Civitas Akademika Undip Gelar Aksi Keprihatinan Rusaknya Demokrasi
![Civitas Akademika Undip Gelar Aksi Keprihatinan Rusaknya Demokrasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/ed5fa57aa6b841e55e55356923afdf82.jpg)
SEBANYAK 30 guru besar, dosen dan ratusan civitas akademika Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menggelar aksi pernyataan sikap atas nilai-nilai kehidupan berdemokrasi yang terdegradasi.
Pernyataan sikap itu dilakukan ratusan civitas akademika Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Mulai dari 30 guru besar, ratusan dosen, mahasiswa dan alumni dari berbagai fakultas. Aksi itu digelar di depan Gedung Widya Puraya Undip, Semarang.
Selain menggelar aksi dengan membentangkan spanduk bertuliskan "Jaga Etika Pemerintah Junjung Tinggi Hukum" berukuran besar, ratusan civitas akademika Undip ikut menyuarakan keresahan demokrasi yang kini tengah berlangsung.
Baca juga : Civitas Akademika Sudah Muak pada Rezim Jokowi
Tampak di barisan depan 30 guru besar seperti Prof Suradi Wijaya Saputra (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip), Prof Muhammad Nur (Fakultas MIPA), dan Prof Lita Prof (Guru besar Fakultas Hukum).
"Hari ini, kita dipertontonkan bagaimana nilai-nilai kehidupan berdemokrasi didegradasi secara terang-terangan, etika dan moral dan kehidupan berdemokrasi telah dirusak hingga mencapai titik nadir," kata Muhammad Nur, Rabu, (7/2).
Guru Besar Undip Suradi Wijaya Saputra mengatakan pernyataan sikap salah satunya membahas soal runtuhnya etika dan moral sejak adanya putusan MK soal batas usia capres-cawapres. Putusan MK itu melanggengkan langkah Gibran Rakabuming Raka melaju sebagai pasangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca juga : Muhammadiyah Minta Seruan Civitas Academica Direspons Positif
"Etika harusnya menjadi aspek tertinggi dalam setiap tingkah laku dan sikap berpolitik, maka diminta seluruh sivitas akademika Undip untuk mengawal proses demokrasi secara terbuka," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undip Farid Darmawan, mengatakan pernyataan sikap yang dilakukan ini tidak sebatas mengikuti arus politik, tetapi adanya keresahan bersama yang harus disuarakan.
"Kami bukan mengikuti kampus yang lain, tapi ini menandakan bahwa simbol-simbol itu tetap ada dan mengingatkan birokrasi negara untuk terus bersikap netral, bersikap adil dalam pemilu serta dalam demokrasi," ujar Farid.
Baca juga : Forum Rektor Tanggapi Aksi Kritik Demokrasi Para Akademisi
(Z-9)
Terkini Lainnya
Bangkai Sapi Ditemukan di Bawah Jembatan Semarang
Dharma Wanita BKKBN Beri Pembekalan Anggota Se-Indonesia untuk Turunkan Tangkes
7 Daerah di Jawa Tengah Berpotensi Hujan Lebat
10 Ribu Orang Diperkirakan akan Hadiri Harganas ke-31 di Semarang
Mau Wisata Horor? Kunjungi Lawang Sewu Malam Hari lewat Paket KAI Wisata
Pemrov Jateng dan Pemkot Semarang Matangkan Persiapan Kegiatan Puncak Harganas Ke-31
Hari Raya Waisak Diharapkan Rekatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Perpustakaan Universitas BSI Masuk Daftar Perpustakaan Kriteria UniRank
Mahasiswa Minta Polda Metro Jaya Setop Dugaan Kriminalisasi Aktivis Kampus
UMY Bidik 15 Besar Perguruan Tinggi di Indonesia, Family Day Milad Ke-43 Jadi Momentum Bersyukur
Prof Dr Sri Widyastuti Dilantik Sebagai Plt Rektor UP
Civitas Akademika Inginkan Pemilu yang Aman dan Damai
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap