visitaaponce.com

Diduga Sunat Anggaran ASN, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Sambangi KPK

Diduga Sunat Anggaran ASN, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Sambangi KPK
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyambangi KPK.(Antara)

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali memenuhi janjinya menghadiri pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia bakal memberikan penjelasan soal kasus dugaan pemotongan dana aparatur sipil negara (ASN) di wilayahnya.

Muhdlor hadir menggunakan pakaian serba hitam dengan topi ke Gedung Merah Putih KPK. Dia tidak memberikan komentar atas kehadirannya tersebut.

Muhdlor sempat menunggu lama di lobi Gedung Merah Putih KPK sebelum dipanggil penyidik. Saat ini, dia sudah naik ke lantai dua untuk memberikan keterangan di ruang pemeriksaan.

Baca juga : PN Jaksel Gelar Sidang Praperadilan Bupati Sidoarjo Hari Ini

Juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri menyebut kehadiran Muhdlor adalah kesempatan baginya untuk beradu argumen dengan penyidik. Dia diharap kooperatif saat memberikan keterangan.

“Kami beri kesempatan bagi yang bersangkutan (Muhdlor) untuk menjelaskan perkaranya langsung dihadapan tim penyidik,” kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri, Selasa (7/5).

KPK menetapkan tiga tersangka dalam kasus korupsi pemotongan dana ASN di Sidoarjo. Mereka yakni Ahmad Muhdlor Ali, Kepala BPPD Sidoarjo Ari Suryono dan Kasubbag Umum dan Kepegawaian BPPD Sidoarjo Siska Wati.

Baca juga : Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Dipanggil Ulang KPK

Siska ditetapkan sebagai tersangka usai ditangkap KPK bersamaan dengan uang Rp69,9 juta di dekatnya. Kemudian, Ari menjadi tersangka beberapa hari setelahnya selepas penyidik melakukan pengembangan kasus.

Uang itu berkaitan dengan dugaan korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang di BPPD Kabupaten Sidoarjo. Dia ditangkap saat hendak menerima duit tersebut.

Dana Rp69,9 juta yang disita penyidik hanya sebagian kecil dari total keseluruhan uang yang telah diterima Siska. Dia diperkirakan sudah menerima Rp2,7 miliar, dan melakukan permainan kotor tersebut selama 2023. Dalam kasus ini, Siska diduga telah memotong dana insentif sebagian aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Sidoarjo secara sepihak.

Pemotongan dana itu juga diberitahukan Siska secara lisan kepada sejumlah ASN. Dia juga meminta para pegawai negeri itu tidak membahas permainan kotor tersebut dalam percakapan WhatsApp. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat