visitaaponce.com

Legenda Hachiko, Kisah Kesetiaan Seekor Anjing pada Tuannya

Legenda Hachiko, Kisah Kesetiaan Seekor Anjing pada Tuannya
Patung Hachiko, anjing yang setia pada majkannya.(Richard A. Brooks / AFP)

Anjing termasuk salah satu hewan yang paling setia dengan majikannya. Di Jepang, di tengah hiruk pikuk salah satu stasiun kereta utama Tokyo, berdiri patung seekor anjing yang kisah kesetiaannya telah menjadi ‘legenda’ yang dicintai selama beberapa generasi.

Hachiko, demikan nama anjing itu, seharusnya merayakan ulang tahun keseratusnya minggu ini. Hewan itu merupakan peliharaan seorang profesor di Universitas Tokyo, Hidesaburo Ueno. Anjing yang setia itu selalu menunggunya di Stasiun Shibuya hingga tuannya pulang setiap hari.

Ueno meninggal secara tidak terduga pada tahun 1925, namun Hachiko terus datang ke stasiun kereta untuk menunggu sang profesor dengan sedih selama hampir 10 tahun, hingga hewan itu akhirnya mati pada Maret 1935.

Kisah tersebut, mirip dengan kisah "Greyfriars Bobby" di Skotlandia pada abad ke-19, menyentuh hati banyak penduduk setempat. Sebagan dari mereka ada yang memberikan donasi untuk membangun patung Hachiko pada 1934, tak lama sebelum kematian anjing tersebut.

Pada Perang Dunia II, patung itu dilebur untuk diambil logamnya, tetapi patung baru kemudian dibangun lagi pada tahun 1948 dan menjadi salah satu ikon kota yang populer di Jepang, khususnya Tokyo.

Saat ini, wisatawan lokal maupun asing mengantre untuk berfoto dekat monument tersebut. “Saya ingin anjing saya menunggu saya selama saya pergi,” kata Omar Sanchez, 33, yang berbulan madu dari Spanyol, sambil berswafoto bersama istrinya dan patung tersebut.

"Ceritanya mengharukan dan kita perlu cerita-cerita bagus seperti ini," kata pengusaha AS Daniel Callahan. "Dunia sedang terpecah, apa pun yang bisa menyatukan orang-orang itu bagus," imbuh pria berusia 62 tahun tersebut.

Legenda Hachiko menginspirasi film Hollywood tahun 2009 yang dibintangi Richard Gere serta film India pada tahun 2015, dan juga diadaptasi dalam video gim di Jepang.

Namun, tidak semua warga Tokyo mengetahui cerita ini. Raisa Abe, seorang mahasiswi berusia 20 tahun, yang berdiri di samping patung menunggu temannya, mengatakan dia tidak tahu mengapa patung itu menarik begitu banyak wisatawan. “Ini pertama kalinya saya mendengar cerita itu,” ujarnya.(AFP/M-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat