6 Kejadian Buruk yang Terjadi Pada Halloween
HALLOWEEN identik dengan sesuatu yang menyeramkan, hantu, pembunuhan, dan sebagainya. Mendatangi rumah hantu, berdandan sebagai penjahat favorit dari film, atau menonton film horor adalah hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk merayakan Halloween.
Sayangnya, bagi beberapa orang, ketakutan di malam Halloween berubah menjadi kenyataan. Mulai dari pembunuhan tanpa alasan, hingga pembunuhan dengan motif dibaliknya. Berikut adalah beberapa kejadian buruk yang terjadi pada malam Halloween.
1. Ronald O'Bryan Sang ‘Candy Man’
Baca juga: Asal-usul Halloween, Malam Horor 31 Oktober
Ronald O'Bryan dikenal sebagai ‘Pria yang Membunuh Halloween’ dan ‘Candy Man.’ Pada Halloween tahun 1974, Timothy O'Bryan berusia 8 tahun pulang ke rumah di Houston setelah malam panjang berkeliling untuk trick-or-treating. Ayahnya, Ronald, memberinya sepotong permen terakhir yaitu Pixy Stix, yang langsung dimakan oleh Timothy. Dalam beberapa saat, anak itu muntah, dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Setelah mengubah ceritanya beberapa kali, polisi mengetahui Ronald yang bertanggung jawab atas kematian anaknya karena dia telah meracuni permen dengan sianida. Ternyata, Ronald berhutang dan telah mengambil asuransi jiwa pada anak-anaknya. Setahun kemudian, dia dinyatakan bersalah atas pembunuhan, dan dia dihukum mati dengan suntikan mematikan.
Baca juga: Pemerintah Jepang Melarang Acara Halloween di Distrik Shibuya
2. Insiden Pelemparan Telur yang Menewaskan Karl Jackson
Melempar telur pada malam Halloween biasanya adalah lelucon yang tidak berbahaya, tetapi tahun 1998, hal itu berubah menjadi kematian. Saat Karl Jackson, seorang penduduk Bronx berusia 21 tahun, dan pacarnya pergi menjemput anak pacarnya dari sebuah pesta, seorang remaja melempar telur ke mobil mereka. Jackson turun dari mobil untuk berteriak kepada pelaku agar berhenti. Sebagai respons, salah satu remaja mengeluarkan senjata dan menembak Jackson di kepala. Dia meninggal seketika.
Curtis Sterling sang pelaku yang berusia 17 tahun diadukan atas pembunuhan tingkat kedua dan kepemilikan senjata kriminal. Dia dinyatakan bersalah dan menjalani hukuman 20 tahun. Dikabarkan dia menerima kartu lewat pos setiap Halloween yang berbunyi, "Aku senang kamu masih ada" dari ibu Jackson.
3. Anak Tiri yang Membunuh Keluarganya
Pada 2010, Devon Griffin yang berusia 16 tahun pulang ke rumah pada Halloween untuk bermain video gim setelah menghadiri gereja dan bermalam di luar sebelumnya. Dia menyadari rumahnya terlalu sepi. Dia pun pergi memeriksa anggota keluarganya. Griffin pun menemukan ayah tirinya di tempat tidur, tertutup darah. Ketika polisi tiba, mereka menemukan dua mayat lain, yaitu ibu dan saudara laki-laki Griffin. Setelah penyelidikan, polisi akhirnya mengetahui pembunuhnya adalah saudara tiri Griffin, William Liske.
Liske memukul kakak tirinya Derek Griffin, dengan palu, menembak ayahnya William Liske lima kali, dan kemudian melakukan pelecehan seksual dan menembak ibu tirinya, Susan Liske. Ia mengaku bersalah atas tiga tuduhan pembunuhan yang disertai penyiksaan untuk menghindari hukuman mati. Namun, Ia ditemukan tewas di sel penjara tahun 2015 akibat luka yang dia akibatkan sendiri.
4. Nasib Pria Hong Kong yang Berakhir Tragis di Wahana Berhantu
Pada 2017, pria Hong Kong bernama Cheung Chiu-kit tewas terhimpit oleh seluncuran yang bergerak di dalam atraksi berhantu Ocean Park yang disebut ‘Buried Alive’ yang berarti dikubur hidup-hidup. Atraksi ini menampilkan seluncuran yang mengharuskan pengunjung masuk ke dalam kotak mirip peti mati di lantai atas fasilitas, lalu meluncur turun ke lantai bawah di mana mereka harus melewati labirin. Bagian kotak peti mati dari atraksi ini seharusnya menciptakan sensasi seperti sedang dikubur hidup.
Ketika pekerja atraksi salah mengira Chiu-kit adalah seorang karyawan, mereka gagal membimbingnya keluar dari area terbatas. Akibatnya, pria muda ini terjebak di bawah slide dan tewas terhimpit. Meskipun kematiannya tentu bisa dihindari, akhirnya dianggap sebagai kecelakaan. Atraksi tersebut ditutup segera setelah kematian Chiu-kit.
5. Tragedi Halloween di Itaewon
Setiap akhir pekan di gang-gang sempit Itaewon, distrik kehidupan malam yang diterangi neon di ibu kota Korea Selatan, Seoul, selalu ramai dengan pengunjung pesta dan turis. Itaewon telah lama menjadi tempat populer untuk merayakan Halloween, terutama seiring dengan meningkatnya popularitas liburan ini di Asia dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa orang bahkan terbang ke Seoul dari negara-negara lain di wilayah itu untuk merayakan perayaan tersebut. Namun, selama dua tahun terakhir, perayaan itu menjadi lebih sepi akibat pembatasan pandemi terkait jumlah kerumunan dan kewajiban penggunaan masker.
Sabtu 29 Oktober 2022 malam, puluhan ribu orang membanjiri daerah untuk merayakan Halloween. Panik melanda ketika kerumunan semakin besar, dengan beberapa saksi mengatakan mereka sulit bernapas dan tidak dapat bergerak. Kerumunan bukanlah hal yang aneh di daerah itu, atau bagi penduduk Seoul, yang telah terbiasa dengan kereta bawah tanah yang selalu penuh sesak dan jalan-jalan yang ramai di kota dengan populasi hampir 10 juta orang.
Malam tersebut adalah Halloween pertama sejak Korea Selatan mencabut pembatasan ini, yang memberikan arti khusus bagi banyak orang yang bersemangat di Seoul, serta pengunjung internasional termasuk penduduk asing dan turis. Hotel dan acara berbayar di lingkungan itu telah dipesan penuh jauh-jauh hari, dan kerumunan besar diharapkan. Salah seorang saksi mata mengatakan butuh waktu beberapa saat bagi orang-orang untuk menyadari ada yang salah dan bercampur dengan teriakan panik orang-orang bersaing dengan musik keras yang datang dari klub-klub dan bar-bar sekitar. Sedikitnya 159 orang meninggal dalam peristiwa tersebut.
6. Pertembakan Massal di Amerika Serikat Selama Akhir Pekan Halloween
Penembakan di seluruh Amerika Serikat selama akhir pekan sebelum Halloween 2023 telah menewaskan setidaknya 11 orang dan melukai lebih dari 70 orang, menurut pihak berwenang. Kematian-kematian antara Jumat dan Minggu termasuk 2 di Tampa, Florida, 3 di Texarkana, Texas, dan 2 masing-masing di Dodge City, Kansas; San Antonio, Texas; dan Mansfield, Ohio, menurut polisi.
Banyak insiden tersebut melibatkan pertengkaran yang timbul dari perayaan Halloween, termasuk penembakan massal di bagian Ybor City Tampa pada Minggu (29/10) dini hari ketika bar-bar sedang ditutup dan puluhan orang yang berdandan berpakaian kostum berhamburan ke jalan-jalan sebelum terjadi perdebatan. Gelombang kekerasan selama akhir pekan ini terjadi ketika orang-orang berduka atas kematian 18 orang yang tewas oleh seorang penembak minggu lalu di Lewiston, Maine.
Terlepas dari kejadian-kejadian tersebut, penting untuk diingat bahwa sebagian besar perayaan Halloween adalah untuk bersenang-senang dan merayakan dengan cara yang aman dan positif. Juga, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati saat merayakan Halloween untuk menghindari situasi yang tidak diinginkan. (Z-3)
Terkini Lainnya
2. Insiden Pelemparan Telur yang Menewaskan Karl Jackson
3. Anak Tiri yang Membunuh Keluarganya
4. Nasib Pria Hong Kong yang Berakhir Tragis di Wahana Berhantu
5. Tragedi Halloween di Itaewon
6. Pertembakan Massal di Amerika Serikat Selama Akhir Pekan Halloween
Nanang Gimbal Ditetapkan sebagai Tersangka Pembunuhan Sandy Permana
Pisau Dapur yang Dipakai untuk Menikam Aktor Sandy Permana Ditemukan Dekat TKP
Pembunuh Aktor Sandy Permana Tiba di Polda Metro Jaya
Tetangga Diduga sebagai Pelaku Pembunuhan Eks Pesinetron Sandy Permana
11 Fakta Lengkap Kasus Balita di Bekasi yang Dibunuh Orang Tua Kandungnya
Fakta-Fakta Terkait Meninggalnya Sandy Permana : Ditemukan Sekarat oleh Tetangga hingga Dugaan Ditusuk
17 Orang Tewas dalam Dua Penembakan Massal di Afrika Selatan
Apa itu ISIS-K, Kelompok yang Serang Gedung Konser di Moskow Rusia?
PBB Kutuk Penembakan Massal Israel di Gaza
Taylor Swift Donasikan US$100 Ribu untuk Korban Tewas di Parade Kansas City Chiefs
6 Terluka, 1 Kritis dalam Penembakan di Stasiun Kereta Bawah Tanah New York
Penembakan Massal di Universitas Charles Praha Tewaskan 14 Orang
Takdir Mahmoud Abbas Pascaperang Gaza
Menyimak Pidato Megawati
BRICS+: Kecakapan Kebijakan Energi Indonesia
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap