visitaaponce.com

10 Tarian Jawa Tengah, yang Populer Hingga Saat Ini

10 Tarian Jawa Tengah, yang Populer Hingga Saat Ini
tarian Jawa Tengah(Wikipedia)

Tarian Jawa Tengah yang terdiri dari 42 jenis menjadi kekayaan budaya yang patut dilestarikan Indonesia. Jumlah tersebut bukanlah hal yang mengherankan, mengingat provinsi tersebut memiliki lebih dari 30 wilayah pemerintahan kota/kabupaten. Tiap-tiap daerah meninggalkan kebudayaan tari dengan membawa keunikan masing-masing.  

Dari puluhan tari tersebut, beberapa masih terus dibawakan di berbagai acara, mulai dari event berskala kecil hingga acara dengan tamu dari pemerintah dan mancanegara. 
Nah, berikut adalah pilihan beberapa tarian asal Jawa Tengah yang paling populer dan memiliki cerita menarik di baliknya. 

Tarian Jawa Tengah dan Penjelasannya

Di samping tarian populer ini, tarian Jawa Tengah sebenarnya terbagi menjadi beberapa kategori, yakni tari rakyat yang populer di antara masyarakat biasa, tari klasik yang dipertunjukkan di lingkungan kraton, hingga tari kreasi baru sebagai bentuk perkembangan dari tari-tari tradisional tadi.

Baca juga : KTT ASEAN Digelar Besok, Menlu RI: Bahas Krisis Myanmar

Terlepas dari fakta tersebut, beberapa tarian inilah yang berhasil bertahan dan dikenalkan ke berbagai daerah bahkan mancanegara, baik oleh penggiat budaya maupun masyarakat asal daerah.

1. Tari Topeng Endel

Gaya centil menjadi ciri khas utama tarian yang berasal dari Tegal ini. Tepatnya menggambarkan wanita cantik berkulit putih nan murah senyum sedang berfantasi bercumbu dengan sang pangeran pujaan hati. 

Meski terkesan erotis, hal tersebut direpresentasikan dalam tarian yang masih memegang norma dan nilai-nilai kemasyarakatan, sehingga tidak mengandung unsur negatif. Bahkan, tarian ini diajarkan di sekolah dan sanggar tari sebagai edukasi pelestarian budaya. 

Baca juga : Tim DKI Dominasi Seleksi Timnas Kickboxing SEA Games 2021

2. Tari Opak Abang

Yang satu ini merupakan campuran antara seni Ketoprak (drama) gaya Stambul dengan Terbangan (musik pengiring) yang mengambil kisah klasik Jawa Tengah zaman dulu. 
Tariannya dimunculkan sebelum mulai pertunjukan tersebut. Diperagakan oleh gadis-gadis cantik, melenggak-lenggok yang mencerminkan keramahan, keakraban sekaligus kesederhanaan. 

Gerakannya sangat sederhana, namun cocok dijadikan sebagai hiburan berdurasi panjang yang tidak terlalu menarik pusat perhatian orang namun berperan besar dalam meramaikan suasana. Misalnya, untuk acara perkawinan semalam suntuk.

3. Tari Kretek

Tidak hanya rokok hingga drama film berjudul kretek, ternyata tarian dengan nama serupa juga bisa kamu temukan di Jawa Tengah. Semuanya sama, berasal dari Kudus yang disebut-sebut sebagai Kota Kretek. Dari situlah nama-nama kesenian maupun budaya dari kota tersebut dinamakan “kretek”.

Baca juga : PBSI Ajukan Perubahan Sistem Skor Pertandingan Kepada BWF

Seperti hasil kebudayaan lainnya, tarian ini berkaitan dengan kehidupan pembuat rokok (kretek). Para penari akan mempantomimkankannya, mulai dari memilih tembakau, nglinting, ngelem hingga menjadi sebatang rokok.

Menariknya, jumlah penari kretek bisa sampai ratusan untuk mencerminkan realitas pembuat kretek di Kudus. Nilai kebudayaannya sangat tinggi tidak heran tarian ini terus dilestarikan.  

4. Tari Ebeg

Seru tapi horor, begitulah kesan yang ditunjukkan kebudayaan ebeg asal Banyumas ini. Tarian yang memiliki nama populer kuda lumping ini merupakan salah satu tarian yang paling unik dan menegangkan.

Baca juga : Kemenlu RI Sebut Polisi AS Selidiki Penyerangan pada 2 Remaja WNI

Para penari kesurupan dan melakukan atraksi-atraksi di luar batas, seperti makan pecahan kaca, mengunyah bara api, melahap daging mentah hidup-hidup dan lainnya. 

Pertunjukkan tarian ini sudah ada sejak zaman purba di mana manusia menganut aliran sesat, dan hingga ini masih diadaptasi dalam pertunjukan tari.

Umumnya, tarian ini dilakukan oleh pria, namun tidak sedikit perempuan yang terlibat. Tarian dilakukan selama 1-4 jam di siang hari. Dan dilakukan ramai-ramai, sehingga seperti pertunjukkan aksi. 

Baca juga : Eastspring Indonesia Tambah Tiga Produk Reksa Dana Unggulan

5. Tari Dolalak

Tari dolalak di masa lalu merupakan tarian patriotik, di mana gerakan tariannya merupakan bentuk dari bela diri pencak silat. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk latihan karena koloni Belanda melarang siapapun pribumi berlatih bela diri.

Gerakan bela diri yang ditampilkan pun sudah diperhalus, serta diiringi musik mendayu dan kostum bergaya Belanda, sehingga tidak dicurigai serdadu pada masa itu. Terlebih, aksi latihan berkedok seni ini melibatkan penonton. 

Ada pula tarian Angguk yang juga mengenakan kostum serupa, bahkan sering disamakan dengan tarian ini. Hanya saja keduanya merupakan tarian dengan gerakan yang berbeda, termasuk makna filosofisnya.

Baca juga : Shesar Hempaskan Wakil Malaysia di Putaran Pertama Swiss Open

Saat ini, kedua tarian tersebut sama-sama sering ditampilkan di acara khitanan, syukuran dan lainnya sebagai hiburan biasa. 

6. Tari Lengger

Tarian lengger yang sering dibawakan oleh penari perempuan ini dulunya merupakan tarian laki-laki. Ditujukan sebagai pengingat bagi para pemuda saat itu agar rajin ke masjid. Seiring berjalannya waktu, penari digantikan oleh perempuan dan menjadi tradisi sampai saat ini.

Lengger sangat populer di kalangan masyarakat Jawa Tengah. Hampir dipastikan setiap acara di besar di Jawa Tengah menggelar tarian ini sebagai hiburan. Termasuk festival, lomba hingga pentas seni dengan sedikit penyesuaian dimana durasinya dipersingkat.

Baca juga : Sejumlah Cendikiawan Gagas Simposium Nasional Satu Abad Indonesia

7. Tari Tayub

Tarian Jawa Tengah ini melibatkan pasangan lelaki dan perempuan dalam penampilannya. Namun, ada juga yang dilakukan secara berkelompok menjadi tarian kreasi baru. 

Dahulu, tari tayub dilakukan untuk persembahan, dengan melibatkan penonton agar ikut menari, minum-minuman keras hingga menyawer penari. Akan tetapi, konotasi negatif tersebut kini dihilangkan, atau hanya saweran yang biasanya dilakukan sekedarnya saja sebagai formalitas.

Ciri khas lain yaitu tarian ini memiliki gerak dan iringan yang tertata sehingga tetap luwes dikombinasikan dengan berbagai lagu-lagu populer. 

Baca juga : Nongsa Digital Town Dorong Industri Digital di Batam

8. Tari Loro Blonyo

Loro blonyo berkaitan dengan persembahan yang menjadi acara rutinan masyarakat Karangayar zaman dulu sebagai lambang kemakmuran dan kesejahteraan.

Jika membandingkan dengan lainnya, tampilan kostum tarian ini unik dengan riasan wajah menyerupai topeng. Apalagi bagi masyarakat luar daerah Jawa Tengah, bisa meninggalkan kesan yang mendalam. 

Namun seiring berkembangnya zaman, tari loro blonyo tidak lagi dimainkan untuk tujuan persembahan, melainkan hanya sebatas hiburan. Dijadikan sebagai iring-iringan pernikahan hingga memeriahkan festival budaya Jawa.

Baca juga : IDI: Indonesia Masih Gelombang Pertama dan Belum Alami Penurunan

9. Tari Kethek Oglek

Tarian populer ini selalu berhasil menarik perhatian penontonnya melalui kostum yang dikenakannya. Ya, kostum penari dibuat menyerupai kera, dan memang itu maksudnya.

Tepatnya kera putih Bathuk Nonong yang memiliki gerakan-gerakan lincah, bersemangat, dan lucu. Cocok sekali untuk hiburan di berbagai acara. 

Zaman dahulu, tarian ini mengisahkan cinta seorang putri dan juga pangeran yang terhalang. Berjalannya waktu, cerita diubah sebagai simbolis patriotis dengan tokoh kera yang lebih menghibur, terutama untuk masyarakat sekarang. 

Baca juga : Tesla Pilih India Ketimbang RI, Ini Pandangan Arcandra Tahar

Sayangnya, kebudayaan ini terus-menerus mendapatkan modifikasi sehingga hanya terasa seperti tarian yang kurang bermakna. Kecuali yang dipentaskan di teater yang memang khusus diselenggarakan sebagai upaya pelestarian budaya kental tarian kethek oglek.

10. Tari Lawet

Tarian Jawa Tengah terpopuler berikutnya berasal dari Kebumen yang mengimitasi kehidupan burung lawet. Mulai dari mencari makan, pasangan, memelihara anak, dan bersukaria. Ya, tarian ini bisa dikatakan sebagai tarian fabel yang menceritakan tentang binatang.

Walaupun menceritakan kisah tentang seekor burung, gerakan tarian lawet ini sangat indah. Ditambah kostumnya yang eksotis semakin menyihir para penonton. 
Jadi, memang tarian ini tujuan awalnya adalah sebagai hiburan saja sekaligus menunjukkan identitas suatu daerah. 

Itulah tadi sejumlah tarian yang terkenal dan sering dipertunjukkan di berbagai acara sebagai representasi kebudayaan Jawa Tengah yang bisa kamu jadikan inspirasi.
Semoga informasi ini tidak hanya menginspirasi, tetapi sekaligus menambah wawasan budaya dan membuat kamu semakin cinta dengan kebudayaan lokal Indonesia.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Esa tanjung

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat