visitaaponce.com

BMKG Ingatkan Ancaman Rob di Wilayah Pesisir Kalimantan Selatan

BMKG Ingatkan Ancaman Rob di Wilayah Pesisir Kalimantan Selatan
BMKG Kalimantan Selatan mengingatkan ancaman banjir rob akibat kondisi pasang laut di pesisir sejumlah kabupaten di wilayah tersebut.(Antara)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Selatan mengingatkan ancaman banjir rob akibat kondisi pasang laut di pesisir sejumlah kabupaten di wilayah tersebut. Tinggi gelombang di perairan Kalsel mencapai 2,5 meter hingga tiga meter.

Berdasarkan data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel dan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG Kalsel tercatat kondisi pasang laut pada sepekan ke depan tanggal 17-22 Maret menyebabkan perairan Muara Sungai Barito meningkat maksimum 2,7 meter pada pukul 13.00-19.00 Wita.

Kondisi ini menyebabkan kawasan pesisir di Kalsel seperti Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, dan Kota Banjarmasin rawan terjadi rob. Kepala BPBD Kota Banjarmasin, Husni Thamrin dalam laporan kebencanaannya, Minggu (17/3) mengatakan pihaknya telah menghimbau masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir sungai untuk mewaspadai ancaman banjir rob.

Baca juga : Potensi Hujan Lebat Mengancam Sejumlah Wilayah Indonesia

Cuaca buruk juga melanda wilayah perairan Kalsel sejak beberapa waktu terakhir di mana tinggi gelombang di perairan Kotabaru dan Selatan Kalimantan (laut Jawa) mencapai 2,5 meter hingga tiga meter. Tinggi gelombang ini cukup berbahaya bagi pelayaran dan kapal nelayan.

Pada bagian lain, terkait cuaca buruk di perairan ini, Tim SAR gabungan terpaksa menghentikan upaya pencarian korban terseret ombak di pantai Batakan, Kabupaten Tanah Laut yang terjadi pekan lalu. Kepala Kantor SAR Banjarmasin, Al Amrad selaku SAR Mission Commander mengungkapkan upaya pencarian korban bernama M Balya Ramadhan tidak membuahkan hasil setelah sepekan dilakukan pencarian oleh Tim SAR gabungan.

"Dengan pertimbangan bahwa operasi telah dilaksanakan selama 7 hari dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda korban, maka Operasi SAR diusulkan untuk ditutup dan dilanjutkan dengan pemantauan. Apabila di kemudian hari terdapat laporan atau informasi tentang korban, maka operasi SAR siap dibuka kembali," ungkap Al Amrad. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat