visitaaponce.com

Tinjau Penyeberangan Ketapang Banyuwangi, BMKG Cuaca Relatif Kondusif

Tinjau Penyeberangan Ketapang Banyuwangi, BMKG: Cuaca Relatif Kondusif
Foto udara antrean kendaraan roda empat di kantong parkir Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (5/7/2023).(Antara/Budi Candra Setya.)

KEPALA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut cuaca di wilayah Indonesia bagian selatan khatulistiwa relatif kondusif untuk penyeberangan. Menurutnya, situasi tersebut akan berlangsung hingga akhir tahun dan awal tahun. 

"Kami pantau juga tidak ada gangguan tropis lain, sehingga cuaca di Laut Jawa, Selat Bali, dan Nusa Tenggara cukup kondusif. Awan-awan hujan tidak terbentuk di wilayah selatan khatulistiwa sehingga membuat curah hujan tidak ada atau sangat berkurang," ungkap Dwikorita saat kunjungan ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, untuk meninjau kesiapan menghadapi momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru), Sabtu (23/12/2023). 

Itu terjadi karena pengaruh sirkulasi siklonik di Laut Cina Selatan dan perairan Belitung. Berbeda dengan wilayah Indonesia di utara garis khatulistiwa seperti Sumatra, Aceh, dan Kalimantan yang diprediksi mengalami hujan dengan intensitas ringan, sedang, hingga ekstrem. 

Baca juga: BMKG Imbau Masyarakat Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Masa Nataru

Namun demikian, lanjut Dwikorita, BMKG tetap mewaspadai potensi cuaca ekstrem meski saat ini masih dalam taraf rendah. BMKG, tambahnya, telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, operator jasa penyebrangan, BPBD, Basarnas, TNI/Polri, dan berbagai pihak terkait untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi cuaca ekstrem. BMKG berperan melaporkan kondisi terkini cuaca yang kemudian ditindaklanjuti oleh stakeholders lain sesuai standard operating procedure (SOP) masing-masing instansi terkait. 

"Sebetulnya ini sudah rutin kami lakukan. Akan tetapi karena ini momen besar yang membuat ada lonjakan penumpang sehinga perlu dimatangkan agar semakin siaga. BMKG berharap mobilitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk dan penyeberangan lain lancar dan aman selama periode Nataru," imbuhnya. 

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan potensi hujan sedang hingga lebat pada periode 23 Desember 2023-1 Januari 2024 dapat terjadi di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Bengkulu. Kemudian Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua.

Baca juga: Waspada! Potensi Cuaca Ekstrem di Libur Natal dan Tahun Baru

Guswanto mengatakan kondisi tersebut dipicu oleh beberapa fenomena dinamika atmosfer yakni sirkulasi angin di Laut Cina Selatan (LCS) yang masih menghambat aliran massa udara basah dari Asia ke wilayah Indonesia. Karenanya, potensi hujan lebat masih terkonsentrasi di wilayah Sumatra dan Kalimantan Barat. Guswanto menyebut BMKG juga memperkirakan sejumlah wilayah mengalami suhu terik karena sirkulasi angin di LCS tersebut juga secara tidak langsung memberikan dampak terhadap kurangnya potensi pertumbuhan awan di wilayah selatan ekuator.

Kondisi ini, lanjut Guswanto, diperkuat juga dengan fase kering fenomena MJO (Madden Jullian Oscillation) di sebagian wilayah Indonesia. Akibatnya, pada siang hari kondisi suhu cukup panas dan terik dengan kisaran suhu 35 derajat celcius sampai 37 derajat celsius. "Kondisi suhu terik pada siang hari ini diprediksikan masih dapat terjadi hingga 3 hari ke depan di sebagian wilayah Jawa-Nusa Tenggara," pungkasnya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat