visitaaponce.com

Warga Diingatkan Tetap Beraktivitas Fisik dan Konsumsi Gizi Seimbang Selama Libur Lebaran

Warga Diingatkan Tetap Beraktivitas Fisik dan Konsumsi Gizi Seimbang Selama Libur Lebaran
Ilustrasi(Freepik)

PAKAR Kesehatan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof Syamsul Arifin mengatakan melakukan aktivitas fisik dan konsumsi makanan dengan gizi seimbang sangat disarankan dalam upaya menjaga kesehatan selama libur Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Momen libur dari rutinitas pekerjaan bukan berarti kita hanya malas-malasan apalagi sampai makan seenaknya tanpa kontrol kesehatan diri," kata Syamsul di Banjarbaru, dikutip Senin (24/4).

Untuk aktivitas fisik, Syamsul menjelaskan hal itu dapat dilakukan dengan olahraga ringan selama 30 menit setiap hari dengan menggerakkan tubuh. Hal itu akan meningkatkan pengeluaran tenaga dan pembakaran energi.

Baca juga: Cegah Lonjakan Arus Balik, Jokowi Minta Pemudik Tunda Jadwal Kepulangan Ke Jakarta

"Kalau tidak kuat joging, cukup berjalan menaiki dan menuruni tangga seperti jalan biasa atau bisa juga push-up dan sit-up di rumah," ujar Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu.

 

Kemudian, waktu istirahat yang cukup juga penting diterapkan sesuai usia agar kondisi fisik dan psikis tetap prima.

Pada orang dewasa, beberapa orang mungkin membutuhkan jam tidur sebanyak minimal enam jam atau maksimal 10 jam setiap harinya.

Baca juga: Puncak Arus Balik 24-25 April, Jokowi: 203 Ribu Kendaraan Akan Lewati Tol Jakarta-Cikampek

Sedangkan orang lanjut usia membutuhkan antara tujuh hingga delapan jam tidur setiap harinya.

Terkait gizi seimbang, Syamsul menyebut dapat diartikan pula diet seimbang yaitu konsumsi makanan mengandung 50% hingga 60% karbohidrat, 12% hingga 20% protein dan 30% lemak.

Di Indonesia ada juga kampanye mengenai gizi seimbang yang bernama Isi Piringku, yang terdiri dari setengah dari piring harus terdiri dari buah dan sayuran serta setengah lainnya harus terdiri dari biji-bijian dan protein.

Direkomendasikan pula untuk menyertai setiap makan dengan satu porsi produk susu rendah lemak atau sumber nutrisi lain yang ditemukan dalam produk susu.

Di sisi lain, hal yang merusak kesehatan juga wajib dihindari seperti merokok atau sekadar menghisap asap rokok dari orang lain karena bisa memicu meningkatkan resiko kanker, serangan asma, masalah paru-paru, infeksi tenggorokan dan mata.

Begitu juga minuman beralkohol menimbulkan penyakit serius seperti tukak lambung, kerusakan pada hati, hingga komplikasi gangguan psikiatri berat.

"Jangan dilupakan pandemi masih ada. Di masa transisi sekarang, protokol kesehatan tetap harus dijalankan minimal cuci tangan pakai sabun dan penggunaan masker terutama jika pada kerumunan banyak orang," kata dokter yang juga menjabat Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya itu. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat