visitaaponce.com

PLN Siap Suplai Listrik Bersih 160 MVA ke Kilang LNG Badak

PLN Siap Suplai Listrik Bersih 160 MVA ke Kilang LNG Badak
Perwira Pertamina memeriksa LPG Production Booster System di Badak LNG, Bontang, Kalimantan Timur.(ANTARA/Muhammad Adimaja)

PT PLN (Persero) siap memasok listrik bersih dengan kapasitas 160 mega volt ampere (MVA) untuk kilang Liquified Natural Gas (LNG) di Kalimantan Timur milik PT Badak Natural Gas Liquefaction (Badak LNG).

Kesepakatan ini, ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh kedua belah pihak di Nusa Dua Convention Center Bali, dalam pagelaran The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2023, Kamis (21/9).

Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan 11 dari 15 rencana pembangkit yang akan menyuplai sistem Kalimantan Timur merupakan pembangkit berbasis energi terbarukan, yang juga akan memasok ke Kilang LNG Badak.

Baca juga: Pengembangan Biomassa Jadi Ceruk Ekonomi Baru Bagi Masyarakat

“PLN akan menghadirkan listrik andal yang berbasis pada energi terbarukan,” kata Darmawan dalam keterangan resmi, Sabtu (30/9).

Rencananya, PLN akan melakukan penyambungan listrik secara bertahap untuk PT Badak LNG. 

Pada tahap pertama, perusahaan setrum negara bakal memasok lima megawatt (MW) pada tahun depan. Kemudian, pada tahap kedua, PLN akan memasok 160 MW di 2028.

Baca juga: PLN Bersiap Melantai di Bursa Karbon Indonesia

Darnawan menambahkan pihaknya terbuka memberikan dukungan kelistrikan yang andal dan bersih bagi para pelaku usaha yang ingin membuka dan mengembangkan usahanya di seluruh wilayah Indonesia.

"Tentunya dengan menggunakan listrik dari PLN akan lebih efisien," klaimnya.

Di sisi lain, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) Joice Lanny Wantania menerangkan proses penyambungan listrik untuk Kilang Badak LNG akan dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi kesiapan di lapangan.

MoU dengan PT Badak LNG ini, lanjutnya, menjadi penandatanganan konsumen tegangan tinggi (KTT) yang keempat setelah Kobexindo, Kalimantan Ferro Industry (KFI) dan Migas Mandiri Pratama (MMP).

"Kami sudah bersiap melakukan penambahan beban dan kebutuhan daya yang akan muncul dengan kehadiran KTT tersebut," katanya.

President Director & CEO PT Badak LNG Gema Iriandus Pahalawan menilai langkah kerja sama tersebut sebagai bagian dari efisiensi energi di Kilang LNG Badak dan untuk mendukung program transisi energi pemerintah.

“Dengan penandatanganan MoU ini kami berharap kontinuitas dan keandalan kelistrikan yang mendukung kilang dapat berjalan sesuai harapan pada 2028 nanti," pungkasnya. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat