visitaaponce.com

Puncak Kemarau, 31 Desa di Purbalingga Krisis Air Bersih

Puncak Kemarau, 31 Desa di Purbalingga Krisis Air Bersih
Panorama objek wisata D'Las atau Limbah Asri Serang di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah.(Dokpri.)

BMKG memprakirakan puncak kemarau terjadi pada September. Ini terbukti dengan semakin banyaknya desa-desa di Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), yang mengalami krisis air bersih.

Berdasarkan data dari BPBD Purbalingga, ada 31 desa yang krisis air bersih di 10 kecamatan. Kecamatan tersebut ialah Karangreja, Karanganyar, Kertanegara, Kemangkon, Kejobong, Kaligondang, Rembang, Bojongsari, Kutasari, dan Mrebet.

Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga Priyo Satmoko mengatakan berdasarkan prakiraan dari BMKG, puncak musim kemarau terjadi pada September. "Makanya, sampai sekarang krisis air bersih yang melanda Purbalingga masih terjadi," katanya pada Rabu (6/9/2023).

Baca juga: 5.150 Ha Sawah di Jateng Terdampak Kekeringan, Stok Beras Cukup Hingga Akhir Tahun

Menurutnya, puluhan desa itu mengajukan permintaan air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. "Hingga kemarin, sudah ada 220 tangki air bersih atau setara lebih dari 1 juta liter untuk memenuhi kebutuhan warga yang kekeringan," ujarnya.

Mereka yang mendapat bantuan air bersih sebanyak 1.058 keluarga atau 4.049 jiwa. "Air bersih yang dikirimkan untuk warga tidak hanya berasal dari BPBD. Suplai air bersih juga berasal dari Polres, PMI, Baznas, Lazismu, dan lainnya," jelas Priyo.

Baca juga: Kang Emil Mengaku Bangga Memimpin Jawa Barat

BPBD Purbalingga telah menyiapkan 600 tangki atau setara 2 juta liter air bersih. Warga diminta berhemat dalam menggunakan air selama kemarau. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat