Panen Raya di Bangka Belum Bisa Stabilkan Harga Beras
PEJABAT (PJ) Gubernur Provinsi Bangka Belitung (Babel) Safrizal ZA, menyebutkan panen raya padi sawah di desa Banyuasin Kabupaten Bangka belum mampu menstabilkan tingginya harga beras saat ini.
Hal itu disampaikan PJ Gubernur Babel usai panen raya padi sawah bersama PJ Bupati Bangka Muhammad Haris. Senin (19/2).
Ia mengatakan Babel ini memiliki tanah cukup luas dibandingkan populasi penduduk. Dengan luas sawahnya baru 20 ribu hektar. namun yang sudah ditanam baru 9000 hektar.
Baca juga : Harga Beras Melonjak di Makassar karena Stok Minim
"Kita setahun dua kali tanam jadi sekitar 18 ribu hektar, dari luasan itu hanya mencukupi kebutuhan beras 20 persen," kata Safrizal.
Untuk itu, diakuinya masih membutuhkan kerja keras karena jumlah petani di Babel 140 ribu.
Ia mengaku panen raya padi sawah di Desa Banyuasin Kecamatan Riau Silip, ini tentu tidak mempengaruhi tingginya harga beras premium saat ini, karena produksi beras Babel baru 20 persen.
Baca juga : KSP: Harga Beras Diyakini Turun setelah Panen Raya
"Produksi beras kita tidak dapat pengaruhi harga, tapi paling tidak kita bisa memenuhi kebutuhan pokok sendiri untuk Babel,"ujarnya.
Ia menyebutkan Harga beras yang naik signifikan adalah beras premium, itu bisnis to bisnis dari distributor besar ke distributor kecil di Babel dan sampai ke pedagang," ungkapnya.
Dengan begitu, lanjutnya Babel tidak ada intervensi apa apa untuk beras premium kecuali memperlancar distribusinya.
Baca juga : Inkoppas Salurkan Beras SPHP
"Beras medium dari Bulog kita stabil, beras medium swasta ada kenaikan, pengaruh dengan terbatas stok beras nasional. Pak presiden sudah izinkan impor beras 1,6 juta ton dengan itu kita sudah minta Bulog kembali penuhi gudang gudangnya, abisa redam harga naik, beras Bulog sampai saat ini stabil kecuali produksi swasta," ungkapnya.
Sementara, PJ Bupati Bangka Muhammad Haris mengatakan, panen raya di desa Banyuasin ini cukup untuk memenuhi kebutuhan beras di desa dan kabupaten kota terdekat.
"Luas padi sawah di desa Banyuasin ini 106 hektar, tapi sayang 11 hektarnya masuk wilayah Bangka Barat, saya akan bicara masalah ini dengan Bupati Bangka barat, karena kita sulit mendapatkan DAK karena hal itu,"kata Haris.
Baca juga : Harga Beras Bertahan Tinggi, Penggilingan Minim Untung
Haris mengutarakan ke depan, Pemkab Bangka melalui Dinas Pangan dan Pertanian akan terus menggenjot produksi padi, agar produksi meningkat dan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan beras lokal," ucapnya. (RF/Z-7)
Terkini Lainnya
PPDB Bangka Dimulai, 4000 Kursi SMPN Mulai Diperebutkan
5 Orang Meninggal Dunia akibat DBD di Kabupaten Bangka
Tergiur Harga Pasir Laut, Pengerukan Muara Jadi Rebutan Perushaan di Bangka
Gobel Kunjungi Pabrik Tepung Singkong di Bangka
Produk Sagu dan Singkong Bangka Diekspor ke Tiongkok dan Jepang
Ratusan Ribu Benih Lobster Senilai Rp35,5 Miliar Gagal Diselundupkan
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Kementan Berikan Bantuan kepada Para Petani Muda di Daerah
Petani Milenial Perempuan Tingkatkan Jejaring Dorong Produktivitas
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap