Penetapan KLB Antraks belum Dilakukan Daerah
![Penetapan KLB Antraks belum Dilakukan Daerah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/9c0df0c1dd5cb2948fea810af8b95785.jpg)
DIREKTUR Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengatakan yang bisa menetapkan kejadian luar biasa (KLB) termasuk penyakit antraks yakni daerah dalam hal ini Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
"KLB itu ditetapkan daerah. Kami sudah sampaikan kewaspadaan ke Provinsi Yogyakarta merupakan daerah endemis," kata Imran saat dihubungi, Jumat (7/7).
Dalam Pasal 6 Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 15-1/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan disebutkan bahwa untuk mencapai KLB salah satu syaratnya adalah jumlah penderita dalam satu bulan naik 2 kali lipat dan kriteria lainnya.
Baca juga: Dinas Kesehatan Gunungkidul Minta Penetapan Status KLB Antraks
"Saat ini Kemenkes sudah kirimkan surat kewaspadaan ke dinas kesehatan dan semua fasilitas kesehatan di Yogyakarta dan sekitarnya terkait kewaspadaan penyebaran penyakit antraks," ujarnya.
Upaya yang dilakukan yakni peningkatan surveilans, persiapan logistik dan obat di daerah dan pusat. Meningkatkan edukasi ke masyarakat dan memperkuat koordinasi dengan sektor hewan di Kementerian Pertanian dalam prinsip one health.
Baca juga: 140 Ribu Lebih Sapi di Gunungkidul Rentan Antraks
Dihubungi terpisah Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menekankan bahaya antraks fatalitasnya cukup tinggi dan spora antraks bisa hidup hingga 40 tahun.
"Karena ini penyakit dari hewan ke manusia fatalitas yang tinggi terutama kalau terhirup maka fatalitasnya >95%. Belum ada obat spesifik dan vaksin untuk manusia kita belum dapat mengeliminasi penyakit tapi bisa di kendalikan," ungkap Nadia.
Spora/sel antraks bisa bertahan 40 tahun sehingga penting pastikan hewan ternak sehat, tidak meliarkan mencari makan hewan ternak, berikan vaksinasi, bersihkan kandang dengan desinfektan rutin.
"Jangan membeli daging hewan mati atau sakit atau yang harga murah dari pasaran, selalu membeli daging atau produk lainnya dari rumah potong hewan (RPH) resmi, masak daging sampai betul matang," pungkasnya. (Iam/Z-7)
Terkini Lainnya
Ini Cara Mengolah Daging Kurban untuk Hindari Penyakit Antraks
Antraks Muncul Lagi di Gunungkidul, Wonogiri Awasi Pergerakan Hewan Ternak di Perbatasan
Antraks Kembali Muncul di Gunungkidul dan Sleman, Pemkot Yogyakarta Ketatkan Lalu Lintas Ternak
Peternak Sapi di Palu Kompak Antisipasi Antraks
Muncul Lagi di Gunung Kidul, Dinkes Yogyakarta Periksa Puluhan Warga Suspect Antraks
Penyakit Antraks Kembali Muncul di Gunungkidul Yogyakarta
Seleksi Calon Anggota DJSN Dibuka, 7 Pansel Telah Ditunjuk Presiden
Budi Sylvana: Saya tidak Bisa Menghindar dari Perintah Jabatan
Relaksasi SKP untuk Perpanjang Izin Praktik untuk Keringanan Bukan Pemutihan
Capaian Imunisasi Lengkap Nasional Masih di Bawah 50%
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
7 Cara Mencegah Penularan Flu Burung
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap