Perguruan Filsafat dan Teologi Desak Jokowi Setop Rusak Demokrasi
![Perguruan Filsafat dan Teologi Desak Jokowi Setop Rusak Demokrasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/f9aef901d70b424fbf4f6a3a071e43fb.jpg)
CIVITAS akademika perguruan tinggi dan universitas filsafat serta teologi se-Indonesia merespons situasi demokrasi terkini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) didesak menyetop upaya merusak demokrasi bangsa.
"Pertama, kami meminta Anda berkompas pada hati nurani dan berpegang pada Pancasila, dasar filsafat, dan fundamental moral," kata Ketua Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Simon Petrus Tjahjadi dalam pernyataan terbuka di STF Driyarkara, Jakarta Pusat, Senin, 5 Februari 2024.
Simon meminta pemerintah dan seluruh pemangku jabatan negara kembali mengingat sumpah jabatannya. Mereka sudah berikrar untuk berbakti pada nusa dan bangsa serta memenuhi kewajiban seadil-adilnya.
Baca juga : 15 Eks Pimpinan KPK Sebut Presiden Abaikan Standar Moral dan Etika
"Kedua, kembalikan keluhuran eksistensi Indonesia dan menghormati nilai-nilai politik yang diwariskan bapak pendiri bangsa, bukan malah merusak dengan berbagai pelanggaran konstitusional," ujar dia.
Simon menyebut pelanggaran konstitusional sangat menyimpang dari muruah demokrasi. Apalagi, sampai mengotak-atik dasar hukum yang menabrak etika berbangsa dan bernegara.
"Hentikan penyalahgunaan sumber daya negara untuk kepentingan pelanggengan kekuasaan. Selain kepada hukum dan prinsip demokrasi, Anda bertanggung jawab kepada Tuhan," papar dia.
Baca juga : Jokowi di Antara Chief dan ‘Thief’ of State
Selain itu, Simon mengajak seluruh masyarakat memanfaatkan hak pilihnya pada Pemilu 2024 di 14 Februari 2024 mendatang. Publik diharapkan memilih dengan mencermati rekam jejak setiap pasangan calon dan partai pendukungnya.
"Dalam kesetiaan mereka pada penegakan HAM (hak asasi manusia) dan komitmen menghapus korupsi, kolusi, dan nepotisme yang telah merusak Indonesia yang kita cintai," ucap dia.
Simon menuturkan pernyataan sikap tersebut adalah bagian dalam menjaga supremasi moral. Hal itu dinilai lebih penting dari sekadar urusan elektoral.
Baca juga : Jokowi Diminta Kembali ke Nilai-nilai UGM dan Demokrasi Pancasila
"Mari kita semua berdoa dan berjuang bagi pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil," jelas dia.
Simon mewakili seluruh civitas akademika perguruan tinggi dan universitas filsafat serta teologi se-Indonesia. Sejumlah perwakilan dari perguruan tinggi dan berbagai daerah hadir langsung dalam pernyataan terbuka itu tersebut. (MGN/Z-4)
Terkini Lainnya
Popularitas Jokowi Hancur karena Pembusukan Demokrasi
Kampus Resah, Kepercayaan Publik ke Jokowi Makin Tergerus
Langgar Kode Etik, DKPP Pecat Tiga Penyelenggara Pemilu
Urus Kampanye Pilkada 2024, KPU-Bawaslu Diminta Belajar dari Pemilu 2024
Partisipasi Warga Jakarta untuk Pemilu 2024 Capai 78%
Perputaran Uang Pemilu 2024 Mencapai Rp80 Triliun
Menteri PPPA: Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Perempuan Harus Diberikan Efek Jera
Bawaslu Cegah Calon Berkampanye Sebelum Pemilu Ulang 2024
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap