visitaaponce.com

Waspada Penipuan dengan Modus Penawaran Kerja Freelance

Waspada Penipuan dengan Modus Penawaran Kerja Freelance
Penipuan kerja freelance biasanya akan meminta korban mengirim sejumlah uang.(Unsplash/ John Schnobrich)

MODUS penipuan kian berkembang seiring pesatnya kemajuan teknologi. Salah satu modus penipuan yang beberapa waktu terjadi ialah penipuan lowongan pekerja lepas (freelance) dengan hanya melakukan like dan subscribe ke akun atau kanal media sosial.

 

Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan dalam penipuan kerja freelance like dan subscribe ini pada awalnya korban akan mendapatkan pembayaran setelah melakukan subscribe atau like. Jika korbannya sudah percaya, kemudian akan ditawari kesempatan untuk mendapatkan hasil lebih besar lagi, tetapi kali ini tidak gratis.

 

Korban harus  menginvestasikan uangnya untuk mendapatkan imbal hasil yang dijanjikan sementara tetap harus bekerja melakukan like dan subscribe pada akun media sosial yang telah ditentukan. Untuk meyakinkan, pelaku akan memasukkan korban ke dalam satu group Telegram bersama dengan anggota (member) lain.

 

Member lain tersebut akan sangat bersemangat ketika ditawarkan tugas dan cepat melakukan pembayaran. Hal itu sesungguhnya telah diatur dan dilakukan untuk menciptakan efek fear of missing out (FOMO) atau ketakutan ketinggalan tren, pada korban.

 

Melihat orang lain bersemangat, biasanya korban juga akan terdorong untuk menyetorkan uang. Begitu transaksi terjadi maka uang setoran itu akan ditahan pelaku dengan berbagai alasan dan justru digunakan sebagai senjata agar korban terus menyetorkan uang (top up) jika tidak mau setoran awalnya hangus.

 

Pada titik tersebut penipu berhasil memanen hasil kerja kerasnya. Group Telegram akan ditutup dan penipu akan menghilang. Tinggal korban yang terkejut kembali ke dunia nyata dan menyadari kalau dirinya sudah menjadi korban penipuan.

 

Alfons menjelaskan seperti yang diceritakan oleh salah satu korban kerja freelance like dan subscribe, pada awalnya sangat senang mendapatkan penghasilan kecil dan tergiur mengikuti paket dengan penghasilan yang lebih besar dan melakukan top up sebesar Rp5.500.000 dengan berharap refund akan tinggi.

 

Setelah top up, korban yang ingin mendapatkan uang refund atau bagi hasilnya malah diminta untuk melakukan top up lagi untuk yang kedua kalinya atau uangnya hangus. Setelah melakukan top up kedua, syarat pencairan uangnya adalah melakukan investasi lebih besar lagi dan tetap uang top up tersebut tidak dikirimkan kembali.

 

"Akibatnya korban penipuan ini terjerat pinjaman online karena memanfaatkan jasa pinjol untuk mendapatkan uang top up tersebut," kata Alfons, melalui keterangannya, Selasa (30/4).

 

Alfons mengatakan sejumlah langkah yang perlu dilakukan ketika ada tawaran kerja freelance dan diberikan uang tunai hanya like dan subscribe. Pertama, jika tidak ingin pusing, lebih baik menolak tawarannya dan kalau perlu blok kontak tersebut.

 

"Akan tetapi kalau ada orang mau transfer uang ke rekening kita cuma like dan subscribe saja, saya pribadi sih tidak keberatan, asalkan ingat selalu jaga kredensial m-banking dengan baik dan jangan pernah memberikan informasi lebih dari nomor akun dan nama akun ketika menerima pembayaran atau transfer," katanya. (M-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat