visitaaponce.com

Ketua Umum RAGAM Minta Tindak Tegas Oknum TNI Penganiaya Pendukung Ganjar

Ketua Umum RAGAM Minta Tindak Tegas Oknum TNI Penganiaya Pendukung Ganjar
Ketua Umum Relawan Rumah Ganjar Mahfud atau RAGAM KH Ahmad Gufron.(Ist)

KETUA Umum Relawan Rumah Ganjar Mahfud atau RAGAM KH Ahmad Gufron mengecam tindakan oknum TNI yang diduga melakukan penganiayaan terhadap pendukung calon presiden Ganjar Pranowo di Boyolali, Jawa Tengah.

"Jika benar hal itu terjadi, kami mengecam tindakan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum TNI di Boyolali tersebut," kata Kyai Gufron kepada media pada Sabtu (30/12/2023).  

Di group WhatsApp ramai beredar relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah, menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oknum prajurit TNI.

Baca juga: Netralitas dalam Pemilu 2024 Tentukan Kualitas Iklim Demokrasi Indonesia

Dalam video yang beredar dinarasikan relawan Ganjar-Mahfud baru selesai mengikuti acara di Boyolali. Lalu, mereka dicegat oknum TNI dari Batalyon 408.

Dalam video terlihat sejumlah orang itu awalnya berada di pinggir jalan. Tak lama setelahnya, terduga pelaku langsung menghampiri pemotor yang tengah melintas.

Gufron meminta, apapun tindakan kekerasan yang dilakukan oleh siapapun tidak dibenarkan dalam Undang-undang. "Terlebih kekerasan itu dilakukan oleh oknum TNI. Hal itu tidak dibenarkan sama sekali," ujarnya.

Baca juga: Trending Setelah Live TikTok, Anies Baswedan Akrab Dipanggil Abah hingga Appa oleh Kpopers Gen Z

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini meminta proses hukum terhadap oknum TNI yang melakukan tindakan kekerasan dituntaskan. "Kami minta proses hukum harus ditegakkan seadil-adilnya," ucapnya.

Ketua Dewan Pembina Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) ini mendoakan agra korban pengeroyokan segera diberikan kesembuhan. "Semoga korban segera sembuh pulih seperti sediakala. Harus ada pengobatan trauma yang dialami korban," urainya.

Ia menjelaskan, kejadian di Boyolali harus menjadi catatan bangi Panglima TNI.  "Bahwa TNI harus tegak lurus kepada negara bukan partisan," ucapnya.

"TNI sebagai penjaga pertahanan negara harus mampu menjunjung tinggi Sapta Marga dan mengayomi rakyat. Karena TNI adalah anak kandung rakyat," tegas Gufron

Saat dikonfirmasi terpisah, Kapuspen TNI Brigjen Nugraha Gumilar membenarkan peristiwa tersebut.

Baca juga: Kapolres Rokan Hulu Minta Masyarakat Melapor Jika Temui Intimidasi Saat Pemilu

Nugraha belum memerinci kronologi dan penyebab pengeroyokan tersebut. Namun, ia memastikan oknum prajurit yang terlibat sudah diproses.

"Iya benar. Oknum tersebut saat ini dalam proses pemeriksaan Denpom Surakarta. Kronologi kejadian masih dalam penyelidikan," ujar Nugraha.

Kepada wartawan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah mengetahui kejadian ini. Dia menyampaikan duka cita atas peristiwa yang terjadi.

Baca juga: 50,2% Publik Menilai Pemilu Berpeluang Terjadi Kecurangan, Parpol Tertinggi

"Menyampaikan suatu rasa duka cita yang mendalam mengingat mulai terjadi tindak kekerasan dari repdem (relawan perjuangan demokrasi) saudara itu di Jogja itu menjadi korban dari berbagai bentuk kelompok yang tidak bertanggung jawab," kata Hasto di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).

Hasto meminta kasus tersebut untuk diusut tuntas. Dia meminta aparat TNI yang diduga terlibat dalam pengeroyokan itu diproses.

"Kami minta untuk seluruh aparat penegak hukum untuk tidak tebang pilih dan mengusut tuntas. Karena pemilu ini harus damai, pemilu ini harus berjalan dengan aman," ucapnya. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat