visitaaponce.com

Kemendikbud Ristek Dapat Pagu Rp81,79 T untuk RKP dan Pagu Indikatif 2024

Kemendikbud Ristek Dapat Pagu Rp81,79 T untuk RKP dan Pagu Indikatif 2024
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menyapa sejumlah guru saat menghadiri HUT Ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2022(ANTARA FOTO/Aji Styawan)

MENTERI Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa terkait dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan pagu indikatif RAPBN 2024 pihaknya mengusulkan pagu sebesar Rp95,33T.

"Berdasarkan surat bersama pagu indikatif Kementerian Keuangan memberikan di angka sebesar Rp81,79T," katanya di Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI pada Jum'at (9/6).

Nadiem menegaskan bahwa Kemendikbud Ristek saat ini sudah melakukan berbagai penguatan pada program prioritas seperti bantuan perguruan tinggi swasta, bantuan alat permainan edukatif (APE) dan mempercepat capaian target prioritas nasional.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta Bermasalah untuk Lindungi Mahasiswa dari Penipuan

"Masih diperlukan keberpihakan anggaran sehingga dapat dirumuskan penguatan program," tegasnya.

Nadiem menjelaskan bahwa Kemendikbud Ristek mempunyai 6 program utama yaitu program PAUD dan wajib belajar, peningkatan kualitas pengajaran, vokasi, pendidikan tinggi, kemajuan budaya dan bahasa, dan juga program dukungan manajemen.

Baca juga: 9 Fraksi DPR Setujui Kerangka Ekonomi Makro RAPBN 2024, Dengan Catatan

"Indeks pembangunan manusia kita bisa melihat dari aspek kesehatan, pendidikan, dan ekonomi menjadi fokus kita," terangnya.

"Dan tentunya matrik terpenting seperti rata-rata lama sekolah itu terus naik secara konsisten dan kita pastikan dan perjuangkan program-program kita mendukung perbaikan matrik-matrik tersebut," sambung dia.

Ia berpesan agar akuntabilitas dan disiplin dalam pengelolaan keuangan menjadi prioritas, karena hal tersebut merupakan hal yang sangat penting mengingat Kemendikbud Ristek sudah mendapatkan sebanyak 9 tahun opini Wajar Tanpa Pengecualian dalam hal laporan keuangan

Nadiem juga menyebut tingkat kepuasan stakeholder dari layanan Kemendikbud Ristek dari berbagai macam stakeholder yang ada di lapangan meningkat tahun ke tahun selama program merdeka belajar diprioritaskan.

"Ini cukup menggembirakan bahwa tingkat kepuasan itu meningkat dan ini tidak mudah dicapai ditengah krisis pandemi," ungkapnya.

Sementara itu, Sekjen Kemendikbud Ristek, Suharti menjelaskan dari seluruh total anggaran belanja negara 2023, dana yang dialokasikan untuk anggaran fungsi pendidikan sebesar Rp612,2 T

"Dari anggaran tersebut yang dialokasikan melalui Kemendikbud Ristek adalah Rp80,22 T," ujarnya.

Terkait dengan rencana kerja pemerintah bidang pendidikan dan kebudayaan, Kemendikbud Ristek mengampu 2 prioritas nasional utama yaitu peningkatan SDM berkualitas dan berdaya saing dan revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.

 

Kemendikbud Ristek Diminta Lebih Memperkuat Program

Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI Fraksi Nasdem, Eva Stevany Rataba mendorong agar dirjen-dirjen di Kemendikbud Ristek lebih memperkuat program dan kegiatan yang berdampak langsung kepada masyarakat.

"Terlebih yang bermanfaat untuk menunjang keberlangsungan pendidikan, penguatan kapasitas masyarakat, serta bantuan untuk penguatan lembaga pendidikan," ucapnya.

Selanjutnya, Eva selaku perwakilan dari fraksi partai Nasdem menyetujui pagu indikatif tahun 2024 dan selanjutnya untuk dibahas di badan anggaran DPR RI.

Senada dengan Eva, anggota Komisi X DPR RI dari fraksi Golkar, Ferdiansyah sepakat atas dana pagu indikatif yang diberikan kepada Kemendikbudristek dalam konteks amanah UUD 1945 dan berbagai undang-undang yang terkait dengan pendidikan dan kebudayaan. (Fal/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat