visitaaponce.com

Kementan Dukung Petani Milenial Subang Manfaatkan KUR

Kementan Dukung Petani Milenial Subang Manfaatkan KUR
PPIU Jabar menggelar Talkshow Klinik Agribisnis di BPP, Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat, Rabu (21/6).(Ist)

PROGRAM Youth Entrepreneurship and Employment Services (YESS) merupakan sinergi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan lembaga pendanaan internasional yang bergerak di sektor pertanian International Fund for Agricultural Development (IFAD), yang fokus pada penumbuhan petani muda serta wirausaha muda pertanian.

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) khususnya Polbangtan Bogor selaku Provincial Project and Implementation Unit (PPIU) Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan Business Talkshow pojok Tani Akur Milenial Agriculture Forum (MAF) Rabu (7/6) secara offline dan online pada salah satu Business Development Service Providers (BDSP) di BPP Jalan Cagak, Kabupaten Subang. 

Kementan berkomitmen terus memfasilitasi generasi milenial terjun menjadi petani dan berwirausaha pertanian.

Baca juga: Dilibatkan dalam PENAS XVI, Ketum Duta Petani Milenial Apresiasi Mentan 

Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) selalu mengatakan bahwa pertanian adalah bisnis yang menjanjikan.

“Petani milenial memiliki intelektual yang sudah terbangun tetapi tersandung masalah modal yang terbatas, maka kita jembatani sesuai perintah presiden melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat),” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan Kementan mendorong pemanfaatan KUR untuk mendorong pengembangan skala usaha petani milenial.

“Saya mengajak pada seluruh petani milenial untuk memanfaatkan akses permodalan melalui program Petani Milenial Akses KUR disingkat Tani Akur,” kata Dedi Nursyamsi dalam keterangan pers, Rabu (21/6).

Baca juga: Anggota Komisi XI DPR Dukung Program Petani Milenial Jawa Barat

Guna memanfaatkan KUR bagi pengembangan agribisnis, KUR adalah anggaran atau modal yang dicanangkan oleh pemerintah dengan bunga yang rendah hanya 6%, jauh lebih rendah ketimbang bunga-bunga lain petani milenial.

“Jangan takut mengakses KUR untuk mengembangkan bisnis, karena pertanian sudah terbukti, pasti menguntungkan asal dikelola dengan cara-cara yang baik dan benar," kata Dedi Nursyamsi.

Kegiatan talk show dihadiri oleh Koordinator BDSP pada BPP Jalan Cagak, Dadan Nugraha; Kepala Unit Bank BRI Ciater dan narasumber pengusaha sukses asal Subang, Dedi Mulyadi; offtaker Natarasatani dan Elly Syah, petani milenial beras hitam.

Baca juga: Kementan Sebut Petani Milenial Curi Perhatian di PENAS XVI

Hadir Direktur Polbangtan Bogor Syaifuddin Anwar via daring, yang mengingatkan tentang pentingnya strategi dalam mengembangkan produksi dan produktivitas komoditas pertanian.

"Salah satunya dengan cara bagaimana membuat cluster. Kami harapkan Pojok KUR ini bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya," katanya.

Hadir secara daring memberi arahan, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti yang menyampaikan harapan tentang pelaksanaan acara ini.

Petani Milenial Didorong Terus Pengembangan Usaha 

“Kami harapkan kegiatan ini bisa terus berlangsung, para petani milenial tidak henti untuk terus melakukan pengembangan usaha, baik secara skala usahanya diperluas atau diversifikasi produk," katanya.

Baca juga: Penas Petani Nelayan XVI, SMK PPN Gandeng Petani Milenial Kalimantan

Diharapkan petani milenial dapat mengembangkan produk dan bisa akses KUR yang didukung pemerintah. Perbankan siap membantu dengan memberikan kemudahan dan mendukung mengembangkan usaha-usaha petani milenial, karena selaras dengan tujuan perbankan untuk mengembangkan bisnis di daerah.

Pada talkshow tersebut dijelaskan secara rinci perihal KUR ada tiga macam:

1. KUR Supermi (Super Mikro) adalah KUR dengan nilai pinjaman maksimal Rp10 juta, dengan suku bunga 3% per tahun.

2. KUR Mikro adalah KUR dengan nilai pinjaman maksimal Rp100 juta tanpa agunan, dengan bunga 6% hingga 9% per tahun sesuai ketentuan.

3. KUR Kecil adalah KUR dengan nilai pinjaman maksimal Rp500 juta dan permohonan dapat dilakukan ke cabang perbankan dengan rekomendasi dari unit bank, hal ini biasanya untuk koperasi dan kelompok tani. 

Polbangtan Bogor beserta Program YESS sangat mendukung perkembangan petani milenial dengan cara konsultasi, bimbingan bisnis dan adanya komunitas yang mempermudah para petani milenial menjual terutama kebutuhan dan permintaan pasar di Jawa Barat masih banyak yang belum terpenuhi. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat