Pemilik Zara, Inditex Catat Rekor Laba Semester Pertama
![Pemilik Zara, Inditex Catat Rekor Laba Semester Pertama](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/e6b4dd3cb589d90cd5c25412186432e3.jpg)
PEMILIK Zara, Inditex, melaporkan rekor laba bersih pada paruh pertama 2023 pada Rabu (13/9/2023). Ini karena penjualan yang kuat setelah peretail fesyen terbesar di dunia itu menaikkan harga.
Grup Spanyol ini membukukan laba bersih sebesar 2,51 miliar euro (US$2,7 miliar) dalam enam bulan pertama hingga 31 Juli. Ini mengalahkan rekor sebelumnya sebesar 1,79 miliar euro pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Hasil ini lebih tinggi dari perkiraan analis keuangan di FactSet sebesar 2,42 miliar euro. Inditex mengaitkan momentum ini dengan pertumbuhan penjualan yang kuat, yang mencapai 16,85 miliar euro, atau 13,5% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini menunjukkan, "Perkembangan yang sangat memuaskan baik di toko maupun online."
Baca juga: Uni Eropa akan Selidiki Subsidi Mobil Listrik Tiongkok
Pendapatan sebelum pajak (EBITDA) naik 15,7% menjadi 4,66 miliar euro, kata perusahaan itu. Dalam konteks global yang rumit, "Rekor angka pada semester pertama mencerminkan kemajuan besar yang dicapai peretail tersebut," kata kepala eksekutif Inditex Oscar Garcia Maceiras dalam pernyataannya.
Inditex, yang memiliki tujuh merek termasuk merek kelas atas Massimo Dutti dan label remaja Stradivarius, terpukul oleh perang di Ukraina yang memaksanya menutup 514 tokonya di Rusia. Pada saat itu Rusia merupakan pasar terbesar kedua setelah Spanyol.
Baca juga: Produksi Mobil Listrik, BMW akan Investasi Pabrik Mini Inggris
Grup ini juga mengalami kenaikan biaya produksi akibat kenaikan biaya transportasi dan energi secara global. Ini kemudian mereka putuskan untuk diimbangi dengan kenaikan harga, sehingga membedakan mereka dari pesaingnya seperti H&M.
Meningkatnya inflasi memicu pemogokan yang belum pernah terjadi di kalangan peretail pada akhir tahun lalu. Ini mendorong raksasa fesyen tersebut pada Februari menyetujui penaikan gaji sebesar 20% bagi staf di beberapa negara untuk mengompensasi melonjaknya biaya.
Berbasis di wilayah Galicia barat laut Spanyol, Inditex memiliki 165.000 karyawan, yang sebagian besar bekerja di pabrik. Kebanyakan ialah perempuan.
Kelompok Spanyol ini mengalami perombakan kepemimpinan tahun lalu. Marta Ortega, putri pendiri multimiliarder Amancio Ortega, mengambil alih sebagai ketuanya.
Mengingat hasil yang kuat, kelompok ini menegaskan kembali tujuannya pada 2023. Mereka melihat potensi pertumbuhan besar di masa depan. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Usaha Kuliner Minang Frans Faisal Berawal dari Instastory
Wapres Tekankan 3 Pesan Strategis untuk Pelaku Bisnis Syariah
PLN Dinilai Makin Matang Jalankan Bisnis
3 Tantangan dan Kendala UMKM untuk Bertumbuh
Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,6 Triliun
Gen Z dan Milenial, Ini yang Diperhatikan dalam Memilih Pekerjaan
Toko Retail Emas Ini Terus Ekspansi Bisnis Hingga Daerah
Gula Pasir Langka di Depok
Penjualan Ritel All New Honda CR-V Meningkat di Bulan Februari 2024
Bursa Sajadah Buka kembali Cabang di Cibubur
Pemkab Bandung Pastikan Harga Beras di Toko Retail Modern sesuai HET
Atasi Mahalnya Harga Beras, Pemkot Bandung Dorong Beras SPHP Masuk Retail
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap