visitaaponce.com

Pj Sekda Pinrang Dorong Petani CSA Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Pj Sekda Pinrang Dorong Petani CSA Tingkatkan Produktivitas Pertanian
PJ Sekda Pinrang, Andi Tjalo Kerrang (berdiri).(Ist)

PARA petani di Kabupaten Pinrang,  Sulawesi Selatan (Sulsel) didorong menerapkan teknologi Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) bagi peningkatan produktivitas pertanian, sekaligus mengimplementasikan wawasan dan kapasitas SDM pertanian Pinrang.

Seruan tersebut dikemukakan Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Pinrang, Andi Tjalo Kerrang, saat menghadiri Sekolah Lapang (SL) CSA di wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Watang Sawitto baru-baru ini.

Dia mengapresiasi inisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) di Pinrang. Program SIMURP bertujuan meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani, fokus penerapan teknologi CSA.

Baca juga: Kementan: Produktivitas CSA Jabar Naik 1 Ton Per Hektare Gabah Kering Panen

"Manfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya. Belajar penuh semangat. Jadikan wadah ini sebagai ladang ilmu menuju petani yang profesional dan mandiri," kata Andi Tjallo yang juga menjabat Kepala Dinas Tanaman Pangan Pemkab Pinrang.

Kegiatan SL tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak SDM pertanian di seluruh Indonesia untuk bersyukur bahwa selama ini kinerja sektor pertanian cukup memuaskan, meskipun dihadang sejumlah kendala dan tantangan dan saat ini krisis pangan global.

"Pertanian, sektor paling strategis dalam meningkatkan nilai tambah bagi untuk masyarakat. Pertanian bahkan menjadi daya gedor pertumbuhan ekonomi nasional. Terbukti, mampu tumbuh 16,42 persen di saat subsektor ekonomi lainnya terpuruk akibat pandemi Covid 19," katanya.

Baca juga: Petani Katingan, Kalteng Berharap Kementan Lanjutkan Penerapan CSA 

Harapan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi
tentang pentingnya meningkatkan produktivitas pertanian, dengan mengombinasikan varietas, dosis pupuk dan pestisida yang tepat.

"Gunakan pupuk berimbang, artinya boleh menggunakan pupuk dan pestisida kimia namun harus diimbangi dengan pupuk dan pestisida nabati yang mudah diperoleh bahan bakunya di sekitar kita dan mudah dibuat oleh petani agar lingkungan kita tetap terjaga kelestariannya," katanya.

Penyuluh Pertanian Harus Melek Teknologi

Dedi Nursyamsi juga mengingatkan tentang peran penyuluh selaku pendamping petani harus ´melek teknologi´ agar bisa membuka wawasan dan memberikan ilmunya pada petani. Penyuluh juga harus selalu update teknologi serta mampu mengoperasionalkan perangkat digital.

Upaya tersebut dilakukan oleh BPP Watang Sawitto bagi petani CSA binaannya untuk melakukan budidaya pertanian yang mampu bertahan terhadap perubahan iklim, bagaimana menekan emisi gas rumah kaca [GRK] dan pemanfaatan irigasi untuk memaksimalkan produksi pertanian.

Baca juga: Petani Pinrang Manfaatkan Burung Hantu untuk Barantas Hama Tikus

PJ Sekda Pinrang, Andi Tjalo, mengingatkan tentang perubahan iklim yang cukup ekstrim dan El Nino yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia termasuk Kabupaten Pinrang, akan menjadi salah satu pemicu meningkatnya emisi gas rumah kaca, karena itu diperlukan penerapan inovasi dan teknologi yang ramah lingkungan.

"Sawah yang merupakan sumber utama penghasil pangan bagi seluruh rakyat indonesia, harus dikelola dengan baik oleh petani agar tidak menghasilkan gas metan," katanya.

Andi Tjallo menambahkan, ilmu yang didapat pada kegiatan pelatihan yang digelar BPP Walang Sawitto bersama Kementan dan SIMURP dapat diimplementasikan oleh para peserta.

"Pengetahuan seperti pengaturan air pada lahan sawah dengan sistem tergenang kering (AWD) dan pemupukan berimbang yang tepat dosis dan tepat waktu," jelas Andi. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat