visitaaponce.com

Ini Tips Menyusui Agar Kebutuhan Kalori Bayi Anda Tercukupi

Ini Tips Menyusui Agar Kebutuhan Kalori Bayi Anda Tercukupi
Ilustrasi(Antara)

BAGI ibu baru, pengalaman menyusui untuk kali pertama menjadi sebuah tantangan tersendiri, karena ibu harus menyesuaikan diri demi mengetahui posisi yang nyaman bagi ibu dan bayi, sehingga ASI bisa mengalir lancar ke mulut buah hati.

Dikutip dari siaran resmi Tentang Anak, dokter spesialis anak Dimple Gobind Nagrani mengatakan posisi menyusui yang benar dan nyaman bagi kedua pihak adalah salah satu cara untuk memastikan kalori bayi tercukupi lewat ASI.

Pastikan agar tubuh bayi menghadap ke tubuh ibu dalam satu garis lurus. Kemudian, carilah posisi di mana dagu bayi menempel di payudara ibu dan dada atau perut bayi menempel dengan perut ibu.

Baca juga : Fakta ASI Eksklusif, Satu-Satunya Sumber Nutrisi Selama 6 Bulan Pertama Kehidupan

Ketika menyusui, tangan ibu harus menyangga leher dan punggung bayi, tapi ini tidak berlaku bila bayi disusui dalam posisi tidur. Selain itu, pastikan bayi menyusu dengan posisi mulut terbuka lebar dan dari areola payudara, bukan puting.

Ada kalanya ibu harus memompa ASI untuk mengosongkan payudara. Dimple juga memberikan kiat-kiatnya, di antaranya adalah memakai kompres hangat sebelum memompa. Ibu pun harus dalam posisi yang nyaman saat ingin memompa ASI.

Sebelum proses dimulai, usahakan memijat payudara dan memompa kedua payudara. Urusan teknis yang harus diperhatikan adalah memastikan ukuran cup pompa pas dengan payudara.

Baca juga : Seberapa Petingnya Sih ASI untuk Bayi? Simak Artikel Berikut Ini!

Soal waktu yang tepat untuk memompa ASI, ada sedikit perbedaan tergantung dari apakah ibu memang biasa memberikan ASI perah untuk bayi karena tidak bisa bersama dengan anak sepanjang waktu, atau ibu yang rutin menyusui secara langsung.

Bila ibu memberikan ASI perah, usahakan memompa payudara minimal enam sampai delapan kali sehari. Bila ibu menyusui secara langsung dan memompa ASI, pastikan jarak memompa sekitar 30-60 menit setelah bayi menyusui atau satu jam sebelum bayi menyusui.

Bayi membutuhkan ASI secara ekslusif hingga berusia enam bulan. Ketika sudah menginjak 6 bulan hingga 9 bulan, bayi butuh 70% ASI dan sisanya dipenuhi lewat makanan pendamping ASI. 

Baca juga : Inilah 11 Manfaat Asi Buat Tumbuh Kembang Anak dan Ibu

Pada usia 9-12 bulan, persentase kebutuhannya bergeser menjadi 50:50, sementara asupan gizi yang dibutuhkan anak di atas 12 bulan berasal dari 30% ASI dan 70% MPASI.

Untuk memonitor pertumbuhan anak di usia dini, setiap bulan, orangtua dapat mengukur berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala menurut umur.

Orangtua bisa mengukur sendiri ataupun dengan bantuan tenaga medis setiap cek secara berkala ke fasilitas kesehatan. Jika pertumbuhan fisik anak kurang, orangtua wajib mengevaluasi bersama ahli untuk mengetahui apakah asupan makanan, kualitas nutrisi, dan asupan susunya cukup.

Baca juga : Durasi Pemberian ASI Pengaruhi Kemampuan Akademik Anak?

Prioritas utama orangtua adalah memastikan bayi sehat dengan pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usia.

Orangtua harus realistis mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan anak, jika setelah dievaluasi ternyata ASI kurang mencukupi kebutuhan sehari-hari anak, maka perlu dilakukan upaya lain sebagai pendukung, seperti susu formula ataupun asupan MPASI sesuai hasil konsultasi dengan dokter. (Ant/OL-1)

Baca juga : Ini Alasan Bayi yang Lahir Caesar Harus Segera Diberi ASI

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat