaikan, meski kontennya berdurasi singkat," kata Khemal.

Baca juga: Kuasai Literasi Digital untuk Tingkatkan Layanan Publik

Melengkapi pemaparan Khemal, Founder DMBS Creative Group Zacharias Yezua Matias Therik mengingatkan tentang pentingnya membangun branding di media sosial. Bila branding positif terbentuk, lanjut dia, media sosial dapat dipergunakan sebagai sarana marketing yang mendatangkan cuan. "Dengan modal kreativitas, kita bisa memanfaatkan media sosial sebagai sarana marketing yang cepat dan murah," ujar Zacharias. 

Masyarakat Kota Kupang antusias menghadiri workshop. Terlihat dari 800 orang yang menghadiri, mulai dari Komunitas Bersepeda Kupang, Komunitas Kupang Berbagi, Badan Musyawarah Perguruan, dan sejumlah penggiat UMKM. Di akhir workshop, para peserta dihibur dengan penampilan band lokal, stand-up comedian, serta berbagai doorprize menarik. Kegiatan itu merupakan rangkaian kampanye #MakinCakapDigital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat