visitaaponce.com

Skoliosis Ternyata Hanya Timbulkan Gejala Pegal

Skoliosis Ternyata Hanya Timbulkan Gejala Pegal
Ilustrasi(Freepik)

PAKAR kesehatan yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia Widyastuti Srie Utami mengatakan skoliosis hanya menimbulkan pegal terus menerus di punggung.

"Kebanyakan skoliosis derajat besar akan menyebabkan pasien terus menerus pegal di punggung dan secara penampilan punggung terlihat tidak simetris," kata Widyastuti, dikutip Jumat (25/8)

Menurut Widyastuti, gejala seperti nyeri yang menjalar, kebas atau kesemutan ke kaki, terasa seperti tersentrum ke kaki dan lemah bukan tanda skoliosis. Widyastuti menjelaskan gelaja teesebut bisa jadi akibat kondisi masalah kesehatan lain semisal saraf terjepit namun ini memerlukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.

Baca juga: Pasien Skoliosis Disarankan Lakukan Peregangan Otot

"Kalau ada keluhan selain pegal jangan diagnosis sendiri itu karena skoliosis. Pastikan ke dokter, bisa jadi masalah tulang belakang," ujar dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah - Pondok Indah itu.

Skoliosis merupakan kondisi melengkungnya tulang belakang secara tidak normal ke arah samping. Kondisi ini kerap dialami oleh anak-anak usia pra pubertas dan banyak terjadi tanpa diketahui penyebabnya sama sekali (idiopatik).

Berdasarkan jenis kelamin, perempuan diketahui lebih banyak mengalami kondisi ini namun penyebabnya masih belum ditemukan.

Baca juga: Pasien Skoliosis Ternyata Boleh Dipijat

Berbicara ciri pada tubuh yang bisa dicurigai skoliosis, salah satunya tinggi punggung antara kanan dan kiri yang berbeda, tetapi pada sebagian kasus tinggi punggung sama. 

Selain itu, siku kanan atau kiri yang tidak menempel ke pinggang juga dapat menjadi tanda yang mengarah pada skoliosis.

Namun, sekali lagi, Widyastuti mengingatkan meskipun skoliosis dapat terlihat, pemeriksaan lanjutan juga dibutuhkan guna mengetahui sudut lengkung tulang belakang dan menentukan tindakan penanganan selanjutnya.

Dia menambahkan, skoliosis yang dibiarkan tanpa perawatan berisiko merusak postur tubuh, menyebabkan nyeri punggung berkepanjangan, mengganggu fungsi paru dan jantung, hingga merusak saraf tulang belakang.

"Tergantung derajat. Semakin tinggi derajat semakin menimbulkan keluhan atau gejala terutama derajat yang besar misalnya paru-paru tertekan ke salah satu sisi, bernapas lebih enggak enak," pungkas Widyastuti. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat