visitaaponce.com

Kementan Salurkan Bantuan Pompanisasi Sawah Tadah Hujan di Banten

Kementan Salurkan Bantuan Pompanisasi Sawah Tadah Hujan di Banten
Kementan gencarkan program bantuan pompanisasi sawah tadah hujan di Banten(Dok Kementan)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) menggalakkan program bantuan pompanisasi, khususnya di lahan persawahan tadah hujan untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pihaknya melakukan percepatan tanam di sejumlah wilayah melalui pompanisasi. Amran optimis program pompanisasi bisa memacu aktivitas tanam di musim kedua tahun ini agar berjalan lebih cepat dan maksimal. 

Program pompanisasi ini dikonsentrasikan untuk lahan sawah yang IP satu namun memiliki sumber air yang tersedia sepanjang tahun. Artinya, lahan-lahan sawah tersebut hanya mampu tanam satu kali dalam setahun. Program ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman yang tadinya hanya satu menjadi dua atau lebih dalam setahun. 

Baca juga : Kementan Pacu Produksi Padi Banten Penyedia Bahan Pangan Melimpah

"Lahan yang IP satu, jika ditingkatkan menjadi dua atau tiga berarti akan bisa menjadi dua kali lipat bahkan tiga. Hal itu bisa menjadi potensi besar, dan kami siapkan pompa, inilah solusi cepat untuk menangani pangan," kata Amran dalam keterangannya, yang diterima Minggu (31/3). 

Amran mengatakan program ini akan diperluas hingga wilayah lain di dalam dan luar Pulau Jawa sebagai upaya peningkatan produksi padi. Ia menyebut pompanisasi dapat membantu aktivitas tanam petani di lapangan, sehingga petani akan lebih mudah dan cepat melakukan olah tanah dan tanam.

“Kami rancang, Pulau Jawa minimal 500.000 hektar, itu minimal. Jadi kami fokus Jawa, karena Jawa rentang kendalinya dekat. 70 persen produksi juga di Jawa, sehingga langsung kami sentuh Jawa dulu, kemudian luar Jawa juga kami target 500.000 hektar,” ungkap Amran.

Baca juga : Lewat Program Kesatria, Kementan Upayakan Produksi Padi yang Melimpah

Terpisah, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Ali Jamil meninjau lahan tadah hujan di di Desa Mekar Sari, Anyer, Serang, Banten bersama Ketua Kelompok Tani Karya Tani, Tubagus Barhul Ilmi.

"Tinjauan ini untuk melihat secara langsung kebutuhan prasarana pompa yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di lahan tadah hujan di sini," ujar Ali Jamil 

Ali Jamil menjelaskan, dari total lahan 100 hektar, saat ini hanya hektar yang dapat dikelola. Sisanya 50 hektar tidak dapat ditanami lagi karena bendungan Kidemang jebol saat banjir pada 2016 silam.

Baca juga : Kementan Masifkan Pengairan melalui Pompa untuk Dongkrak Indeks Pertanaman Padi

"Lahan sawah yang sudah 7 tahun lebih tidak digarap ini harus diintervensi dengan jaminan air melalui program pompanisasi yang digagas oleh Bapak Presiden," kata Ali Jamil.

Dia menjelaskan, program pompanisasi ini dirancang untuk meningkatkan indeks pertanaman, termasuk untuk sawah tadah hujan. Dari catatan secara nasional, 7,5 juta hektar sawah di Indonesia, ada 36% merupakan sawah tadah hujan. 

"Artinya ada 2,7 juta sawah tadah hujan. Nah, dari total secara nasional itu kita intervensi berapa yang memiliki sumber air dan dapat diairi menggunakan pompanisasi. Jadi kita bergerak di lahan tadah hujan," jelasnya. 

Baca juga : Petani CSA Jember Capai Produksi 9,2 Ton Per Hektare Gabah Kering Panen

Dinas Pertanian Serang dan Dinas Pertanian Banten mengusulkan bantuan kepada Kementerian Pertanian berupa dua unit irigasi perpomponen dengan rincian pompa 6 inch, rumah pompa, dan pipa distribusi air. 

Bantuan traktor jenis roda dua dan empat juga diharapkan untuk memaksimalkan lahan yang tidak digarap sejak 2016 di Anyer ini. Bantuan tersebut diharapkan bisa membantu lahan kurang lebih 100 ha di sini dapat menanam dua kali dalam satu tahun. 

"Kita akan evaluasi usulan tersebut dan harus meningkatkan indeks pertanaman sawah tadah hujan. Kalau (yang ada irigasi) kita tidak kasih pompa saat ini. Kita fokus ke yang tadah hujan sebelum bulan 10," kata Ali Jamil. 

Lebih lanjut, Ali Jamil mengatakan lahan tani tadah hujan akan ditargetkan mencapai satu juta hektare pada Oktober 2024. Dia mengatakan, dengan pemberian bantuan pompa air lahan tadah hujan tersebut dapat meningkatkan indeks penanaman. 

"Target Pak Menteri 1 juta hektare 500 ribu khusus di pulau jawa ini termasuk Banten. Dengan adanya peningkatan produktivitas pertanaman juga akan terjadi peningkatan penghasilan pendapatan masyarakat," pungkasnya. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat