visitaaponce.com

GAPKI Dukung Tim Satgas Karhutla Berjibaku Padamkan Api di Kalsel

GAPKI Dukung Tim Satgas Karhutla Berjibaku Padamkan Api di Kalsel
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Provinsi Kalsel memanggul peralatan usai memadamkan kebakaran lahan di Banjarbaru.(Antara/Bayu Pratama)

Tim Satgas Karhutla yang terdiri dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, KLHK, Kementan, TNI-Polri, BPBD dibantu Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) siap berjibaku memadamkan api di Kalimantan Selatan.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah mengatakan, meski api masih jauh dari lahan perkebunan, pemerintah dan swasta punya komitmen bersama untuk membantu pemadaman api agar tidak merembet kemana-mana.

“Memang kebakaran banyak terjadi di kawasan lahan tidak produktif seperti kawasan gambut di sekitar kawasan ring satu bandara. Namun jika dibiarkan, bisa menganggu lahan produktif seperti perkebunan sawit. Itu sebabnya dari awal tim satgas karhutla berkomitmen bahu membaku menjaga api tidak merembet ke mana-nama termasuk lahan perkebunan,” kata Andi di Posko Karhutla di kawasan Guntung Damar Banjarbaru, Rabu (4/10)

Karhutla di kawasan gambut ini, kata Andi, telah mengakibatkan, aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat terganggu. 

“Bahkan kasus gangguan pernapasan atau ISPA di Kalimantan Selatan meningkat serta sejumlah jadwal penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru sempat tertunda,”  kata Andi. 

Andi mengatakan, Kementan telah menyiapkan bantuan berupa 50 unit pompa air portabel untuk membantu satgas dan masyarakat memadamkan api.

“Saya juga telah menelepon Ketua Umum GAPKI untuk ikut menyumbang pompa portable. Mudah-mudahan jumlah sumbangannya bisa lebih. Mungkin 100 unit pompa air portabel,” kata Andi.

Ketua Gabungan Pengusaha Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalimantan Selatan Eddy S Binti memastikan, GAPKI selalu siaga membantu pemerintah. Bahkan kata Eddy S Binti, dukungan  GAPKI tidak hanya sebatas menyiapkan pompa air portabel.

“Kami juga membangun posko Karhutla GAPKI dan Disbunnak. Di posko tersebut disiagakan 6 firefighter,  6 unit Portable Fire pump, 12 roll fire hose 1,5" 6 nozzle 1,5", serta peralatan penunjang seperti APD,” kata Eddy S Binti.

Menurut Eddy S Binti, sejak awal isu El Nino, perkebunan sawit d anggota GAPKI di Kalsel telah mengaktifkan satgas karhutla di masing-masing perusahaan.

“Satgas juga membantu menyosialisasikan kepada masyarakat setempat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar serta membantu jika terjadi kebakaran di konsesi masyarakat,” kata Eddy S Binti.

Keberadaan satgas Karhutla sangat efektif dalam mengawasi dan mengendalikan kebakaran lahan. Satgas perusahaan melakukan patroli dan upaya pencegahan kebakaran di lahan kebun dan lahan di sekitar kebun, dengan penyiapan sarpras PMK serta pengisian air embung-embung dan penutupan pintu-pintu air drainase.

“Kami juga siap membantu masyarakat yang terdampak kebakaran,” kata Eddy S Binti. 

Menurut Eddy S Binti, agar pencegahan karhutla efektif, satgas selalu berkoordinasi dengan institusi daerah seperti Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan, Balai PPI dan Karhutla serta jajaran Kepolisian serta TNI.

“Pada prinsipnya Satgas perusahaan siaga 24 jam tanpa jeda memantau keberadaan titik api termasuk di lahan masyarakat sekitar kebun,” kata Eddy S Binti.

Eddy S Binti memastikan, karhutla di Kalsel, kini menjadi prioritas penanganan semua pihak termasuk swasta. Apalagi, berdasarkan Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) per 3 Oktober 2023, kawasan terbakar tercatat mencapai lebih dari 24.588 hektar.

Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono memastikan, hingga saat ini, tidak ada konsesi kebun sawit milik  anggota yang terbakar. 

Sejak tahun 2020, GAPKI telah  membuat himbauan bagi anggotanya untuk membantu pemerintah mencegah kebakaran lahan.

Salah satunya, meminta perusahaan anggota GAPKI untuk mengaktifkan satgas karhutla di masing-masing perusahaan. 

Eddy Martono menjelaskan bahwa Satgas Karhutla sangat efektif dalam mengawasi dan mengendalikan kebakaran lahan. 

“Satgas ini bekerja 24 jam memantau keberadaan titik api termasuk di lahan masyarakat sekitar kebun. Ini sebabnya hingga kini kebakaran di konsesi kebun sawit anggota GAPKI nihil,”kata Eddy Martono. (RO/E-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat