Puisi-puisi Robert Rozhdestvensky
![Puisi-puisi Robert Rozhdestvensky](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/9a4f5dd69b63e2f19492e8681ec7009d.gif)
Saya Ingin Awal Permulaan
Dulu saya ingin hidup
Bersama dia
Menyebut kembali namanya yang bersih.
Saya adalah dia.
Menjalani rutinitas —
Sembari duduk mengedit.
Saya ingat sebuah fakta
Dia cantik serupa bungkusan permen.
Dan dengan kelicikannya yang sederhana
Aya terpesona
Parasnya anggun.
Menghancurkan kejahatan:
"Saya tidak ingat... Dia juga tidak... Entahlah..."
Saya ingin menghapuskan setiap masalah:
"Perbaikilah diri masing-masing
Dan percayalah..."
... Kehidupan terus mengalir
Seperti biasanya;
Ini apa, itu apa.
Dia menolak hidup.
Tidak ingin berpaling.
Tidak ingin bergemang...
Dia tidak mau.
Jejak Kaki
Saya suka,
Ketika melewati kota
Bersalju
Berkeliling dan berputar,
Tidak ada yang kukenal.
Semua seakan mati
Shaggy
Salju melayang perlahan
Dalam gaun cerpelai
Di Moskwa.
Dengan mantel mustela
Seorang siswa akan datang.
Dengan balutan cerpelai
Rumah tidak tertutup...
Saya suka melihat riak putih.
Ada lentera melayang di jalan
Terbakar.
Seolah-olah dipenuhi nyala api
Noli
Di rumah
Pelita menyala.
Bubuk-bubuk salju turun,
Saya berlari ke belakang.
Salju kusut di semak-semak...
Salju
Perlahan-lahan berguguran
Tenang —
Menutupi tanda
Jejak kaki!
Merayakan Ulang Tahun Seorang Perempuan
"Berapa usiamu?..."
"Memang, berapa yang kamu tahu?..."
Perempuan itu melambaikan tangannya
Dan
Melantunkan lagu pahit —
Sederhana dan sendu:
"Mengapa kita perlu menghitung usia?"
Itu saja
Saya hanya bertanya. —
Dia bersulang
Untuk teman-teman yang datang.
Wajahnya memancarkan
Seberkas cahaya yang terang...
Perayaan hari ulang tahun
Bagi perempuan itu.
Tahun kelahiran
Baginya
Tidak perlu kemewahan!
Sahabat
Kita berjuang keras,
Begitu tenang.
Terkadang —
Keluar dari topik percakapan,
Terkadang —
Tanpa alasan.
Kita mengikrarkan sumpah persahabatan
Seperti wabah.
Kita saling iri,
Saya tidak tahu mengapa...
Kita saling memandang
Dari ketinggian imajiner,
Saya menghitung,
Teman yang lain
Sangat beruntung.
Kita tidak memaafkan kesalahan,
Cuma menyalahkan diri sendiri atas segalanya.
Kita tidak berjanji untuk bertemu.
Namun saling menelepon!
Itu semua sudah terjadi:
Pada siang hari, saya rapuh,
Ingin marah.
Telepon berdering keras:
"Apakah kamu di rumah,
Orang tua?"
Dia menjawab:
"Di rumah...
Terima kasih — saya akan senang...
Tapi..."
Lalu sejenak lesu,
Lamban,
Dan gelap gulita:
"Maaf...
Sedang sibuk...
Salam..."
Lalu saya diam dan geram.
Membanting gagang telepon
Menarik napas sejenak;
"Bung!"
Saya mendengar dering telepon di kegelapan
Kita pun muncul di tengah malam...
Dan mengingat sebuah pelanggaran.
Saya bertanya-tanya;
"Bagaimana kabar kamu?"
Hanya kudapati jawaban lesu
Dan sedih dari balkon atas.
Sesaat kita bergumam lembut:
"Sejauh ini..."
Ini adalah bagaimana terus hidup dan bertahan,
Kita bersumpah untuk sesuatu hal penting.
Mengerutkan kening dalam pikiran,
Dan saling merindukan satu dengan lainnya.
Biarkan saja
Sebagian orang menyebut kita kekanak-kanakan.
Selembar kertas
Putih bersih
Di hari keempat, —
Saya takut dengan kata-kata usang,
Seperti berada dalam kehampaan.
Baca juga: Puisi-puisi Maxim Gorky
Baca juga: Puisi-puisi Anna Akhmatova
Baca juga: Puisi-puisi Vladimir Mayakovsky
Robert Ivanovich Rozhdestvensky, lahir di Koshikha, Siberia, 20 Juni 1932 dan wafat di Moskwa, Rusia, 19 Agustus 1994. Adalah seorang penyair, penerjemah, dan penulis lagu. Pemenang Penghargaan Sastra Negara Uni Soviet (1979) dan Penghargaan Lenin Komsomol (1972), dan Peraih Ordo Lenin (1984). Sejak 1976 hingga akhir hidupnya pernah dipilih sebagai Sekretaris Persatuan Penulis Uni Soviet. Ia adalah salah satu tokoh paling cerdas dari Angkatan Puisi Rusia 60-an. (SK-1)
Terkini Lainnya
Saya Ingin Awal Permulaan
Jejak Kaki
Merayakan Ulang Tahun Seorang Perempuan
Sahabat
Khitah Negara pada Sastra Masuk Kurikulum
Masuk Kampus Unggulan berkat Puisi
Pengertian Rima dalam Puisi serta Jenis dan Contoh
10 Syair Cinta Allah Sufi Wanita Rabiah Al-Adawiyah
Sajak Cinta Allah Sufi Wanita Rabiah Al-Adawiyah Bagian II
Lima Puisi Cinta Allah Sufi Wanita Rabiah Al-Adawiyah
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap