Puisi-puisi Antonius Tanan
![Puisi-puisi Antonius Tanan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/b61ebf3515b13e7501af4ab3072fbf53.gif)
Menjadi Indonesia
Kupikir Indonesia yang harus mencari aku
padahal aku yang harus menemukannya
kupikir Indonesia yang harus menjemput aku
padahal aku yang harus menjunjungnya
kupikir Indonesia yang harus merawat aku
padahal aku yang harus melayaninya
Menjadi Indonesia; meminta janji dan keringat kita
untuk tetap bersama walau tidak sepakat
untuk tetap bertemu walau tidak merindukan
sungguh indah Indonesiaku ketika kita semua kasmaran
kepadanya sepanjang masa; sepenuh jiwa sepenuh tenaga
Oktober 2023
Kepada Mereka Kita Berhutang
Medali seperti apa yang harus kita tempa
untuk serdadu-serdadu kita di negara seberang?
Mereka sedang memagar tanah dengan devisa
supaya kita diceraikan dari kemiskinan
di ribuan desa keberanian mereka ialah kisah nyata
Sambutan apa yang harus kita siapkan
untuk para penambang dolar di negeri orang?
Mereka berjerih mengeruk devisa segenggam demi segenggam
supaya kita sehat, sekolah dan sejahtera di negeri sendiri
di ribuan desa keindahan jejak mereka terpahat selamanya
Mereka sudah kehilangan
supaya kita mendapatkan
mereka sudah dijauhkan
supaya kita didekatkan
tanpa mereka siapa kita?
Kepada prajurit dolar itu kita telah berhutang
kepada penambang devisa itu kita telah bergantung
sudah cukup bukan cinta sejati mereka buktikan?
Lihat saja keringat dan air mata mereka bercucuran
setiap hari dengan hati rela diserahkannya untuk kita
Hari ini jangan biarkan mereka menangis lagi
hari ini jangan biarkan mereka pergi lagi
jadikan negeri kita tanah gembur untuk impian mereka
supaya keturunan mereka tidak perlu menapak ulang kisah bunda
supaya di tanah sendiri anak-anak mereka ikut serta mengagungkan negeri
Oktober 2023
Katamu suatu hari angin pantai akan datang sendiri menjemputku pulang ke rumah penantian.
Sayap-sayap Kecil
Aku seperti sebutir kecil debu
dalam badai gurun yang perkasa
sebutir saja di antara ratusan juta warga bangsa
melayang-layang dipermainkan deru dunia
menerbangkan aku jauh melintas negeri
Aku seperti setitik air
di dalam bentangan samudera Hindia
dalam sergapan topan yang dahsyat
terlempar jauh dihentak arus zaman
mengempaskan aku melintas pulau demi pulau
Aku seakan hilang dalam hamparan gurun
aku seakan tenggelam dalam gelombang segara
aku tersembunyi di hamparan hutan-hutan khatulistiwa
tak terbilang, tak terhitung; hanya lahir lalu hidup menunggu kubur
Suatu kali dalam cengkeraman badai
suatu kali dalam kungkungan taifun
sebuah gemuruh menghentak telinga jiwa
sebuah kilatan cahaya mencelik mata hati
ketika para pendiri bangsa menepuk pundak
Aku terhenyak, aku tercelik
ternyata kumiliki sepasang sayap
walaupun hanya kecil tapi itu buatan Sang Ilahi
aku dapat melayang terbang menyiasati dunia
aku dapat bergerak memahat sejarah
Sekarang aku adalah sebutir debu
dengan sayap mengepak menantang awan
aku akan menari di antara badai
mencari jalan untuk menyentuh awan
impian Indonesia gemah ripah loh jinawi merasuk dalam diri
Aku akan bergerak maju menyambut badai
dengan sayap yang siap dan sigap
terbang tinggi menunggang badai
mencari permata-permata untuk ibu Pertiwi
dan kembali ke pelukan Tanah Air
Sekarang aku adalah setitik air
dengan sayap berkembang menangkap angin
hendak berselancar di antara gelombang
mencari celah menuju pantai harapan
Indonesia 2045 terimalah cinta ini
Aku sekarang berlari menuju tujuan
sayapku mengepak cepat dan perkasa
berani berjerih membangun makna
untuk kekasih dan keluarga tercinta
di tanah tercinta di lintang khatulistiwa
Kan kugenggam erat sayap sayap kecilku
kan kurawat dan kulatih dengan sepenuh hati
untuk menerobos badai dan menunggang gelombang
kukepak terus sampai embus napas meminta selesai
sebuah jejak kecil Indonesia 2045
Oktober 2023
Aku Harus Pulang
Katamu...
suatu hari angin pantai akan datang sendiri
menjemputku pulang ke rumah penantian
Katamu...
suatu hari gelombang laut akan berpihak kepadaku
membawaku kepadamu untuk memeluk bahagia
Sudah seribu purnama itu tak terjadi
sudah sejuta pasang dan surut itu tak pernah datang
sudah ku buang tabungan umur untuk hanya menunggu
Ternyata hanya terbit matahari yang pantas aku tunggu
kita tak akan pernah bertemu kalau hanya menunggu
pulang yang segenggam tidak cukup untuk rindu kita
Hari ini aku biarkan rinduku makin menggumpal
menjadi tenaga untuk menerjang gelombang kota dunia
hari ini aku biarkan cintaku mengamuk menggelora
Kalau hidup hanya sekali
kalau umur tak bisa diulang
tak akan kubiarkan hari-hari melayang
Sebelum senja menjemput paksa; aku harus pulang
kan kubawa serta pisau, pahat, dan palu dari negeri seberang
untuk Indonesia 2045, kupersembahkan napas akhir yang paling indah
Oktober 2023
Baca juga: Sajak-sajak Remy Sylado
Baca juga: Sajak-sajak Maxim Gorky
Baca juga: Sajak-sajak Osip Mandelstam
ANTONIUS TANAN, penulis puisi dan novel, lahir di Kuningan, Jawa Barat, 9 April 1960. Menulis tiga novel: Empat Sekawan dan Cinta, Tantangan Satu Miliar Ciputra, dan The Gifted Club. Karyanya berupa puisi termaktub dalam buku antologi puisi Doa Tanah Air: suara pelajar dari negeri Pushkin (Jakarta: Pentas Grafika, 2022). Sering diundang sebagai pembicara dalam berbagai kegiatan simposiun tentang pekerja migran Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri. Kini tinggal di Jakarta. Ilustrasi header: Elena Utenkova-Tikhonova, Ini Seperti Sebelumnya, Musim Semi Lagi... (cat minyak pada kanvas, 108 x 142 cm, 2023), koleksi Gallery Smart, Moskwa. (SK-1)
Terkini Lainnya
Menjadi Indonesia
Kepada Mereka Kita Berhutang
Sayap-sayap Kecil
Aku Harus PulangPerpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Khitah Negara pada Sastra Masuk Kurikulum
Rumah Akademik Masa Depan Profesional dan Kreatif di Prodi PBSI Unika Santu Paulus Ruteng
Kemendikbud Ristek Siap Perbaiki Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra
Polemik Buku Sastra, DPR RI Minta Nadiem Makarim tidak Kebablasan Keluarkan Kebijakan Pendidikan
Berbagai Aktivitas Kesusastraan di Daerah Sambut 100 Tahun AA Navis
Rumah untuk Peminat Puisi
Begini Kondisi Sastrawan Joko Pinurbo sebelum Meninggal Dunia Menurut Sang Istri
Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Dimakamkan Besok
Puisi-puisi Sita Aulliya
Puisi-puisi Dana Sideros
Sajak-sajak Frans Ekodhanto Purba
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap