visitaaponce.com

Mengenal ADHD pada Anak Lewat Penyebab, Gejala, dan Cara Penangananya

Mengenal ADHD pada Anak Lewat Penyebab, Gejala, dan Cara Penangananya
Ilustrasi(Freepik)

ATTENTION Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah istilah medis untuk gangguan mental yang muncul dengan gejala khas berupa perilaku impulsif dan hiperaktif. Gangguan kesehatan itu menyerang anak-anak dan membuat mereka mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian pada satu hal dalam satu waktu. 

Meski lebih rentan terjadi pada anak, gejala yang muncul bisa bertahan hingga usia remaja bahkan dewasa. 

Baca juga: Orangtua Harus Pandang Anak Sebagai Subyek saat Beri Literasi Digital

ADHD terbagi menjadi 3 subtipe, yaitu:

- Dominan hiperaktif-impulsif.

 Tipe ini biasanya muncul dengan masalah hiperaktivitas bersamaan dengan perilaku impulsif.  

- Dominan inatentif. 

Tipe ini memiliki ciri sulit untuk menaruh perhatian penuh pada satu hal dalam satu waktu. Anak-anak dengan kondisi ini cenderung tidak bisa memperhatikan dengan baik. 

- Kombinasi hiperaktif-impulsif dan inatentif. 

Jenis ini menunjukkan ciri hiperaktif, impulsif, dan tidak dapat memperhatikan dengan baik.

Penyebab ADHD

Hingga kini, penyebab ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder belum diketahui secara pasti.

Baca juga: Peran Orangtua Penting untuk Cegah Anak dari Narkoba

Walau begitu, ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu terjadinya ADHD. faktor risiko dari ADHD adalah sebagai berikut:

  • Faktor genetik
  • Cedera otak
  • Kelahiran prematur
  • Berat badan bayi baru lahir yang rendah
  • Paparan zat kimia, seperti timah, ketika sang ibu dalam masa kehamilan
  • Kebiasaan merokok serta mengonsumsi alkohol berlebih sang ibu ketika mengandung
  • Kurangnya perhatian orangtua

Gejala ADHD

Secara umum, gejala ADHD adalah tindakan impulsif, hiperaktif, serta sulit fokus.

Tindakan impulsif yang termasuk ke dalam gejala ADHD ini juga hampir mirip dengan gangguan OCD.

Di samping itu, gejala ADHD juga dapat dibedakan berdasarkan kelompoknya. Adapun penjelasan lengkap dari gejala ADHD adalah sebagai berikut:

1. Dominan Inatentif

Berikut beberapa gejala dari ADHD dominan inatentif yang dapat dialami oleh penderitanya:

  • Kesulitan dalam memerhatikan hal detail, seperti tidak bisa fokus saat sedang belajar di sekolah maupun mengerjakan tugas.
  • Kesulitan untuk fokus terhadap percakapan serta membaca bacaan panjang.
  • Mudah terganggu saat sedang mendengarkan seseorang berbicara.

 
2. Dominan Hiperaktif-Impulsif

Gejala dari ADHD dominan hiperaktif-impulsif adalah sebagai berikut:

  • Mudah gelisah
  • Sulit untuk duduk diam dalam kurun waktu lama
  • Berlarian di tempat dan kondisi yang tidak seharusnya
  • Terlalu banyak berbicara dan sering kali menginterupsi atau memotong pembicaraan seseorang
  • Kesulitan untuk menunggu gilirannya, seperti saat sedang mengantri
  • Mudah merasa bosan
  • Mudah merasa marah

3. Kombinasi Inatentif dan Hiperaktif-Impulsif

Gejala ADHD kombinasi inatentif dan hiperaktif-impulsif merupakan gabungan dari dua kelompok lainnya. Pengidap akan kesulitan fokus serta bertindak hiperaktif dan impulsif.

Penanganan terhadap penyidap ADHD

Penanganan ADHD bisa dengan obat-obatan atau psikoterapi. Perlu diketahui orangtua, keluarga, pengasuh, dan guru di sekolah juga membutuhkan bimbingan untuk menghadapi anak dengan ADHD.

ADHD tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi penanganan yang diberikan dapat meredakan gejala dan membantu penderita untuk menjalani hidup dengan normal.

Pencegahan ADHD

Kemunculan ADHD pada anak memang tidak dapat dicegah. Namun, ibu hamil dapat mengurangi risiko terjadinya ADHD pada anak dengan menjauhi rokok, minuman beralkohol, dan NAPZA, terutama pada masa kehamilan. Selain itu, jauhkan anak dari asap rokok dan paparan zat beracun. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat