visitaaponce.com

Pemprov Jateng Siap Berkolaborasi Entaskan TBC

Pemprov Jateng Siap Berkolaborasi Entaskan TBC
Peringati Hari TBC Sedunia, RSUD Sidikalang Gelar Penyuluhan TentangTBC Anak(MI/Belvania sianturi)

KOLABORASI dan sinergi dengan berbagai pihak, dalam penanganan tuberculosis (TBC), khususnya temuan kasus TBC di masyarakat terus didorong pemerintah Daerah. Pasalnya, TBC merupakan penyakit menular yang menjadi masalah bersama.

Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, saat Peluncuran USAID Bebas TB Tingkat Provinsi Jawa Tengah dan 0enyusunan Rencana Kerja Terpadu, 'Bersama Menuju Eliminasi dan Bebas dari TB', di Hotel Haris, Rabu (30/1).

Sumarno menjelaskan, di Jawa Tengah temuan kasus TBC sudah terhitung tinggi, bahkan tertinggi di Indonesia. Menurutnya, temuan kasus memang mesti didorong, agar dapat dilakukan penanganan lebih baik, seperti slogan penanganan TBC, yakni TOSS, temukan, obati sampai sembuh.

Baca juga : Jumlah Penderita TBC di Kudus dan Pati Capai Lebih dari 2 Ribu Orang

"Temukan saja itu butuh effort. Makanya, penanganan TBC tidak bsa parsial, tapi butuh upaya kolaboratif," beber Sekda.

Dia menunjuk contoh yang dilakukan Pemprov Jateng. Berbicara masalah yang ada  di masyarakat, misalnya stunting, kemiskinan, TBC, dan lain-lain, sasarannya sama, yakni masyarakat. Untuk itu, ketika terjun ke satu desa atau wilayah, seluruh dinas diminta berkolaborasi dalam melakukan penanganan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Irma Makiyah menambahkan, pengelolaan TBC di provinsi ini menduduki peringkat pertama nasional. Temuan kasus TBC terhitung tinggi, dari target 90 persen pada 2023, tercapai 115%.

Baca juga : Penularan TB di Kuta Selatan Tertinggi di Kabupaten Badung

"Pada 2023, dari estimasi 73.856 (orang), tapi cakupan temuannya mencapai 85.071 (orang), atau 115 persen, (besaran itu) di atas nasional. Cakupan temuan terbanyak Kabupaten Tegal, nomor satu nasional," ungkapnya.

Kendati begitu, selain terus berupaya menemukan kasus, pihaknya terus fokus melakukan upaya pencegahan TB, bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk, Tim Penggerak PKK.

Irma juga mengapresiasi pendampingan yang dilakukan USAID di lima kabupaten/kota, yakni Kota Semarang, Surakarta, Kabupaten Kudus, Tegal, dan Cilacap, selama lima tahun mulai Juli 2023 sampai Juli 2028. Sehingga, diharapkan Jawa Tengah bisa bebas TBC pada 2030. (HT/N-1)

Baca juga : Kasus Difteri di Jakarta Meningkat, Dinkes Sebut Masih Terkendali

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat