Peneliti Wahid Foundation Tahun Politik Tak Pengaruhi Kehidupan Beragama
![Peneliti Wahid Foundation: Tahun Politik Tak Pengaruhi Kehidupan Beragama](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/a22555ecd0a8cb14368d510cffdeff03.jpg)
KONSULTAN dan peneliti Wahid Foundation, Libasut Taqwa, berharap tahun politik menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 tidak memberi pengaruh negatif kepada kehidupan beragama di Indonesia.
Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menangani potensi terjadinya pengaruh negatif tersebut. Tidak hanya melalui solusi jangka pendek, tetapi juga memberikan jalan keluar yang berkesinambungan dan dapat mengakomodasi semua pihak.
“Kita berharap tahun politik ini tidak memberikan pengaruh negatif terhadap situasi kehidupan umat beragama di Indonesia. Kalaupun ada, kita berharap pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama menanganinya,” kata Libasut dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (6/1/2024).
Baca juga: Soal Dugaan Penistaan Agama Zulhas, IPW: Polisi tidak Perlu Buru-buru
Menurut Libasut, negara selama ini telah berhasil menjaga kerukunan umat beragama. Tampak dengan semakin menurunnya jumlah konflik yang terjadi dengan latar belakang perbedaan etnis atau agama pascareformasi.
“Kita harus akui bahwa selama ini pemerintah serta masyarakat telah berhasil dalam menjaga kerukunan umat beragama. Sejauh ini, temuan konflik sosial yang terjadi seperti pada masa-masa awal reformasi semakin berkurang,” katanya.
Pemerintah telah mendorong berbagai kebijakan yang mendukung terciptanya kerukunan antarumat beragama, ras, etnis, dan latar belakang.
Namun, kata dia, masih ditemukan beberapa tantangan, seperti kebijakan yang masih memfavoritkan kelompok tertentu dan kurangnya ruang perjumpaan antaragama, suku, dan golongan.
Baca juga: Dugaan Penistaan Agama Zulhas, Peneliti ISESS: Polri Jangan Tebang Pilih
Menurutnya, penyebaran literasi yang moderat untuk menjembatani berbagai golongan dan latar belakang juga masih menjadi pekerjaan rumah bersama. Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap eksistensi agama, kelompok, dan golongan yang berbeda berpotensi memunculkan intoleransi.
Ia mengakui potensi kampanye negatif akan tetap ada. Selain karena kurangnya literasi dalam memahami keberagaman, informasi dari media sosial atau internet yang tidak tepat juga menjadi faktor masyarakat termakan narasi intoleran.
“Oleh karena itu, pemahaman kritis terhadap isu-isu internasional perlu ditingkatkan, sehingga masyarakat bisa mengambil kesimpulan dengan lebih berimbang,” kata Libasut.
Baca juga: Pemuda ICMI Sebut Zulhas Labrak Etika dan Sensitivitas Agama
Untuk itu, Libasut berharap kemajuan Indonesia dalam memelihara kerukunan masyarakat antargolongan tidak dirusak oleh kepentingan sesaat, seperti dengan politik identitas dan politisasi agama di tahun politik. Pemilu 2024, kata Libasut, harus dirayakan dengan suka cita.
“Penggunaan isu identitas untuk kepentingan elektoral bisa menjadi baik selama tidak mendiskreditkan pihak tertentu karena perbedaan latar belakangnya. Strategi politik pemenangan calon tertentu yang menggunakan isu identitas secara diskriminatif inilah yang harus kita tolak,” ujarnya. (Ant/S-4)
Terkini Lainnya
Kawasan Asia Pasifik Masih Jadi Incaran Perusahaan Multinasional
WNA Australia Dideportasi setelah Ketahuan Bisnis Jasa Konsultan Ilegal
Sanggahan Atas Konsultan Hukum Sebut Akuisisi SBS Sumsel Sesuai Aturan
Konsultan Komunikasi Inke Maris Luncurkan Brand Impact dan Imagine
Frank Wormuth Jadi Konsultan Pelatih Timnas U-17, Ini Alasan PSSI
Aplikasi Tnos Mudahkan Publik Dapat Akses Pelayanan Hukum
Jaringan Gusdurian Tolak Pemberian Izin Tambang ke Ormas Keagamaan
Gerakan Nurani Bangsa Sambangi JK
Prabowo Kagum dengan Kepemimpinan Gus Dur
Sejarah dan Tokoh-tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama di Indonesia
Prabowo ke Pesantren Tebuireng: Cuma Mau Silaturahmi dan Nyekar
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap