Google Lens Mampu Identifikasi Kondisi Kulit
![Google Lens Mampu Identifikasi Kondisi Kulit](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/ade0089e7673c35c23859b073caeda6c.jpg)
GOOGLE menyampaikan bahwa kemampuan fitur pencarian gambar Lens yang terintegrasi pada aplikasi di iOS dan Android dapat melakukan pencarian terkait kondisi kulit.
Mengutip The Verge, kemampuan Google Lens ini juga berfungsi pada bagian tubuh lain jika ingin mendapatkan lebih banyak informasi terkait benjolan di bibir, garis di kuku, atau kerontokan rambut.
Google menyebut bahwa pengguna hanya perlu memotret atau mengunggah foto melalui Lens, dan mesin pencarian akan menampilkan gambar yang sesuai dengan foto, berisi informasi terkait dengan pencarian pengguna.
Baca juga : Google AI Generatif, Ini Sederet Perusahaan yang Sudah Menggunakannya
Namun Google secara spesifik memperingatkan bahwa hasil yang disuguhkan mesin pencariannya hanya bersifat informatif dan bukan diagnosa. Selain itu, Google juga menegaskan bahwa pengguna tetap perlu berkonsultasi dengan otoritas medis untuk mendapatkan saran dan diagnosa lebih akurat.
Google telah mengeksplorasi penggunaan teknologi pengenalan gambar berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk kondisi kulit selama beberapa tahun terakhir. Pada ajang konferensi pengembang I/O 2021, Google memamerkan alat yang diklaim berkemampuan mendeteksi kondisi kulit, rambut dan kuku.
Baca juga : Lima Hal Baru yang Perlu Diketahui Tentang Android & Google Play
Kemampuan alat tersebut dapat dicapai berkat analisa yang dilakukan pada kombinasi foto dan respon survei. Kala itu, Google menyebut bahwa alat ini dapat mengenali 288 kondisi berbeda, dan akan menampilkan kondisi yang tepat dalam tiga saran teratas hampir 84% pencarian.
Dalam situs untuk alat DermAssist, Google menyebut bahwa saat ini, pihaknya tengah menjalankan pengujian pasar lebih jauh melalui perilisan terbatas. Google juga menyebut bahwa alat ini mendapatkan sertifikasi produk elektronik komersial Class 1 Medical Device.
Sebagai informasi, sertifikasi ini merupakan label untuk produk di wilayah European Economic Area. Namun alat tersebut belum menjalankan proses evaluasi oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.
Google juga menegaskan alat tersebut akan diajukan sebagai alat dengan tujuan untuk menyampaikan informasi dan tidak menyediakan diagnosa medis. (Medcom.id/Z-4)
Terkini Lainnya
Lilie vs Lens, Lille Naik ke Posisi Ketiga di Ligue 1 dengan Kemenangan Derby
Brest vs Lens, Lens Menang 1-0, PSG Memimpin Ligue 1
Lens Raih Tiket Masuk Liga Europa
Arteta Puas Arsenal Menang Telak Atas Lens
Arsenal Lesakkan Setengah Lusin Gol ke Gawang Lens
Lens Kontrak Nampalys Mendy
Hong Kong Dukung Inovasi Web3 dan Kripto
Fokus pada Pengembangan Kecerdasan Buatan sebagai Bentuk Inovasi
Kinerja Sektor Publik Bakal Terdongkrak Jika Terapkan Teknologi AI
Ini Dampak AI pada Cara Perusahaan Mengelola SDM
Bagaimana AI ChatGPT Mengubah Pendidikan Anak? Simak Penjelasannya
Perusahaan Komputer Dekatkan Diri pada Mahasiswa lewat Campus Tour
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap