Bangun Agribisnis, Kementan Cetak Trainer Handal di Kalimantan Selatan
![Bangun Agribisnis, Kementan Cetak Trainer Handal di Kalimantan Selatan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/51a1e5d94f6dce0be086547ba527669e.jpg)
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus mengupayakan lahirnya petani-petani muda berkualitas di Indonesia.
Hal ini dilakukan, karena Kementan menyadari bahwa generasi milenial merupakan modal utama dalam fenomena bonus demografi. Potensi generasi milenial yang dapat dimaksimalkan akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan terus berkomitmen meningkatkan kualitas generasi milenial sebagai motor penggerak utama sektor pertanian.
Baca juga : Regenerasi Petani, Kementan Kerja Sama dengan Pemkab Tanah Bumbu
Berbagai upaya pun dilakukan, mulai dari pelatihan, permagangan, akses permodalan, hingga peningkatan jejaring pemasaran.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan usaha pertanian melibatkan aspek modal yang tidak sedikit, untuk itu, segala sesuatunya harus dilakukan dengan cermat.
Dia menambahkan pertanian modern memang membutuhkan ‘pencatatan’ keuangan yang tersusun rapi. Tujuannya, memudahkan petani dalam melakukan evaluasi karena usaha pertanian memiliki fluktuasi dari waktu ke waktu.
Baca juga : Kementan Tingkatkan Kualitas Milenial sebagai Motor Penggerak Sektor pertanian
“Hasil evaluasi tersebut sangat berguna untuk menentukan strategi usaha pada periode tanam di musim berikutnya. Dengan nilai bisnis besar, maka penguatan literasi keuangan petani harus diperkuat,” kata Dedi Nursyamsi.
Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).
Salah satunya di wilayah Kalimantan Selatan.Tak kurang dari US$ 55,3 juta digelontorkan IFAD untuk program selama enam tahun program berjalan (2019-2025).
Baca juga : Dorong Regenerasi Petani, SMK PPN Banjarbaru Beri Literasi Keuangan
Program YESS bertujuan mencetak petani milenial dan meningkatkan kapasitas maupun kompetensinya serta mengembangkan kemampuan wirausaha bagi generasi milenial.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK PPN) Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Kalsel dalam Program YESS menggelar pelatihan Training of Trainers (TOT) Literasi Keuangan dan Proposal Bisnis untuk para staf BDSP Batch II.
Pelatihan berlangsung lima hari, mulai Selasa (27/2/2024) yang diikuti 60 peserta dari empat kabupaten di wilayah intervensi program YESS Kalsel.
Baca juga : Dorong Regenerasi Petani, Kementan Gandeng TVRI Ajak Milenial Kalsel
Peserta kegiatan dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), P4S dan guru-guru dari Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP).
Dalam pembukaan, Angga Tri Aditia Permana, Project Manager Program YESS, PPIU Kalsel mengatakan pentingnya kegiatan meningkatkan literasi keuangan di kalangan para pengusaha, termasuk petani.
"Guru diharapkan dapat mengirimkan informasi tentang literasi keuangan kepada siswa, karena topik ini belum termasuk dalam kurikulum saat ini. Literasi keuangan menjadi kunci penting bagi pengusaha dan petani untuk mengelola keuangan dengan baik," kata Angga.
Baca juga : Kementan Perkuat Kompetensi Para Petani Millenial di Kalsel
Deputi Teknis dari National Program Management Unit (NPMU), Rizky Permana menambahkan bahwa para peserta yang lulus dari pelatihan ini diharapkan bisa menjadi pelatih bagi masyarakat terutama petani.
"Kami berharap bahwa para pelatih yang lulus dari TOT, tidak hanya akan berkontribusi dalam forum formal, juga dapat memberikan edukasi pada masyarakat, terutama dalam meningkatkan literasi keuangan yang saat ini masih rendah di Indonesia," katanya.
Di kesempatan tersebut, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menyoroti pentingnya literasi keuangan di bidang agribisnis, terutama dalam pengelolaan usaha pertanian.
Baca juga : Kementan Dukung Usaha Petani Milenial Berbasis Klaster di Tanah Bumbu
"Banyak petani yang ahli dalam hal teknis, tetapi masih kurang dalam literasi keuangan. Hilirisasi menjadi sangat penting, di mana petani perlu meningkatkan nilai jual hasil pertanian seperti dilakukan oleh petani-petani di Jepang," katanya.
Budi Santoso menambahkan,"Kegiatan tersebut sangat strategis dalam membangun kapasitas dan pengetahuan untuk mendukung kemajuan sektor pertanian di Indonesia," (S-3)
S.
Terkini Lainnya
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
Jhonlin Group Teken MoU dengan SANY Group
Kebakaran Besar, 22 Rumah di Tanah Bumbu Kalsel Ludes Dilahap Api
Kain Khas Kalsel, Sasirangan, Peroleh Sertifikat Indikasi Geografis
Jalan Lintas Kabupaten di Kaki Pegunungan Meratus Kalsel Kembali Longsor
Kasus Pasung Jadi Prioritas Pemprov Kalsel
Cuaca Buruk Masih Berlangsung di Kalsel, Sejumlah Bendungan Berstatus Siaga
Banjir Besar Landa Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel, Belasan Ribu Warga Terdampak
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap