visitaaponce.com

BERTEPATAN dengan International Youth Day, Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit atau Council of Palm Oil Producing­ Countries (CPOPC) menggagas pemilihan Duta Besar Muda Kelapa Sawit (Young Ambassadors of Palm Oil). Ajang itu diselenggarakan untuk lebih melibatkan generasi muda dalam mempromosikan beragam manfaat sawit.

Sekretaris Jenderal CPOPC Rizal Affandi Lukman menyebut anak muda merupakan segmen masyarakat yang menarik dan memiliki ide-ide kreatif dan inovatif.

“Sangat penting mengajak anak muda untuk meningkatkan awareness sekaligus menjadi duta besar untuk mempromosikan kepada lapisan masyarakat lainnya termasuk di antaranya generasi muda, bahwa palm oil itu juga penting secara ekonomi, sosial, dan memiliki dimensi atas perubahan iklim dengan pengurangan CO2,” ujar Rizal pada peluncuran program di M Bloc, Jakarta Selatan, kemarin.

Baca juga: CPOPC Dorong Generasi Muda Terlibat Aktif di Sektor Kelapa Sawit

Ia menjelaskan sawit menjadi produk yang penting bagi perekonomian nasional, dari penyerapan tenaga kerja, penciptaan lahan sumber dari biodisel, termasuk energi terbarukan untuk sektor transportasi.

“Sekarang kita sudah B35, itu akan menghemat devisa lebih dari US$10 miliar pada 2023. Use cooking oil (jelantah) dari minyak sawit yang sudah tidak digunakan juga dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar perahu nelayan. Ini merupakan aspek-aspek manfaat dan peran penting dari sawit yang nanti dibawakan oleh angkatan muda,” papar Rizal.

Baca juga: Kelapa Sawit Indonesia Miliki Prospek Menjanjikan

Sayembara terbuka bagi pemuda berusia 17-30 tahun dari 11 negara (Indonesia, Malaysia, Honduras, Kolombia, Ghana, Papua Nugini, Thailand, India, Tiong­kok, Pakistan, Bangladesh), plus Uni Eropa. Pendaftaran dibuka hingga 15 September mendatang untuk kemudian dipilih 25 finalis yang akan diumumkan pada 22 September 2023.

Baca juga: Petani Sawit Keluhkan Pemotongan TBS, Pemkab Muba Janjikan Cari Solusi

“Ke-25 finalis itu akan mengikuti program ambassador. Mereka akan disertakan dalam program pembekalan atau pelatihan mengenai minyak sawit. Selanjutnya nanti dibuat program/proposal bagaimana untuk mempromosikan sawit di kancah dunia,” jelas Rizal.

Kontribusi anak muda dalam mempromosikan potensi sawit antara lain ditunjukkan pengusaha muda asal Sulawesi Selatan Andi Hilmy Mutawakkil. Sejak 2015, ia menginisiasi pemanfaatan limbah minyak goreng bekas (jelantah) menjadi biodisel.

Ada juga Naila Khoirina, ketua tim peneliti Universitas Negeri Semarang yang memenangkan lomba riset sawit tingkat perguruan tinggi 2023 dari BPDPKS.

Naila dan tim menghadirkan terobosan memanfaatkan tandan kosong kelapa sawit untuk diolah jadi karbon sebagai komposit pada katoda baterai lithium-ion. Baterai yang dihasilkan dari penelitian ini antara lain mampu menyalakan lampu senter. (Ifa/S-2)