Dampak Banjir, Ribuan Ha Sawah di Demak dan Grobogan Terancam Gagal Panen
![Dampak Banjir, Ribuan Ha Sawah di Demak dan Grobogan Terancam Gagal Panen](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/233af3ca1dc438239926c4046dd4b95f.jpg)
RIBUAN hektare sawah di Kabupaten Demak dan Grobogan terendam banjir dengan ketinggian 0,5-1,2 meter. Akibat banjir itu, diperkirakan lebih dari 50% tanaman padi rusak dan musim panen direncanakan terjadi Maret mendatang akan mundur.
Kondisi itu membuat kerugian bagi petani mencapai puluhan miliar rupiah.
"Kita terpaksa menanam ulang karena tanaman padi berusia 15-25 hari telah rusak," ujar Slamet,34, petani di Karangawen, Demak.
Baca juga : Banjir Grobogan Rendam 2.662 Rumah dan 56 Hektare Sawah
Hal serupa juga diungkapkan Sunardi, 45, petani di Gubug, Kabupaten Grobogan, setiap petani mengalami kerugian hingga jutaan rupiah, rata-rata untuk biaya dari mulai pembibitan, penanaman, pemupukan Rp6 juta per hektare.
"Saya sendiri ada 1,5 hektare, kerugian capai Rp10 juta belum termasuk hilangnya waktu yang mundur," imbuhnya.
Petani lain di Kebonagung, Kabupaten Demak Nur Chabib mengatakan akibat banjir melanda dua daerah ini kerugian yang dipikul petani sangat besar karena jumlah lahan terendam sangat besar. Gagal panen dan diperkirakan tanaman padi terendam lebih sepekan mengakibatkan busuk/mati hingga selain hanyut dibawa banjir.
Baca juga : Banjir Grobogan, Ribuan Warga Mengungsi
Kepala Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Demak Agus Nugroho mengatakan berdasarkan pendataan setidaknya ada tanaman padi berumur 15-25 hari di lahan seluas 1.000 hektare di Kecamatan Karangawen dan Kebonagung terendam banjir rata-rata dengan ketinggian air 70 centimeter.
"Dimungkinkan terjadi gagal panen (puso) hingga kerugian ditanggung petani di daerah ini capai Rp25 miliar akibat banjir ini," ujar Agus Nugroho.
Bencana banjir terjadi di enam desa di dua kecamatan ini, lanjut Agus, terjadi karena intensitas hujan tinggi di daerah hulu sungai. Kawasan yang terendam banjir yakni Kabupaten Semarang, Boyolali dan Salatiga, sehingga volume beberapa sungai meningkat dratis dan sejumlah tiitik tanggul sungai Jragung dan Tuntang jebol.
Baca juga : Banjir Meluas Rendam Puluhan Hektare Tanaman Padi di Hulu Sungai Utara
Secara terpisah Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengungkapkan akibat banjir melanda 64 desa di 16 kecamatan di Grobogan ini sebanyak 3.879 hektare sawah terendam banjir hingga ketinggian 1,2 meter, sehingga diperkirakan akan mengalami gagal panen hingga 50% lebih.
"Dinas Pertanian juga masih melakukan pendataan dampak banjir terhadap lahan persawahan ini, termasuk klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) kepada petani," tambahnya. (Z-3)
Baca juga : Petani Sigi Gagal Panen Karena Sawah Terendam Banjir
Terkini Lainnya
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Petani Cabai di Aceh Kembali Alami Gagal Panen
Harga Kebutuhan Pokok di Sejumlah Pasar Tradisional Jawa Barat Naik
Antisipasi Gagal Panen saat Musim Kemarau, Petani di Babel Diminta Asuransikan Sawah
137 Hektar Lahan Pertanian di Jawa Tengah Kekeringan
119 Hektare Sawah Rusak Akibat Banjir di Parigi Moutong
Pemkab Kaur Bengkulu Bagikan Pompa untuk Airi Sawah Tadah Hujan
119 Hektare Sawah Rusak akibat Banjir di Sulawesi Tengah
Pemkab Banyumas Siapkan Puluhan Pompa Air untuk Hadapi Musim Kemarau
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap