visitaaponce.com

Tidak Hanya Dibebastugaskan, Kepala Sekolah SMKN 1 Sale Rembang Diminta Kembalikan Pungli

Tidak Hanya Dibebastugaskan, Kepala Sekolah SMKN 1 Sale Rembang Diminta Kembalikan Pungli
kepala sekolah SMKN 1 Sale, Rembang dminta untuk mengembalikan uang yang sudah ditarik.(Medcom)

BUNTUT terungkapnya pungutan liar (pungli) di SMK Negeri 1 Sale Kabupaten Rembang masih tergulir, Kepala Sekolah Widodo tidak hanya dibebastugaskan dari jabatannya, bahkan pungli berdalih infak Rp300 ribu per siswa diminta untuk dikembalikan.

"Setelah terbukti menarik pungli, selain kepala sekolah dibebastugaskan kita melakukan pengecekan dan minta uang yang susah ditarik untuk dikembalikan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (12/7)

Langkah tegas telah diambil terhadap Kepala Sekolah SMKN 1 Sale Rembang, demikian Ganjar Pranowo, diharapkan menjadi perhatian sehingga kepada kawan-kawan guru, kawan-kawan kepala sekolah agar berhati-hati betul pada soal tarikan-tarikan kepada siswa agar tidak memberatkan.

Baca juga: Ketahuan Pungli, Kepala SMK Negeri 1 Sale Rembang Dibebastugaskan

"Saya tidak menduga obrolan pada dialog dengan siswa di Pendopo Kabupaten Rembang itu diperhatikan banyak orang, ada dua juta orang mengakses Instagram saya,"  ujar Ganjar Pranowo.

Berulang kali masalah seperti ini diingatkan, lanjut Ganjar Pranowo, sekolah agar tidak menarik iuran dalam bentuk apapun kepada siswa atau wali siswa, karena sudah ada aturan tegas yang mengatur tentang hal itu.

Baca juga: 

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah Uswatun Hasanah mengatakan atas pungli dikakukan di sekolah tersebut, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sale, Rembang Widodo dibebastugaskan sementara dari jabatannya.

Dalam pemeriksaan terhadap Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sale, Rembang Widodo, ungkap Uswatun Hasanah, mendakui penarikan sumbangan infak yang dimaksud, yakni dari 534 siswa SMKN 1 Sale 460 di antaranya sudah membayar dan 44 siswa tidak membayar karena tergolong tidak mampu. "30 siswa tidak membayar dengan pertimbangan sudah tahun keempat," tambahnya.

Masih menurut pengakuan kepala sekolah, demikian Uswatun Hasanah, dana yang terkumpul Rp130 juta dan telah digunakan pada 2022 untuk pembangunan musala hingga tercapai 40%.

Menyangkut nasib siswa yang melaporkan pungli bermodus infak itu, Uswatun Hasanah mengatakan telah meminta agar dikakukan pendampingan agar tidak ada tindakan apapun termasuk pembulian.

Kasus pungli di sekolah tersebut, terbongkar ketika Ganjar Pranowo lakukan kunjungan ke Pendopo Kabupaten Rembang Senin (10/7). Gubernur Jawa Tengah itu adakan pertemuan dengan siswa sekolah di daerah itu dengan memanggil lima siswa secara acak.

Dalam dialog dengan Ganjar Pranowo itu, seorang siswa mengaku dipungut biaya pembangunan dalam bentuk infak Rp300 ribu per siswa. "Ada Pak ditarik infak saat kenaikan kelas," ujar siswa.

Atas adanya informasi itu, Ganjar Pranowo langsung menanggapi akan menyelesaikan masalah ini dan menghubungi pihak sekolah untuk mengonfirmasi masalah tersebut. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat