Iran Sebut Tuntutannya dalam Pembicaraan Nuklir masih Masuk Akal
![Iran Sebut Tuntutannya dalam Pembicaraan Nuklir masih Masuk Akal](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/44bbdd03d667343ba6e9ce19c92e1f87.jpg)
PRESIDEN Iran, Rabu (13/7), mengatakan tuntutan negaranya masuk akal selama negosiasi untuk memulihkan kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan dunia. Dia menambahkan bahwa semua tuntutan Iran dibuat dalam kerangka perjanjian 2015 yang dikenal secara resmi sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan atau JCPOA.
"Iran selalu bertindak sepenuhnya rasional dan mengajukan tuntutan yang masuk akal," kata Presiden Ebrahim Raisi dalam rapat kabinet, menurut situs resminya. Pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan setelah penarikan Amerika Serikat pada 2018 dimulai di Wina pada April 2021.
Jika berhasil, JCPOA yang diperbarui akan mengembalikan Teheran ke kepatuhan penuh terhadap komitmen nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi yang sangat dibutuhkan. Namun negosiasi terhenti sejak Maret dengan beberapa masalah yang belum terselesaikan yang tersisa antara AS dan Iran.
Pada akhir Juni, Qatar menjadi tuan rumah pembicaraan tidak langsung antara AS dan Iran dalam upaya mengembalikan proses Wina ke jalurnya. Namun diskusi itu terhenti setelah dua hari tanpa melanggar kebuntuan.
AS menuduh Iran mengangkat isu-isu yang sepenuhnya tidak terkait dengan kesepakatan nuklir. Ini mengacu pada permintaan Teheran agar AS menghapus Islamic Revolutionary Guards Corp dari daftar hitam teror.
Baca juga: Iran Pastikan Perjalanan Biden tidak Jamin Keamanan bagi Israel
Pada Rabu, juru bicara kementerian luar negeri Iran Nasser Kanani mengatakan kepada wartawan bahwa pertukaran pesan antara AS dan Iran berlanjut melalui mediasi Uni Eropa. Negosiasi berlangsung seperti sebelumnya melalui pertukaran pesan antara menteri luar negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dan kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell serta antara kepala perunding nuklir Iran Ali Bagheri dan koordinator UE Enrique Mora.
Putaran baru pembicaraan mungkin akan disepakati. "Saya kira waktu dan lokasi negosiasi akan segera ditentukan," tambahnya.
JCPOA berusaha untuk menjamin Teheran tidak dapat mengembangkan senjata nuklir. Ini sesuatu yang selalu disangkal ingin dilakukan Iran. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
12 Mantan Pejabat AS Sebut Kebijakan Biden di Gaza sebagai Kegagalan
IHSG Ditutup Naik Ikuti Bursa Asia Menguat
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Data NFP AS
Vonis Trump Terkait Kasus Uang Tutup Mulut Ditunda September
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
6 Kandidat Siap Bertarung dalam Pemilihan Presiden Iran
Iran dan Timur Tengah Pasca-Raisi
Jenazah Presiden Iran Ebrahim Raisi Disambut dengan Haru
Warga Iran Padati Prosesi Pemakaman Presiden Raisi
Sri Mulyani Respons Dampak Kematian Presiden Iran terhadap RI
Vladimir Putin Ungkapkan Kesedihan Atas Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap