visitaaponce.com

Jelang Musim Panen, Sawah di Pidie Diserang Burung Pipit

Jelang Musim Panen, Sawah di Pidie Diserang Burung Pipit
Ilustrasi. Kawanan burung pipit menyelinap di antara tanaman padi.(ANTARA/SISWOWIDODO)

RATUSAN hektare (ha) lahan sawah siap panen di kawasan Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh diserang burung pipit. Kawasan paling parah yang diserang adalah Desa Lampoh Lada dan Desa Rumpuen.

Untuk mencegah serangan tidak merajalela para petani harus menjaga lahan sawah dari pagi sampai sore hari. Lalu memasang orang-orangan di seluruh penjuru sawah mereka.

"Kawanan burung pipit paling banyak turun saat pagi ketika matahari terbit. Sore, paling banyak menjelang magrib. Kalau tidak dijaga, tiga hari saja bisa habis digasak satu petak ukuran 1.600 meter persegi," tutur Fauzi, petani Desa Meulieng yang sedang menjaga sawah di Desa Gampong Lampoh Lada, Rabu (27/9).

Baca juga: Petani Pinrang Manfaatkan Burung Hantu untuk Barantas Hama Tikus

Fauzi mengaku seharian penuh harus menjaga lahan sawah yang sedang menguning itu. Apalagi lokasi lahan sawahnya persis dekat kebun warga dan tidak jauh dengan lereng perbukitan.

Karena lokasi itu, kawanan burung kecil pemakan gabah padi segar itu sangat mudah menyerang. Ketika burung berparuh tajam itu keluar dari hutan, langsung berhadapan dengan sawah.

"Harus mengawasi di lokasi dan menghalau langsung saat kawanan burung turun menyambar tanaman. Kalau pulang atau keluar lokasi, harus ada pengganti yang jaga," tambahnya.

Baca juga: Seluas 36 Hektare Lahan Pertanian di Garut Gagal Panen, Petani Rugi Rp11,6 M 

Syukri, petani lainnya mengatakan, lokasi lahan memang sangat rawan diserang burung pipit ketika musim tanam gadu (musim tanam ke dua) seperti sekarang. Pasalnya pada musim gadu, lahan sawah yang ditanami sangat terbatas, yakni tidak semua lahan ditanami padi, sehingga serangan terfokus.

"Sulit mengatasinya, kita meracuni tidak bisa. Jadi mau tidak mau harus dengan cara menghalau dan menakut nakuti dengan orang-orangan," tutur Syukri. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat