visitaaponce.com

Tingkatkan Produktivitas, Petani CSA Demak Terapkan Genta Organik

Tingkatkan Produktivitas, Petani CSA Demak Terapkan Genta Organik
Petani Demak mengatasi hama tanaman padi dengan menggunakan pestisida nabati dari daun mimba.(Ist)

Tiga kali pertemuan yang diikuti sejumlah petani berwawasan Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, belum lama ini, untuk mendukung Program Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) yang diusung Kementerian Pertanian (Kementan) bagi pengembangan pertanian berkelanjutan.

Kegiatan bertajuk ´Penerapan Teknologi CSA Mendukung Genta Organik´ digelar Kementan bersama Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) bagi Kelompok Tani (Poktan) Sido Makmur di Desa Kalikondang, Kecamatan Demak.

Petani antusias mengikuti kegiatan dalam tiga pertemuan di bawah koordinasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Demak.  

Baca juga: Teknologi CSA Genjot Produktivitas Gabah Lebih Banyak

Dilaksanakan tiga kali, pertemuan pertama Sosialisasi Genta Organik dan membuat Plant Growth Promoting Rizhobacter [PGPR]; pertemuan kedua membuat Paeni Bacillus Polymixa, Nutrisi dan Biosaka; pertemuan ketiga tentang pembuatan Trichoderma sp dan Beauveria Bassiana.

Para petani CSA di Demak tersebut komitmen mendukung Genta Organik bagi usaha pertaniannya, yang dicetuskan melalui yel yel menarik yang berbunyi "Ora Tuku, Ora Utang, Gawe Dewe.”

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pada BPP KostraTani melakukan lompatan besar bagi kemajuan pertanian di Indonesia.

Baca juga: Kementan Bimbing Petani CSA Pinrang Buat Pestisida Nabati dari Daun Mimba

"Dalam hal pengambilan keputusan, tak jadi soal jika Kostratani mengambil kebijakan sesuai diskresi yang dimilikinya. Yang terpenting, mekanisme pengambilan keputusan dan kebijakan yang diambil tidak membentur aturan," katanya.

Harus ada langkah extraordinary, kata Mentan Syahrul, yang menjadi lompatan, asalkan tidak membentur aturan, karena hanya pertanian berkontribusi positif dan cukup tinggi pada perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19 lalu.

Penyuluh Pertanian Harus Profesional

Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menyoroti peran penyuluh pada BPP KostraTani harus mampu menjadi insan andal, tekun dan profesional.

"Karakter penyuluh di era milenial harus inovatif, mampu beriniteraksi dengan media sosial, fleksibel, punya rasa ingin tahu yang tinggi dan peka terhadap perubahan," katanya.

Baca juga: Petani CSA Takalar, Sulsel, Terapkan Budi Baya Padi Ramah Lingkungan

Hal penting pula, kata Dedi Nursyamsi, penyuluh harus ´melek teknologi´ agar bisa membuka wawasan dan memberikan ilmunya pada petani. Penyuluh juga harus selalu update teknologi serta mampu mengoperasionalkan perangkat digital.

Kegiatan penerapan Genta Organik di Demak berlangsung di kediaman Subchan, anggota Poktan Sido Makmur di Desa Kalikondang, Kecamatan Demak dihadiri Koordinator BPP Demak beserta penyuluh setempat dan Petugas OPT Jesicha Marlita.

Petani CSA Demak diingatkan bahwa Genta Organik merupakan gerakan pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah dan pestida nabati. Tujuannya, mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri.

Genta Organik bukan berarti meninggalkan pupuk anorganik sepenuhnya, melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau menerapkan konsep pemupukan berimbang. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat