visitaaponce.com

Hujan Deras tidak Mampu Halangi Parade Kemenangan Manchester City

Badai guntur dan hujan deras pada Senin (12/6), tidak mampu menghentikan ribuan penggemar Manchester City untuk merayakan treble winner yang diraih tim kebanggaan mereka. Kota itu berubah biru dipadati ribuan penggemar.

City menjadi tim kedua yang menjuarai Liga Champions, Liga Inggris, dan Piala FA di musim yang sama setelah mengalahkan Inter Milan 1-0 di Istanbul pada Sabtu untuk menjadi juara Eropa untuk pertama kalinya.

Meski ada penundaan perayaan yang disebabkan oleh cuaca buruk, jalan-jalan di pusat Kota Manchester tetap dijejali suporter guna memberikan penghormatan kepada manajer Pep Guardiola dan para pemainnya.

Baca juga : 5 Fakta Menarik Manchester City vs MU di Final Piala FA

"Pawai yang luar biasa," kata Guardiola. "Harus seperti itu, tidak ada sinar matahari. Kami ingin hujan. Cara yang sempurna," kata pelatih asal Spanyol itu.

Erling Haaland hanyalah salah satu bintang City yang tampil di atas panggung bertelanjang dada, sementara duo Inggris Jack Grealish dan Kalvin Philips tampak kelelahan. “Saya rasa saya belum tidur," kata Graelish.

Delegasi City terbang kembali dari Istanbul (tempat digelarnya final Liga Champions) ke Manchester pada hari Minggu tetapi banyak anggota skuad segera berangkat dengan jet pribadi ke Ibiza untuk berpesta di malam kedua.

Baca juga : Guardiola Puji Pemain Akademi City

Bagi pendukung City ada kegembiraan ekstra dalam memastikan treble musim ini, sebab apa yang diraih rival sekota mereka Manchester United pada musim 1998/99 kini bukan lagi pencapaian yang istimewa.

Manchester biru selama ini hidup dalam bayang-bayang tetangga mereka selama beberapa dekade, saat Alex Ferguson membangun dinasti di Old Trafford selama 27 tahun memimpin United antara 1986 dan 2013.

Tapi pengambilalihan City yang didukung pengusaha dari Abu Dhabi pada 2008, membalikkan persaingan karena pasukan Guardiola telah mengklaim lima gelar Liga Premier dalam enam musim untuk menjadi kekuatan dominan sepak bola Inggris. "Betapa waktu telah berubah," kata pekerja kantoran Sarah Morris, 27. "Ini seperti mimpi. Saya tidak pernah membayangkan ini."

Baca juga : Jadwal Lengkap Manchester United 2023-2024

Bahkan mereka yang belum cukup umur untuk mengingat treble yang diraih United berpikir, mungkin City tidak akan pernah lebih baik sampai akhirnya mereka mampu mengakhiri penantian untuk berjaya di Liga Champions. "Saya 21 tahun, tetapi tidak ada yang lebih baik dari ini,” kata Tom Kennedy, seorang mahasiswa yang mengenakan topi dan kaos City.

Untuk generasi yang lebih tua, masih ada rasa tidak percaya bagaimana City menaklukkan Eropa. Saat United meraih treble mereka 24 tahun lalu, City berada di kasta ketiga sepak bola Inggris. “Sulit dipercaya,” kata pensiunan Gary Henley, 63, seorang pensiunan “Kami telah berada di kasta terbawah dan tidak memenangkan apa pun. Kami melewati 35 tahun tanpa trofi. Sekarang kami memenangkan treble." (AFP/M-3)

Baca juga : Di Kopenhagen, MU Wajib Menang

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat