visitaaponce.com

Pasien TB Tetap Bisa Puasa, Ini Syaratnya

Pasien TB Tetap Bisa Puasa, Ini Syaratnya
Apoteker menunjukkan obat untuk pasien Tuberkulosis (TB) di Instalasi Farmasi, RS Paru Dr M. Goenawan Partowidigdo, Cisarua, Bogor, Jabar.(ANTARA/Arif Firmansyah)

DOKTER spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Fathiyah Isbanlah mengatakan pasien tuberkulosis (TB) bisa berpuasa selama Ramadan apalagi jadwal minum obatnya hanya sekali dalam sehari.

"Bagi pasien TB yang sedang minum obat tidak ada halangan untuk menjalankan ibadah puasa kalau minum obatnya hanya sekali dalam sehari. Itu bisa disiasati yaitu meminum obat sebelum sahur," ujar Fathiyah dalam sebuah webinar, dikutip Minggu (2/4).

Tetapi, sambung Fathiyah, apabila pasien mengalami mual dan muntah berlebihan maka dia disarankan tidak berpuasa dulu dan menggantinya di bulan lain.

Baca juga: Tuberkulosis Bisa Dihapuskan dengan Mengendalikan TB Laten

Dia juga menyarankan pasien mendapatkan asupan makanan yang bergizi saat berbuka puasa dan sahur, serta menghindari hidangan rendah nutrisi seperti makanan cepat saji.

"Tetap intake-nya bagus, makan yang bagus saat berbuka puasa dan sahur. Jangan makan makanan fast food misalnya, yang kurang mengandung gizinya," kata dokter yang berpraktik di RSUP Persahabatan itu.

Khusus untuk nasi, menurut dia, tidak ada larangan bagi pasien untuk mengonsumsinya asalkan mereka memerhatikan jumlah asupannya, terutama bagi yang juga mengalami diabetes.

Baca juga: Hari Tuberkulosis Sedunia, Indonesia Masih Menjadi Penyumbang Terbesar Kedua Dunia

Sementara untuk asupan suplemen vitamin D, Fathiyah mengatakan pasien perlu mengatur jadwal meminumnya walaupun tidak ada interaksi yang ditemukan apabila diminum bersamaan dengan obat TB. 

Dia menyarankan obat TB diminum sebelum makan, sementara vitamin D setelah makan.

Namun, dia mengingatkan sebelum pasien dan bahkan orang-orang pada umumnya meminum suplemen vitamin D, agar memeriksakan dulu kadar vitamin D mereka.

"Semua vitamin berperan dalam membangun sistem imun kita, salah satunya vitamin D. Untuk dosisnya, kita harus tahu dulu kadar vitamin D kita bagaimana. Kalau sangat under, harus kita kejar misalnya dengan dosis 5000 IU per hari," kata dia.

Selain asupan, Fathiyah juga membahas aktivitas yang bisa dilakukan pasien TB selama Ramadan, yakni mereka tetap bisa berkegiatan seperti biasanya pada bulan-bulan lain. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat