JCDC Terus Dorong dan Optimalkan Talenta Anak Berkebutuhan Khusus
![JCDC Terus Dorong dan Optimalkan Talenta Anak Berkebutuhan Khusus](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/985d2bd75d16191326b4be1be5bd9fed.jpg)
SETIAP anak memiliki keistimewaan tersendiri. Tidak terkecuali anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).
ABK ialah anak yang mengalami keterbatasan baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya.
Kadang, orangtua ABK merasa pesimistis dengan masa depan anaknya. Padahal, anak-anak spesial tersebut punya potensi besar untuk dikembangkan.
Baca juga : Orangtua Diminta Bersikap Terbuka dan Memahami Remaja
Pameran karya ABK yang diselenggarakan Jakarta Child Development Center (JCDC) di Neo Soho, Jakarta, beberapa waktu lalu memberikan gambaran betapa anak-anak spesial itu juga punya talenta luar biasa, tak kalah, bahkan bisa lebih unggul daripada anak pada umumnya.
Pameran dua hari yang menjadi rangkaian perayaan HUT ke-3 JCDC itu menampilkan ragam karya, seperti lukisan, buku cerita, kerajinan tangan, alat bantu untuk ABK, serta kuliner.
Psikolog klinis sekaligus pendiri JCDC, Nadia Emanuella Gideon, M.Psi, mengungkapkan, salah satu kunci utama agar ABK bisa mengembangkan talenta mereka ialah peran orangtua.
Baca juga : JCDC Tawarkan Solusi Optimalkan Tumbuh Kembang Anak dan Remaja
"Orangtua perlu mengenali potensi yang dimiliki anak mereka secara dini dan mendampingi sepenuh hati agar potensi tersebut bisa dikembangkan secara optimal. Perlu diingat, orangtua adalah sosok terbaik pendamping ABK," jelasnya dalam keterangan pers, Selasa (20/12),
“Dengan pendampingan yang tepat, ABK akan lebih mudah mengasah bakat dan mengembangkannya secara optimal,” kata Nadia.
Tentu saja, sebelumnya perlu dilakukan penegakan diagnosis untuk menentukan jenis gangguan yang disandang ABK.
Baca juga : Pola Asuh Buruk Salah Satu Penyebab Terjadinya Perundungan
Diagnosis ABK harus dilakukan secara hati-hati, tidak boleh tergesa-gesa, dan didahului dengan observasi secara lengkap. Tujuannya agar diagnosisnya tepat sehingga penanganan lanjutan yang diberikan juga tepat.
“Diagnosis yang benar akan membantu orangtua dalam melakukan pendampingan, melakukan latihan-latihan untuk membantu anak-anak tumbuh optimal,” terang Nadia.
Diakui, bagi orangtua, untuk bisa menerima dengan ikhlas bahwa buah hati mereka terdiagnosis ABK bukanlah hal yang mudah. Wajar saja jika merasa sedih. Tak perlu memaksakan diri untuk menerima kenyataan dengan cepat.
Baca juga : Masalah Emosi Si Kecil: Pahami dan Hadapi dengan Hati dan Pikiran yang Tenang
“Tidak apa sedih, namun jangan berlarut-larut. Harus diingat bahwa setiap anak terlahir istimewa,” imbuh Nadia.
Ia menekankan, gangguan perkembangan pada ABK bukanlah penyakit. “Gangguan perkembangan tidak bisa disembuhkan, namun anak bisa dilatih agar mandiri dan produktif. Gangguan perkembangan ini akan menjadi bagian dari profil diri mereka,” kata Nadia.
Pada kesempatan itu, salah satu ABK penyandangan autisme, Audrey yang berusia 20 tahun, unjuk kemampuan menyanyi dan melukis. Suaranya indah, hasil lukisannya pun memukau.
Baca juga : Punya Anak Remaja? Orangtua Disarankan Terapkan Authoritative Parenting
Sang ayah, Budi, menjelaskan Audrey yang didiagnosis menyandang autisme sejak usia 1 tahun mendapat dukungan penuh dari keluarga untuk mengembangkan potensinya. Budi mengaku menerapkan DIR Floortime dalam pengasuhan Audrey.
DIR Floortime
Apakah DIR Floortime itu? DIR Floortime merupakan salah satu pendekatan yang terbukti berhasil membantu mengatasi perilaku sulit pada anak dan mendorong optimalisasi perkembangan anak.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Ajarkan Konsep Menabung pada Anak
“DIR Floortime mendorong proses perkembangan anak (D - Development) dan memahami serta mendorong keunikan individu (I - Individual Difference), dengan didasari proses yang menyenangkan dan berbasis interaksi-relasi-koneksi antara anak dengan orang di sekitarnya untuk mendorong potensi anak terpenuhi,” terang Nadia.
DIR Floortime sudah teruji dan terbukti secara efektif dari sejumlah hasil penelitian untuk membantu mengoptimalkan perkembangan anak dan mengurangi tingkat stres pada pengasuh, serta meningkatkan hubungan antara anak dan pengasuhnya.
“JCDC sebagai satu-satunya pusat tumbuh kembang yang lengkap dengan pendekatan DIR Floortime percaya bahwa interaksi adalah landasan utama dan pondasi hubungan yang sehat antara orangtua dengan anak yang seharusnya ada selalu pada setiap keluarga," tutur Nadia.
"Keluarga yang hangat dan memiliki relasi serta pondasi hubungan yang sehat akan mendukung perkembangan dan pertumbuhan anak hingga anak dewasa nantinya,” pungkas Nadia. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Pameran dan Kompetisi Filateli Internasional Digelar di Pos Bloc Jakarta
Undana Gelar International Education Fair 2024
Memasuki Pekan Kedua, Jakarta Fair telah Dikunjungi Lebih dari 1 Juta Orang
Pameran Fotografi dan Desain Grafis UFOFest 2024 Bertema UNSEEN Sukses Digelar
Langkah Praktis Mengolah Mandu Beku Jadi Camilan Lezat
BMC jadi Wadah Promosi Para Pelaku UMKM di Cianjur
31 Makna Mimpi Gigi Copot Menurut Ahli dan Islam
Ini Dampak Judi Online terhadap Kesehatan Mental
Psikolog Forensik Desak Polri Buka Data Anggota Kecanduan Judi Online
Ini Penyebab Anda Sulit Berhenti Merokok
Diri Sendiri Musuh Utama Perokok Sulit Berhenti
Resep Sosial untuk Mengatasi Kesepian di Kalangan Remaja
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap